perjanjian cinta part 9

6.9K 253 0
                                    

Pokoknya papah tidak mau tahu. Kuliah kalian terpaksa dihentikan selama satu tahun. Kalian tidak boleh kuliah dahulu sebelum kalian memberika kita cucu. Kalian harus punya anak. Baru boleh meneruskan kuliah lagi! Atau tidak akan selamanya kamu juga mila untuk berkuliah lagi!" tegas Harison berbicara serius pada putra semata wayang juga menantu kesayangannya itu. 

"Betul! Kamu dan kevin harus memberikan kita cucu. Kalau cucu kita sudah lahir nanti. Kalian baru akan diperbolehkan untuk berkuliah kembali. Tapi jika hal itu tidak juga terjadi. Jangan salahkan papah jika kamu atau pun kevin tidak bisa berkuliah lagi untuk selamanya." ujar Stev menambahi. 

Kevin dan mila hanya diam. Saling menelan ludahnya masing-masing. Keduanya menoleh menatap penuh rasa kesal dan benci. 

"Bagaimana? Apa kalian sudah siap untuk waktu yang kami berikan selama satu tahun? Mungkin jika kevin sudah menyentuh kamu mila, waktu satu tahun itu akan berkurang. Usia kehamilan normal itu selama sembilan bulan. Jadi jika kalian ingin cepat kembali berkuliah. Maka cepatlah kevin kamu buat mila hamil dan berikan kami cucu. Itu akan membuatnya lebih mudah" Harison kembali berujar. Ia begitu menyepelekan sekali hal yang hampir membuat putra dan menantunya setengah gila ini. Semuanya ia anggap enteng. Ia sampai tidak mempedulikan bagaimana perasaan kevin dan mila karena ulah keduanya ini. 

"Semalam gue udah nyentuh mila. Meski itu sebuah kecelakaan karna gue gak sengaja. Tapi kalau itu bisa bikin dia hamil, berati gue gak perlu nyentuh cewek stres itu lagi. Jadi? Gue rasa gue gak perlu harus nunggu satu tahun buat bisa kuliah lagi.." kevin membatin penuh kemenangan. 

"Enak aja satu tahun! Emangnya satu tahun itu sebentar. Itu kan lama banget. Lagian siapa juga yang mau hamil, sampe dunia kiamat juga gue gak mau hamil kalau sama cowok gila kayak dia. Amit-amit tujuh turunan deh. Pokoknya gue gak mau dan gak akan pernah mau!" mila menggerutu dalam hati. Wajahnya sama sekali tidak mau menatap kevin yang menurutnya sangat menyebalkan itu. 

"Oke! Diam berati kalian setuju. Sore ini kalian sudah boleh tinggal dirumah baru kalian. Papah sudah membelikan satu rumah mewah untuk kalian tinggali. Satu mobil baru. Disana tidak ada pembantu yang menginap. Jadi kalian akan lebih leluasa untuk memulai usaha memberikan kita cucu nanti. Ingat vin! Papah tidak main-main. Kalau kalian main-main. Papah dan Stev sepakat tidak akan menganggap kalian sebagai anak lagi. Jadi papah harap kalian tidak main-main akan hal ini!!" jelas Harison serius. Kevin dan mila kembali menelan ludahnya. Rasanya ingin sekali ia berteriak dan marah akan perlakuan Harison serta Stev yang seenaknya ini. 

"Ini kunci mobil dan kunci rumah baru kalian. Baju-baju kalian nanti akan dibawa oleh pak Amir sopir pribadi papah. Mungkin lebih baik tidak perlu ada pembantu atau sopir disana. Kalian bisa dengan leluasa tinggal disana dan beromantisan nanti. Bulan depan kita semua akan kesana. Menunggu hasil dari kerja keras kamu, kalau mila belum hamil juga. Papah akan periksakan kamu ke Dokter!"Stev menepuk punggung kevin. Ia memberikan kunci rumah mewah serta kunci mobil baru untuk kevin dan mila. Rupanya semua ini sudah direncanakan sangat matang. Kevin dan mila sendiri sampai tercengang mendengar apa yang diucapkan oleh kedua lelaki paruh baya tersebut. 

"Yasudah. Sekarang kalian boleh pergi. Ini alamat rumah baru kalian. Jaga istri kamu baik-baik kevin. Bulan depan papah sama mamah dan kedua orang tua mila akan menemui kalian disana. Dan cepat buat istrimu hamil. Berikan papah cucu. Jadi anak kebanggan papah tanpa kamu membangkang sedikit pun keinginan papah. Papah yakin kamu bisa!" Harison menepuk pundak kevin seraya menyodorkan secarik kertas berisikan alamat rumah baru kevin dan mila. 

"Mamah titip mila ya vin? Jaga dia, kalau dia nakal, kamu cubit saja hidungnya, dia pasti tidak akan nakal lagi.." ujar Femmy dengan sedikit candaan yang terlontar dari mulutnya. 

"Jangan buat mila marah. Jangan juga kamu sakitin dia. Perempuan itu harus disayangi dan diberikan perhatian lebih. Jadi kamu harus bisa menyayangi dan memberikan perhatian lebih kamu untuk mila. Mamah yakin kamu bisa.." Casma memeluk tubuh kevin dan sedikit berbisik ditelinga putra tunggalnya itu. 

"Ko jadi kayak acara termewek-mewek gini sih? Lebay banget deh ortu gue sama ortu si stres! Gila, lagian males banget gue harus jagain dia. Apalagi harus ngasih mereka cucu. Gue yakin sampe kapan pun cucu yang mereka harapkan gak akan pernah hadir, gue sangat yakin itu!!" batin kevin berujar ngasal. Ia sama sekali tidak serius dan mendengarkan setiap pesan dan ucapan dari kedua orang tuanya serta orang tua mila. Baginya semua ucapan itu hanyalah masuk ditelinga kirinya dan langsung keluar dari telinga kanannya. Begitu pun dengan mila keduanya sama sekali tidak ada yang mendengarkan ucapan kedua orang tuanya. 

Jangan lupa di follow dan vote

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang