Sebuah kamar berbentuk persegi dengan ruang yang cukup luas. Tampak terlihat bocah tampan berusia satu tahun ini tengah asik membuka-buka kado yang diterimanya dari orang-orang yang menyayangi dirinya.
Ia ditemani oleh ayahnya untuk membuka hadiah demi hadiah yang diberikan khusus untuknya dihari ulang tahunnya yang pertama saat kemarin.
El bocah tampan itu sangat antusias melihat banyak sekali mainan bagus yang didapatkannya. Mulai dari miniatur pesawat terbang, mobil-mobilan remote control, robot kecil yang bisa bergerak-gerak sendiri. Serta satu set mainan kereta api bersama relnya. Semuanya sangat ia sukai. Terlebih semua mainan tersebut harganya pasti cukup fantastis dan mahal.
"Uhh gak ada yang ngasih kunci mobil beneran kayaknya. Yaah opa sama oma kamu berati payah.. Ayah kira bakalan ada yang kasih kunci mobil buat kamu.." ujar kevin disela aktifitasnya saat membuka kado-kado hadiah ulang tahun yang diterima oleh jagoan kecilnya.
"Yaahh... Uhhhh." tiba-tiba El merangkak dan membuka kado lainnya.
"Ini mobil-mobilan lagi.
Tapi yang ini isinya apa yaah? El tau gak isi kadonya apa?" kevin melirik
El yang begitu serius memperhatikannya.El menggeleng cepat tanda tidak tahu.
"Yaudah kita buka yaa? Kita lihat isinya apa." ujar kevin kembali membuka bungkusan kado tersebut.
"Vin, katanya mau ke mall?
Ko masih disini sih?" tiba-tiba saja mila berjalan masuk menghampiri kevin serta El."Buunn..." panggil El menoleh melihat kehadiran sang bunda.
"Iya sayang. El lagi apa sih?
Asik banget kayaknya hem?" mila duduk mendekati El. Mengecup sekilas puncak kepala El yang tengah asik bersama kevin."Uhh buunn..uhh.." El menunjuk mainan-mainan baru yang cukup banyak didapatnya hari ini.
"Ini mainan dari kado El semua vin.? Ko bisa banyak gini sih?
Perasaan yang datang gak nyampe sepuluh orang deh. Kan cuma papah mamah aja, sama ada om Rully dan tante Yudith doang. Yang lain sih gak ada. Tapi...?" mata mila dibuat terpelongo kaget melihat banyak mainan disekeliling ruangan kamar jagoan kecilnya."Aku juga gak tau mil, ini kayaknya satu orang pada ngasih sepuluh kado deh.. Gak jelas banget, sampe pegel aku bukain kadonya dari tadi." ujar kevin ngasal.
"Hah? Masa sih?" mila memandang kevin tidak percaya.
"Ya abis bisa banyak gini. Aku jadi males bukainnya. Nanti lagi aja deh. Masih ada dua puluhan lagi tuh dipojok sana.." kevin menaruh satu set kotak berisi mainan mobil-mobilan kecil yang baru saja dibuka olehnya.
Mila mengamati sekeliling ruangan yang disulap menjadi banyak sekali mainan itu. Kado-kado yang masih terbungkus rapi, serta jagoan kecilnya yang sangat setia duduk dihadapan kevin menatap serius saat kevin membuka kado-kado miliknya.
"Ini serius bisa banyak gini?
Kayaknya orang tua kamu sama papah mamah aku udah ngebobol toko mainan deh vin.." fikir mila ngasal."Bukan ngebobol lagi. Tapi ngerampok pabrik mainannya langsung kayaknya." balas kevin asal.
"Ishh apa deh. Masa ngerampok? Kan mereka pengusaha sukses semua. Ngapain coba ngerampok?"
"Ya kan siapa tau aja. Buktinya aku aja udah berhasil ngerampok kemarin.."
"Hah? Ngerampok apaan?"
"Ngerampok hati kamu.." kevin mencolek dagu mila diiringi senyum.
"Isshh mulai deh kevin. kalo kamu udah ngegombal tuh.. Pengen muntah .."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
RomantizmPernikahan harus didasarkan atas cinta , namun apa jadinya jika pernikahan kedua insa KEVIN JULIO dan JESSICA MILA ini didasarkan atas perjanjian kedua orang tuanya