perjanjian cinta part 48

5.3K 241 17
                                    

**
Sore hari yang cerah..

Sejak El memintanya agar tidak dulu pulang, akhirnya kevin dan mila mau tidak mau harus menuruti keinginan putra satu-satunya itu. Kevin merelakan pekerjaan kantornya yang terbengkalai, begitu pun mila yang harus meng'cancel semua meetingnya dengan client-client lain dikantor.

"Tumben mau nurutin keinginan El? Biasanya juga suka maksain tetep pergi.." kevin melirik istrinya yang tengah duduk dikursi ayunan bersamanya.

"Suka-suka gue dong! Mau gue nurutin kek, mau enggak kek, emang masalah buat lo?!" ketus mila sewot.

Kevin menelan ludahnya. Rasanya menyesal ia sudah bertanya seperti itu yang hanya memancing kemarahan mila saja.

"Lo sendiri ngapain gak pulang?
Biasanya juga lo disini cuma sejam dua jam doang. Kenapa sampe sekarang lo belum pulang?
Gak takut apa kalo kerjaan lo entar jadi...."

"Usst berisik! Udah deh. Gue tuh disini karna keinginan anak gue.
Dia yang minta biar gue tetep disini, jadi ya mana mungkin gue tolak!" kevin menatap mila kesal.

Mila pun diam. Rupanya mila jika sedang marah cukup menakutkan juga. Jadi perempuan cantik itu hanya bisa memalingkan wajahnya dan berhenti berucap.

"Duhh, kenapa gue gak bisa ngontrol emosi gue terus sih? Kalo kayak gini, gimana bisa minta maafnya?" kevin membatin penuh sesal.

"Den El..!! Sudah to Denn..
Ini sudah sore, aden bisa sakit kalo berenangnya kelamaan. Ayo to cah bagus.. Sudah berenangnyaaa.."

Tiba-tiba mila mendengar suara bi Min yang berteriak ditepi kolam renang yang dapat dipandangnya dari tempat ia duduk.

"Sebental bi.. El masih mau belenang.. Ental dulu, El masih selu bi.." sahut El yang tetap asik mengapung diatas air kolam dengan ban yang melingkar dibadannya.

Mila semakin tersenyum lebar. Ia beranjak dari tempatnya duduk. Berjalan mendekati jagoan kecilnya ditepi kolam renang.

"Eh, eh? Lo mau kemana?" kevin menatap mila bingung karna tiba-tiba meninggalkannya.

"Yaah.. Malah pergi lagi. Isssh padahal kan gue belum ngomong soal minta maaf itu. Kenapa susah banget si, isshh!!" kevin mendengus kesal. Ia ikut beranjak dan mengikuti langkah mila dari belakang.

"Ayo den.. Ayo udahan berenangnya. Nanti aden bisa sakit kalo berenangnya lama-lama. Ayo toh cah bagus.. Ayoo.." lagi-lagi bi Min berteriak memanggil El agar mau menepi dan berhenti berenang.

Namun tetap saja bocah tampan itu tidak mau mendengarkan. Ia malah semakin berenang ketengah dengan ban bebek-bebekan berwarna biru melingkar diperutnya. Kacamata renang pun ia pakai dan melingkar menutupi kedua mata. El memang sangat senang berenang. Dan kolam berbentuk persegi panjang itu kedalamannya rata dan sangat aman untuk El.

"Udah bi, biar sama aku aja.
Bibi kedalam aja, nanti Elnya biar sama mila.." ujar mila tiba-tiba. Ia meraih handuk putih yang bi Min pegang dengan senyuman yang tak henti tersungging dari bibir tipisnya.

"Non mila?
T..tapi non.."

"Gak papa bi. Sama mila aja. Bibi pasti capek jagain El terus dari tadi. Gak papa biar mila yang jagain dia sekarang.." jelas mila lembut.

Bi Min tersenyum. Ia mengangguk dan meng-iyakan apa yang diucapkan oleh majikannya.

"Yasudah non, bibi permisi masuk dulu. Mau nyiapin buat makan malam nanti. Monggo non.." pamit bi Min beranjak masuk meninggalkan mila juga El.

Mila mengangguk setuju dan membiarkan bi Min pergi. Bibirnya tersenyum kembali saat memandang jagoan kecilnya yang masih asik berenang.

"Kayaknya waktu hamil kamu gak ngidam pengen ikan hidup deh.
Tapi kenapa El kayak ikan yah? Hobbynya berenang.. Duhh beneran aneh.." celetuk kevin yang tiba-tiba saja muncul disamping mila.

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang