perjanjian cinta part 52

5.2K 233 12
                                    

Setelah selesai dengan pembicaraan seriusnya. Kevin dan mila kini nampak lebih akur dan sudah tidak 
menyembunyikan tentang perasaannya lagi. Mila bahkan sudah mau kevin rangkul saat berjalan beriringan menuju kamar mereka. Keduanya terlihat romantis layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Entahlah apa yang mereka janjikan dengan ucapannya saat tadi. Yang pasti kevin dan mila sudah berjanji satu hal dan keduanya sama-sama memegang janji mereka agar tidak diingkari lagi.

"Oh iya, El dimana ya mil?" tiba-tiba kevin memekik kaget karna baru mengingat jagoan kecilnya. Bola mata mila melotot hampir saja keluar. Ia menatap kevin terkejut karna sedari tadi El memang tidak dilihatnya.

"Vin..?!" mila menyenggol pinggal kevin pelan.

"Aku cari dulu dehh.. Ya ampun sampe lupa gini. K..kamu tunggu disini, biar aku yang cari dia.." kevin langsung bergegas menuruni anak tangga kayu yang terdapat didalam rumah mewahnya.

"Kevin aku ikuut..." mila tidak tinggal diam. Ia juga ikut berlari menyusul kevin untuk mencari jagoan kecilnya yang tidak lihat sejak tadi.

**
"Loh? Den kevin sama non mila mau kemana toh? Ko buru-buru begini den?" Tiba-tiba suara Bi Min
menghentikan langkah cepat kevin dan mila. Sosok ibu paruh baya itu menatap kedua majikannya penuh rasa heran.

"K..kita mau cari El dulu bi. Bibi tolong jaga rumah yah? Mila sama kevin mau keluar sebentar, takutnya El nanti kenapa-napa. Kita pamit bi. Ayo vin...?" mila buru-buru menarik tangan kevin agar melanjutkan kembali langkahnya.

"Mau cari den El? Loh, bukannya den El sudah ada didalam to den, non? Tapi kenapa aden sama non mil..." belum sempat Bi Min meneruskan ucapannya. Tiba-tiba sosok kevin dan mila sudah lenyap dari hadapannya. Kedua majikannya itu langsung pergi tanpa mendengar ucapan bi Min terlebih dahulu.

"Uwalaah.. Gimana iki? Ko den kevin dan non mila malah pergi? Mereka mau cari den El, tapi den El ada didalam. Ora ngerti aku.." wajah Bi Min tampak kebingungan sendiri. Ia menggaruk kepalanya dengan ekspresi yang begitu polos karna tidak mengerti akan sikap dua majikannya.

Tak lama bi Min pun segera masuk kembali. Tujuannya saat ini adalah menuju dapur untuk membuatkan susu coklat hangat yang dipesan El.

**
"Issh kevin mana Elnya? Tadi kan aku udah bilang kita jalan kaki aja. Gak perlu pake mobil vin.. Kalo dia kenapa-napa gimana? Kamu sihh.. Kenapa sampe lupa coba sama El?" suara dumelan mila sedari tadi tidak berhenti berceloteh. Perempuan berwajah oriental ini nampak sangat panik karna keberadaan jagoan kecilnya yang entah saat ini ada dimana. Kevin memberanikan diri menyentuh jemari halus mila dengan tangan kirinya. Ia menggenggamnya erat agar perempuan cantik disampingnya itu dapat menenangkan hatinya.

"Jangan mikir yang macem-macem. Jangan saling nyalahin juga.Aku kan tadi terlalu panik sama kamu. Makanya aku gak keinget sama El. Udah yah.. Kita kan lagi berusaha cari juga.." ujarnya terdengar sangat lembut dan pelan. Mila menatap kevin yang begitu teduh memandangnya. Sekilas rasa paniknya menjadi sedikit berkurang.

"Kayaknya udah mulai turun
hujan. Vin, kalau El kehujanan gimana? Aku..aku gak mau kalau anak aku sakit.. Nanti kalau diaa.."

"Ussstt.. Udah dong mil, jangan
berfikiran yang aneh-aneh teruss.
Kalau hujan ya pasti El berteduh
lah. Udah, jangan berfikiran yang
aneh-aneh. Mendingan kamu fokus lihatin kearah luar, kalau kamu lihat El langsung kasih tau aku." lagi-lagi
ucapan kevin mampu membuat mila diam. Entah kenapa rasanya kevin menjadi bersikap bijak dan
mampu menenangkan situasi.
Padahal biasanya mereka berdua
tidak pernah bisa kompak dalam
hal apapun. Apalagi jika tengah panik seperti ini.

"Vin, ko kamu keluar kompleks
sih?" mila menatap bingung arah jalan yang kevin lalui.

"Dikompleksnya kayaknya gak ada.
Aku takut dia nyasar. Jadi aku cari
kesini juga. Siapa tau anak kita lewat jalan ini." jelas kevin tanpa menoleh dan tetap fokus terhadap kemudinya.

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang