perjanjian cinta part 64

4.7K 220 15
                                    

Pagi kini menjelang...

Kevin dan mila nampak baru saja keluar dari apartemen yang mereka tinggali semalam. Kedua pasangan muda ini terlihat sangat ceria. Berbeda sekali dengan biasanya. Memang setelah mendengar semua penjelasan dari kevin, mila kini mulai meluluhkan hatinya lagi agar tidak terus-menerus berprasangka buruk terhadap kevin. Ia juga sudah terang-terangan dan mengakui kalau dirinya sangat mencintai kevin. Meski lagi-lagi ada saja syarat serta perjanjian konyol yang mereka sepakati. Namun kali ini kevin lebih bisa bersikap dewasa dalam mengartikan sifat mila yang sangat mudah sekali berubah.

"Yakin nih mil, pagi ini kita jemput El dulu? Gak ke kantor aku dulu?" kevin merangku mila saat berjalan beriringan menuju mobil Alphard putihnya di parkiran.

"Pengennya sih ke kantor kamu dulu, tapi... Aku kangen sama El.." mila menghentikan langkahnya sejenak. Kedua matanya menatap kevin manja. Kevin tersenyum. Rasanya bahagia sekali melihat sikap mila yang manja dan lebih lembut seperti ini.

"Ko malah diem? Kita berangkat sekarang aja yuk? Kasian El kalo kelamaan kita tinggal. Aku kangen banget sama dia vin.." mila menarik tangan kevin agar segera menaiki mobilnya. Namum kevin tetap diam. Ia malah menarik tangan mila lalu memeluk tubuh ramping istri tercintanya itu.

"Vin...?"

"Hari ini aku bener-bener bahagia mil. Makasih ya sayang. Aku sayang banget sama kamu. Aku janji gak mau kecewain kamu lagi. Aku cinta kamu mil.. Aku cinta kamu." kevin berujar pelan dengan ungkapan yang tiba-tiba saja terlontar dari mulutnya. Mila tersenyum. Ia lalu membalas pelukan kevin. Ia bahkan merasakan begitu hangat dan nyamannya bisa berada dalam dekapan kevin.

"Aku juga bahagia vin.. Semoga kebahagiaan kita kali ini berangsur lama. Enggak bersifat sementara lagi.
Kasian El kalo jadi korban keegoisan kita terus. Aku sayang kamu. Aku juga cinta sama kamu." mila menyandarkan kepalanya di dada bidang kevin. Rasa nyaman dan bahagia itu semakin terasa akan sikap kevin yang seperti ini. Tidak mau menunggu lama. Keduanya pun bergegas masuk kedalam mobil. Kevin masih merangkul mila. Ia bahkan membukakan pintu mobilnya untuk mila. Terlihat sekali kalau kevin senang memanjakan istrinya.

"Silahkan masuk Nyonya kevin.." ujarnya diiringi senyuman melebar.

"Issh apaan sih? Gak lucu tau.." mila memprotes kecil diiringi tawa.

"Gak lucu tapi ketawa.." kevin menutup pintu mobilnya saat mila sudah masuk dan berada di dalam.

"Ya gimana gak ketawa. Orang kamuu..."

"Muach! Gak usah di terusin. Kita berangkat sekarang aja ya?" mila terpelongo kaget. Tiba-tiba saja kevin sudah masuk dan duduk disampingnya. Mengecup bibirnya sekilas dengan menunjukkan senyuman selebar mungkin padanya.

"Yaah malah bengong.. Pingin aku kiss lagi ya?" goda kevin.

"Issh apa sih? Gak usah macem-macem terus." ketus mila memprotes.

"Gak bakal macem-macem ko. Kan semalam udah macem-macemnya.."

"Heh?!!"

"Hehee iya-iya gak akan di ungkit. Yang pasti aku makasih banget buat yang semalam. Semoga benih yang aku tanam itu cepat tumbuh yah?"

"M..maksud kamu?" mila bertanya polos. Kevin tidak menjawab. Ia malah mengulurkan tangannya menyentuh perut datar mila.
Badannya sedikit membungkuk lalu mencium perut yang masih datar itu sekilas.

"Aku harap kamu bisa kasih yang kedua buat aku. Kamu satu-satunya harapan aku untuk bisa bahagia. Kamu dan El sumber kebahagiaan buat aku." kevin membatin seraya mengecup dan mengelus perut datar mila.

"V..vin..? M..mending kamu langsung jalanin mobilnya deh. A..akuu.."mila tiba-tiba gugup karna kevin langsung menatap wajahnya lekat.

"V..vin....?"

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang