perjanjian cinta part 54

4.1K 227 15
                                    

suasana terlihat begitu hening..
 
Kevin tengah duduk bersender didepan televisi seraya memangku jagoan  kecilnya yang tiba-tiba saja terlelap. Ia merubah posisinya lalu  meletakkan El agar berpindah dari pangkuannya.
 
Bocah tampan itu dibaringkan tepat didepan televisi, beralaskan karpet bulu tebal yang cukup empuk dan halus.
 
"Pelan-pelan vin.." suara mila terdengar saat kevin hendak membaringkan putranya.
 
Kevin menoleh sekilas dan mengangguk setuju.
 
"Kayaknya dia kecapean.. Abis main bola, main Playstation, Akhirnya dia tidur juga.." mila memandang wajah polos buah hati  kecilnya.
 
Kevin tersenyum. Ia mengusap puncak kepala El lalu mengecupnya  penuh kasih sayang. Tangan El yang masih memegang stik playstation  pun dilepaskannya dan ditaruh kembali ketempatnya.
 
"Aku jadi gak tega ninggalinnya mil. Nanti kalau dia nangis gimana? Kalau nanyain aku?" kevin menatap mila sedih.
 
"Nanti aku coba jelasin pelan-pelan sama dia. Mudah-mudahan aja dia ngerti. Aku yakin ko, anak kita ini pinter, pasti bisa ngerti." jelas mila tersenyum yakin.
 
Kevin mendekatkan posisi duduknya disamping mila. Ia dan mila memang tidak duduk diatas sofa. Melainkan diatas karpet tebal yang juga  terdapat El berbaring disana.
 
Kevin meraih puncak kepala mila lalu mengusapnya. Menariknya pelan kemudian ia kecup sekilas. "Aku perginya besok pagi aja kali ya mil?" ujarnya pelan.
 
Kevin menarik tubuh mila dan mendekatkan kepala mila agar bersender didada bidangnya.
 
Mila nampak tidak memberontak. Ia melingkarkan kedua tangannya  dipinggang kevin. Merasakan dekapan hangat sang suami yang memang baru  kali ini lagi didapatkannya.
 
"Aku pulang besok yah? Masih kangen sama kamu soalnya.." kevin mengecup puncak kepala mila. Punggung mila diusapnya lembut penuh kasih sayang.
 
"Yaudah besok aja. Lagian sekarang udah sore. Tanggung sebentar lagi  mau malem. Gak baik juga ke Jakarta kalau malam-malam. Apalagi sekarang El lagi tidur. Kalau pas dia bangun kamunya gak ada, pasti dia  nangis.." mila berujar tanpa menoleh. Kepalanya tetap ia senderkan  didada bidang kevin. Jemari halusnya asik memainkan kancing kemeja yang  kevin kenakan.
 
Kevin menghela nafasnya panjang. Rasanya ucapan mila memang benar.  Ia harus menunda kepergiannya ke Jakarta. Meski masih ingin bersama  istri dan anaknya, namun kevin memiliki kewajiban disana sebagai seorang  pemimpin perusahaan.
 
"Tidur aja yuk? Ngantuuk.." tiba-tiba kevin memandang wajah mila manja.
 
"Tidur? Ini masih sore vin. Yang bener aja kamu." mila menoleh  kaget. Posisinya sedikit ia jauhkan agar tidak menyender didada kevin lagi.
 
"Gak papa kali mil, mumpung El juga udah tidur. Sekalian kita..." kevin mengedipkan matanya nakal.
 
"Apa sih? Gausah macem-macem dehh!" ketus mila sebal. Ia sudah  bisa menebak apa yang kevin maksudkan akan kedipan nakalnya. Badannya  pun segera ia putar membelakangi kevin.
 
Bibir kevin tersenyum lebar. Dengan jahilnya, kedua tangan kekarnya  itu ia lingkarkan diatas perut mila. Kepalanya ia tenggelamkan dileher  mila. Menghirup aroma farfum yang begitu wangi dan ia sukai dari  istrinya ini.
 
"Ngh~ kevin gel..li.." mila mendesah seraya mendorong pelan kepala kevin yang menciumi lehernya dari samping.
 
Kevin tidak mendengarkan. Ia semakin asik dengan aksinya. Aroma  parfum dileher mila memang sangat kevin sukai sejak dulu. Jadi tidak  heran jika ayah satu anak ini tidak mau menghentikan aktifitasnya.
 
 
"Vin.. Nanti kalau El bangun, kamu bisaa..."
 
Kevin langsung menghentikan aksinya. Bibirnya lagi-lagi tersenyum  lebar saat memandang leher putih mila yang berhasil ia berikan satu  tanda merah.
 
"JAHAT!!" mila memukul lengan kevin kesal.
 
"Hehee, abis menggoda banget. Manis lagi." kevin mengusap bibirnya menggoda.
 
"Manis dari Hongkong?! Kamu tuh nyebelin yah lama-lama. Mentang-mentang udah aku kasih  hati, trus bisa seenaknya sama aku gitu?!" omel mila menggerutu sebal.
 
Kevin menahan tawanya. Ia melihat leher mila yang tutupi dengan telapak tangannya. Sebenarnya kevin sangat hafal kalau mila tidak sungguh-sungguh marah dan mengomelinya seperti ini.
 
"APA?! El ada disini loh vin, gak usah macem-macem terus deh.."  mila menatap kevin sebal karna kevin malah tersenyum memandangnya.
 
"Siapa juga yang mau macem-macem. Orang aku cuma mau satu macem aja  ko." kevin berujar santai seraya hendak beranjak dari duduknya.
 
"M..maksud k..kaa.."
 
"Maksud aku tuh... Aku cuma mau, ini..." kevin langsung mengangkat tubuh mila dan membopongnya dari depan.
 
"Aaaaaaa kevin kamu mau ngapain? Turunin Gak?!" mila berteriak kaget.
 
"Ussst udah diem. Jangan teriak, nanti El bisa bangun. Aku gak bakalan ngapa-ngapain ko. Aku cuma mau nagih janji kamu aja." jelas kevin menatap mila seraya mengedipkan matanya.
 
"Hah?! Janji? T..tapi janji apa? A..aku perasaan gak pernah janji  saa..." ucapan mila langsung terpotong krna kevin meletakkan telunjuknya  diatas bibir mila.




Jangan lupa vote

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang