Wajah tampan lelaki yang sudah memiliki satu orang anak ini sedari tadi tak henti tersenyum. Bibirnya semakin melebar, deretan gigi putihnya yang rapi pun ia tunjukkan.
Ia telihat begitu menikmati pemandangan didepan kedua bola matanya yang sangat mengagumkan."Ternyata kamu gak seburuk yang aku kira mil.." ujarnya pelan tanpa berkedip.
"Ayo dong makanannya dikunyah, masa dari tadi malah lihatin bunda terus, hem?"
"Hihi, wajah bunda cantik.." ceplos El polos.
Mila terkekeh. Ia menaruh sendok yang tengah dipegangnya. Sehelai tisu pun segera ia raih karna melihat dagu El yang sedikit terdapat noda makanan.
"Kalau makan jangan lihatin bunda terus dong sayang. Nanti makannya gak selesai-selesai. Trus jadi belopetan gini kann.." mila mengusap pelan bagian bawah bibir jagoan kecilnya penuh kelembutan.
El hanya diam. Matanya tetap menatap wajah sang bunda tanpa kedip. Ia memperhatikan begitu serius saat mila tengah membersihkan noda pada bagian mulutnya.
"Biasanya bibi yang suka lapin bibil El abis makan, biasanya bibi juga yang suapin El, Tapi sekalang El lihat bunda. Wajah cantik bunda yang El lihat, bukan bibi lagi. Yang suapin El juga sekalang bunda. El sayang banget sama bunda..." El membatin lirih dengan apa yang dilihat dan dirasakannya kali ini.
"Lohh, ko jagoannya bunda malah bengong sih sayang? El kenapa cih, hem?" mila membuyarkan lamunan buah hati tercintanya.
El hanya tersenyum. Lagi-lagi ia menubruk tubuh sang bunda dan memeluknya erat. Melingkarkan kedua tangan mungilnya seraya menenggelamkan wajah tampannya didada sang bunda.
"Dia peluk aku lagi. Kayaknya anak aku sekarang jadi pendiam gak kaya El yang dulu. Kamu kenapa sih sayang? Apa bunda terlalu kejam sama El sampe El bersikap kaya gini terus sama bunda? Maafin bunda ya nak.. Bunda minta maaf.." mila membalas dekapan buah hati kecilnya. Matanya sampai ia pejamkan merasakan kerinduan darah dagingnya yang selalu memeluk dirinya terus-menerus.
Rasa sesal itu pun muncul didalam benaknya."Pokoknya El gak akan bialin bunda pelgi lagi. El akan minta bunda tetap disini telus. El gak akan bialin bunda pulang. El mau bunda disini telus, sama El. El gak mau ditinggal bunda lagi...hiks." El membatin terisak. Ia semakin mempererat pelukannya. Bulir bening air mata tak kuasa ditahannya lagi. Seketika ia menjadi cengeng dan sering kali menangis karna takut kehilangan.
"Dududuhh.. Ko cuma bundanya aja sih yang dipeluk? Ayah gak dipeluk juga nih..? Hem?"
Tiba-tiba kevin membuka suaranya. Setelah sekian lamanya ia berdiam diri memperhatikan istri dan jagoan kecilnya dari jauh.
Mila dan El memekik kaget mendengar suara yang sangat tidak asing ditelinganya. El melepaskan pelukannya dan menatap sosok lelaki tampan yang memiliki wajah sangat mirip dengannya.
"AYAH?!!" bola mata El membola tidak percaya.
"K...kevin?!" mila ikut memekik kaget tidak menyangka.
Lelaki tampan yang memang adalah kevin itu pun tersenyum. Ia melangkah pelan menghampiri istri beserta jagoan kecilnya.
"Ayaaaaaah!!" tiba-tiba El turun cepat dari kursi makan yang didudukinya. Ia berlari melihat sosok yang sangat dirindukannya.
"Ayaaahh.. Ayah El kangen ayah... El kangen ayaah..." El terisak lirih. Ia menubruk tubuh kevin dan memeluk erat pinggang kevin yang bisa dijangkaunya. Wajah El ditenggelamkan diperut datar kevin. Ia menangis tersedu merasakan pelukan yang baru bisa dirasakannya lagi.
"Hiks.. Ayaah... Hiks..ayaaah.." lirihnya terdengar parau.
Kevin tak kuasa menahan air mata. Ia menjatuhkan dua kantung plastik putih berisi mainan-mainan El yang dibelinya tadi. Tubuh mungil bocah tampan itu pun diraihnya dan ia gendong dari depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
RomancePernikahan harus didasarkan atas cinta , namun apa jadinya jika pernikahan kedua insa KEVIN JULIO dan JESSICA MILA ini didasarkan atas perjanjian kedua orang tuanya