perjanjian cinta part 13

6.3K 200 1
                                    

** 
Setelah sampai dirumah mewahnya. Mila segera masuk kedalam kamarnya. Langkahnya begitu penuh semangat. Bibirnya tak henti tersenyum lebar. Ia sampai meloncat-loncat kecil bagaikan anak bocah yang habis mendapat mainan baru. 

"Dika bilang besok dia mau pulang dari London? Aaahhh bahagia banget sih.. Udah hampir sebulan gak ketemu dia.. Aaaahh dikkkkaa.. Ya Tuhan aku kangen banget sama kamu " 

Mila menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Fikirannya membayangkan wajah tampan lelaki yang sering dipanggilnya dika itu. 

"Aku sengaja pulang buat kamu mil.. 
Nanti jemput aku yah? Sekalian aku mau kenalin kamu ke papi mami aku nanti. Biar mereka tau kalau anaknya ini sangat dibuat jatuh hati sama kamu.." 

"Kalau soal oleh-oleh kamu gak perlu khawatir. Aku bawain banyak banget oleh-oleh buat kamu. Ada boneka panda juga. Kalung, bahkan aku beliin cincin buat kamu. Buat pertunangan kita nanti.." 

"Yaudah, love You sayang.. Aku mau beresin baju-baju aku dulu. Mmuuuach!! Dah panda cantik." 

Ucapan demi ucapaJa yang keluar dari mulut dika tadi terus saja teringat dikepala mila. Ia merasa menjadi perempuan yang sangat beruntung karna dikelilingi pria-pria yang sangat mencintainya dengan tulus. 

"Nanti malam nonton bareng sama alex, besok ketemu dika.. Uhhh bahagia banget sih hari ini.. 
Tapi gara-gara kevin semuanya jadi hancur. Isssh awas aja tuh cowok gila! Gue bakalan buat perhitungan sama dia. Enak aja ngaku-ngaku jadi cowok gue didepan ali. Mana pake nyium-nyium segala lagi. Untung gak sampe kena rabies gue. Errrrr! Awas ya vin, tunggu pembalasan gue entar.." mila mengepalkan tangannya geram saat mengingat kejadian mengesalkan di resto tadi. Rasanya sangat muak sekali kalau harus mengingat kejadian tersebut. Apalagi mengingat wajah kevin. Ingin sekali mila melebur dan memusnahkan wajah lelaki yang menjadi suaminya itu didalam memori ingatannya detik itu juga. 

** 
Sore menjelang.. 

Kevin kini sudah berada didalam rumahnya sejak beberapa jam lalu. Ia bahkan berada didalam kamarnya. Memandang dengan senyum. sosok mila yang terlelap diatas tempat tidurnya itu. Entah sejak kapan mila terlelap disana. Yang pasti sejak kevin datang posisi mila sudah memeluk guling dengan mata terpejam. 

Kevin melangkahkan kakinya mendekati mila. Ia duduk dibibir ranjang dengan pandangan yang tak lepas menatap wajah cantik istrinya itu. 

"Aneh. Tuhan kayaknya salah nyiptain lo deh.. Cantik tapi selalu bikin orang emosi. Lo tuh malaikat atau setan sih?" gumamnya ngasal diselingi tawa kecil. 

Kevin meraih puncak kepala mila. Menyingkirkan rambut hitam yang sedikit menutupi wajah mila. Kevin mengelus kening perempuan cantik itu. 

"Gak bisa gue pungkirin kalau ternyata lo tuh cantik.." pujinya tanpa sadar. 

"Tapi bukan berati gue suka yah sama lo! Enak aja gue suka sama cewek stres. Emang lo fikir gue orang gila yang sukanya sama cewek stres! Sorry layau gak level!" ujarnya berceloteh sendiri. 

"Tapi gue gak bisa bayangin kalau lo bener-bener bisa ngasih gue anak. Engh~ maksudnya ngasih bokap sama nyokap cucu. Anak kita kayak gimana bentuknya nanti yah?" kevin tampak berfikir. 

"Ah bodo amat deh! Yang penting gue gak mau terus-terusan hidup sama lo! Gue pingin lanjutin kuliah gue. Ketemu sama sahabat-sahabat gue dikampus. Jadi mahasiswa terganteng dan terkeren lagi disana. Jadi inceran para cewek. Dan pastinya gue pengen menggapai cita-cita gue buat jadi pengusaha sukses seperti papah. Gue tuh pengen jadi pebisnis hebat. Dan gue denger lo juga pengen jadi pebisnis kayak gue. Entar kita bersaing. Gue yakin lo gak akan pernah bisa melawan gue dalam dunia perbisnisan.. Haha gue sangat yakin itu tres!!" kevin berujar semakin jauh. Berbicara sendiri. Tertawa sendiri dan berekspresi sendiri. Padahal mila sama sekali tidak mendengarkan ocehannya itu. Terbukti dengan tidurnya yang semakin lelap tanpa terusik. 

