perjanjian cinta part 50

4.5K 210 10
                                    

** 
Semilir angin sore berhembus cukup kencang. Mila berkali-kali membenarkan rambut lurusnya yang diterpa angin akibat kevin yang terus melajukan sepedanya. 

"Gak usah kebut vin, pelan-pelan aja. Kasian El pasti capek ngejar kitanya.." ujar mila sedikit memprotes. 

Kevin hanya tersenyum. Ia memelankan sepedanya itu, semilir angin yang berhembus cukup kencang dapat ia rasakan menerpa rambut hitamnya yang bergerak bebas. 

"Ehm.. Kayaknya sore-sore gini naik sepeda rasanya adem banget yah? Apalagi kalau naiknya berdua sama orang yang disayang. Heumm rasanya itu kayaa..." kevib sengaja menggantungkan ucapannya. Kedua matanya ia pejamkan sejenak. Merasakan kebersamaan yang sangat langka bisa berduaan dalam satu sepeda seperti ini. 

"Vin, jalanin sepedanya yang bener.." mila menepuk tangan kevin saat kevin berhenti mengayuh. 

"Iya, ini juga udah bener ko. Bener banget malah.." bisik kevin tersenyum nakal tepat ditelinga kiri mila. 

Mila menoleh, ia sedikit bergidik karna geli. "Gak usah kecup-kecup dehh.. Bisa kan?" ujarnya terdengar sedikit ketus. 

Kevin lagi-lagi malah tersenyum. Ia memberanikan diri menyentuh tangan mila yang memegang stang sepeda dengan tangan kirinya. 

"Vinn.." mila berusaha menolak. Namun kevin terlanjur mendaratkan tangannya diatas tangan halus mila. 

"Diem aja, biar terlihat romantis mil.." bisik kevin pelan. 

Mila akhirnya diam. Ia tampak menurut tanpa banyak bicara. Memprotes pun bahkan tidak. 

Merasa mendapat lampu hijau, akhirnya kevin melepaskan tangan kirinya dari tangan mila mau pun stang sepedanya. Ia mencoba melingkarkan tangan kirinya tersebut diperut mila. Sedangkan tangan kanannya tetap memegang stang karna sepeda masih ia lajukan walau sangat pelan. 

Hening... 

Suasana mendadak tanpa suara. Kevin hanya merasakan detak jantung mila yang sepertinya berdetak semakin cepat akibat pelukannya. Kevin bahkan merasakan deru nafas mila yang bertempo sedikit cepat seperti gugup akan apa yang dilakukannya. 

"Santai aja sayang.. Kamu gak perlu gugup atau pun takut aku apa-apain. Aku cuma pingin ngebuktiin aja sama kamu, kalau aku benar-benar sayang sama kamu mil.Aku gak mungkin bisa kehilangan kamu, dan semua yang aku sukai dari diri kamu. Gak bisa mil.." kevin mendekatkan kepalanya dan menempelkan pipinya dengan pipi mila. Wajah kedua insan ini pun terlihat sangat dekat dan saling menyentuh satu sama lain. 

"Vin, jangan..." 

"Aku cuma pingin kecup pipi kamu aja ko, gak bakal ngapa-ngapain. Tenang aja sayang..." kevin menempelkan bibirnya dipipi chubby mila. Memberikan satu kecupan yang begitu lembut dari hati terdalamnya. 

Mila seolah terhanyut. Kevin bahkan kini mengecup puncak kepalanya. Menempelkan kembali pipinya dan pipi mila hingga bersentuhan. Tangan kiri kevin pun semakin erat memeluk mila di bagian perut. 

"Kevin gila! Dasar cowok gila! Kamu tuh beneran udah gila tau gak vin.. 
Issh ko bisa sih aku sampe gak bisa ngapa-ngapain gini? Apa yang udah kamu lakuin sama aku? Kenapa aku selalu gak bisa nolak? Kenapa sih vin?..." mila membatin memaki dirinya yang tidak mengerti akan perasaanya ini. Tanpa terasa tangan kanannya ia lepaskan dari stang sepeda lalu memegang tangan kiri kevin yang melingkar diperutnya. 

"Kayaknya aku udah gak bisa bohongin perasaan aku lagi. Aku juga udah gak bisa sembunyiin semua rasa sayang aku buat kamu. Aku sayang kamu vin, aku bahagia dengan semua perlakuan manis dan lembut kamu.." bibir mila tersenyum kecil. Wajahnya tampak berseri, rupanya mila benar-benar bahagia dengan semua ini. Kedua kelopak matanya yang tadi ia pejamkan pun perlahan ia buka. Mila menoleh menatap kevin, satu senyuman ia dapatkan dari suaminya itu dan mila langsung membalasnya. 

"Makasih udah buat aku senang hari ini. Makasih ya mil, aku senang banget hari ini.." ujar kevin lembut diiringi senyum. 

"I..iya vin, sama-sama. A..aku juga ikut..." 

Tiba-tiba bola mata mila melotot kaget. Kalimat yang hendak diucapkannya sampai terhenti. 

"Aaaaaaaa!! Kevinnnn!!" 


"BRUKKKSS..!!!" 

"Aws!!" 

"Aduh! Sakitt..." 

"Aaaaa kevinnn!! Sakit tau, issshh!!" 

"I..iya, tapi aku juga sama sakit. 
Kamu sih.." 

"Ko nyalahin aku? 
Kamu tuh bawa sepedanya gak bener, jadinya gini kan, isssh nyebelin tau gak! Sakittt..." 

"Iya maaf, yaudah sini aku bantuin.." 

"T..tapi...?" 




Jangan lupa vote

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang