**
Empat bulan kini telah berlalu.
Kandungan mila sudah menginjak usia 5 bulan.
Perut perempuan cantik itu pun semakin terlihat membesar layaknya ibu hamil pada umumnya."Aduhh.. Ko baju-baju gue jadi kecil semua kayak gini sih?
Issh mana perutnya jadi gak ketutup lagi. Aaahh pake baju yang mana dong..?
Dika mau ngajakin ketemuan lagi. Aahh gue kan kangen sama dika.Issshh tapi perutnyaa?"Mila terlihat begitu panik. Ia mencoba menutupi perutnya yang mulai membuncit. Ia mencoba menarik nafasnya dalam agar perutnya bisa mengecil, namun tetap saja tidak bisa, karna bayi didalam perutnya sudah semakin tumbuh dan tumbuh.
"Hiks.. Gak bisaa. Aaahh ko jadi kayak gini sih?
Isssh gak enak banget.
Kevin aja bisa main sama pacarnya tiap hari, tapi gue gak bisa. Dan ini gara-gara anak ini.
Lama-lama gue gugurin juga, ngeselin! Isssh!!" mila memukul-mukul perutnya kesal. Ia membiarkan perutnya itu tidak tertutupi bajunya yang memang menjadi semakin kecil saat ia pakai.Mila terduduk lemas. Ia memandang perut buncitnya itu.
"Kenapa harus kayak gini coba?
Kamu seneng yah lihat bunda kayak gini?
Bunda juga pingin bebas tau gak kayak ayah kamu.
Hiks.. Mamaah.. Kenapa mila harus jadi kayak gini sih?
Mila gak mau maah.. Mila gak mau hamil.. Hiks.."mila menangis terisak. Perutnya sesekali ia pukul kesal. Ia juga menekannya meski tidak terlalu kuat. Mungkin emosinya tengah tinggi, hingga ia bisa berbuat seperti itu."Lo curang vin..
Lo bilang kalau perut gue makin besar, lo bakalan pergi keluar sama gue.
Tapi lo gak ngajak-ngajak gue.
Lo malah asik sendiri sama pacar lo itu.
Gue juga pengen main kevin. Gue pengen main keluaar.. Hiks mamaah.. Mila bosen disini. Mila gak mau hamil kayak gini maah. Mila gak mau.. Hiks.." mila semakin terisak."Pokoknya. Kalau lo pulang, gue gak bakalan kasih lo ampun.
Ini semua gara-gara lo tau gak vin.
Gue benci sama lo, gue bencii.. Hiks..
Gue bencii.." mila mencengkram perutnya kesal. Ia marah pada kevin, tapi yang menjadi pemuas kekesalannya adalah calon anaknya sendiri. Padahal anaknya itu tidak tahu apa-apa dan tidak salah apa-apa."Haha, iya sayang. Iya sama-sama.
Aku ngelakuin itu juga kan karna aku sayang sama kamu.
Iya cinta. Apa sih yang enggak buat kamu.
Iya, bye. Mmuuach, love you to.." tiba-tiba Sosok kevin berjalan masuk seraya berbicara sendiri dengan handphone yang dipegangnya.Mila buru-buru membalikkan tubuhnya membelakangi pintu dan tentunya membelakangi kevin. Ia memejamkan matanya pura-pura tidur.
"Waah.. Istri yang baik. Jam segini udah tidur. Lo bener-bener udah berubah mil, gue salut sama lo." kevin tersenyum kagum tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Namun mila tetap diam. Ia tidak mau membalikkan posisinya, kedua matanya pun terus ia pejamkan seraya memeluk guling didepannya.
"Anaknya ayah lagi apa ya?
Dia udah tidur juga atauu..""GAK USAH deh lo sentuh-sentuh gue!"
Tiba-tiba mata kevin melonjak kaget karna mila langsung membentaknya saat ia hendak menyentuh perut mila.
"K..ko elo?"
"APA? Mau MARAH LO?
Lo mau ngungkit soal perjanjian itu lagi IYA?
Lo mau bilang kalau lo berhak ngasih kasih sayang sama anak ini IYA HAH?" mila bangkit dan tampak emosi."Mila, l..lo kenapa sih?
K..ko elo?""APA? Lo gak terima HAH?
Gue tuh capek tau gak kayak gini terus!
Gue tuh CAPEK hidup kesiksa kayak gini.
Lo enak, bisa pergi keluar sama cewek-cewek lo, tanpa mikirin perasaan gue disini!
Lo enak vin, tapi GUE?
Gue mau pergi aja gak bisa. Dan itu gara-gara LO!!
Gara-gara perut gue yang jadi segede ini karna ulah lo!
Ini semua gara-gara lo tau gak. Hiks..." jelas mila emosi. Ia menunduk lirih dan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
RomancePernikahan harus didasarkan atas cinta , namun apa jadinya jika pernikahan kedua insa KEVIN JULIO dan JESSICA MILA ini didasarkan atas perjanjian kedua orang tuanya