"Duh.. Lo tidur atau mati sih? Udah kaga gerak. Diem mulu lagi. Kayak mayat ajah.." celetuknya ngasal. 

"Gue capek. Gue juga pingin istirahat. Tapi masa gue tidur sama lo lagi? Yang ada gue lo tendang lagi entar.." 

"Eiits, tapi enggak deh buat kali ini. Awas aja kalo lo berani nendang gue. Gue bakalan adain malam setelah malam pertama entar. Alias malam kedua. Awas aja lo!!" kevin kemudian membaringkan tubuh lelahnya disamping mila. Guling yang tengah mila peluk ia ambil. Ditaruhnya tepat ditengah-tengah antara dirinya dan mila. Seperti biasa guling tersebut pun menjadi penengan diantara kedua pasangan suami istri ini. 

"Gue mau mimpiin Kiara dulu.. Semoga aja dia beneran gak marah sama gue, dan percaya kalau hp gue jatuh kecemplung air dikamar mandi, makanya telpon gue gak bersuara. WA dia juga hurufnya hilang semua. Haha pasti dia langsung percaya. Secara mantan-mantan gue yang dulu percaya kalau gue bilang gitu. Berati gue aman sama Kiara.. 
Uhhh Kiaraa.. Kamu itu benar-benar malaikat pemikat hati aku.. Emmmmhhh andai yang tidur disamping aku ini kamu. Aku pasti bahagia banget "kevin  tersenyum membayangkan wajah gadis cantik yang sangat dicintainya itu. Meski dirinya sangat playboy. Namun pacarnya hanya satu.. Dan itu Kiara seorang. 

"Kalau seandainya gue ngasih cucu buat mamah papah dari Kiara gimana yah? Apa mereka bakalan mau?" fikirnya ngasal. 

"Ah kenapa enggak. Yang penting kan anak gue, darah daging gue. Berati boleh gue coba dong?" bibir kevin tersenyum lebar. Entah apa isi kepalanya itu. Fikirannya selalu memikirkan hal-hal aneh. Mulutnya bahkan sampai tidak mau berhenti berkicau sedari tadi. 
Mimpi buruk apa mila bisa memiliki suami seperti kevin yang memang super duper menyebalkan dari segala apapun yang menyebalkan.

Sementara itu.. 

"Jadi nanti kita bertemu disana langsung saja Harison? Tidak bertemu dulu?" 

"Sudahlah tidak perlu Stev. Kita langsung masuk secara diam-diam saja nanti. Aku ingin melihat apa yang dilakukan Putraku kevin. Apa dia sudah melakukan tugasnya. Awas saja jika belum. Akan kugantung anak nakal itu!" 

"Haha, kamu itu terlalu tergesa Harison. Tidak kasihan terhadap mereka. Biarkan saja dulu.. Mereka juga perlu menyesuaikan diri, terlebih mereka itu belum terlalu mengenal satu sama lain. Jadi kita harus sabar Harison.." 

"Aku mengerti. Tapi aku sudah tidak sabar ingin cepat memiliki cucu Stev. Anak pertama mereka nanti pasti akan sangat lucu. Aku ingin agar cucu kita segera lahir dan menjadi nyawa kecil dikeluarga besar kita ini. Kamu paham kan Stev..?" 

"Iya Harison.. Aku paham. Yasudah, nanti aku akan segera menuju kesana. Mungkin aku hanya sendiri karna Femmy istriku sedang ada urusan bersama teman-teman arisannya. Biasa perempuan. 
Aku kesana sekarang. Malam nanti mungkin baru akan tiba. Kita akan menjadi detektif nanti. Itu kan ide-mu Harison?" 

"Haha iya Stev.. Aku ingin kita mengintai mereka malam nanti. Semoga saja mereka semakin akrab dan mesra. Membuat keromantisan serta saling sayang menyayangi. Aku ingin sekali melihat hal tersebut. Bahagia sekali jika itu terjadi. Yasudah kalau begitu sampai jumpa malam nanti. Aku tunggu kamu secepatnya Stev.." 

"Baik Harison.. Aku juga sudah tidak sabar.. Mila pasti bahagia bisa memiliki suami seperti kevin anakmu. Aku yakin keduanya pasti benar-benar bahagia.." 

"Haha. Semoga saja Stev.. Aku juga mengharapkan hal tersebut.." 

"Yasudah. Sampai jumpa malam nanti Harison.." 

Kedua lelaki paruh baya itu sama-sama memutuskan sambungan telponnya. Pembicaraan yang cukup panjang dan sangat terdengar akrab itu akhirnya mereka akhiri. Entah apa yang akan mereka lakukan dengan rencana barunya itu. Jangan sampai membuat kedua putra putrinya semakin gila akibat ulah mereka yang penuh dengan rencana dan paksaan. Menikah secara mendadak saja sudah hampir membuat kevin dan mila gila. Entah kegilaan apalagi yang akan mila dan kevin dapatkan akibat ulah kedua orang tuanya itu. 

Jangan lupa vote dan follow ig aku nurainundwi_ dan juga follow wattpad aku 😍😚

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang