perjanjian cinta part 24

5.5K 202 2
                                    

Mila rupanya tengah membolak-balikkan tubuhnya diatas tempat tidur. Kedua kelopak matanya tidak mau terpejam. Ia terlihat gelisah, padahal malam sudah cukup larut.

"Kevin beneran udah tidur?" fikirnya menatap wajah polos kevin yang terlelap disampingnya dengan guling yang tetap setia menjadi penengah antara mila dan kevin. 

Mila merubah posisinya menjadi duduk. Bersender pada tempat tidurnya seraya mengelus perut besarnya. 

"Ayah kamu lucu banget kalau lagi tidur. Dia jadi kelihatan kaya orang baik. Enggak gila lagi.." ujarnya tersenyum sendiri saat memperhatikan wajah kevin yang sudah terlelap. 

"Tadi dia rela-relain beliin gue rujak. 
Sebenernya lo tuh sejenis apa sih vin? 
Gue gak ngerti. Lo kadang baik banget, tapi kadang juga ngeselin.." mila mendekati kevin Menatap lebih dekat wajah kevin yang tetap dalam posisi sama. 

"Mukanya lucu, kaya muka bayi. Tapi kalo udah bangun pasti langsung berubah kaya monster. Bikin kesel dan jengkel.." mila kembali berujar dengan senyuman kecilnya. 

Tangannya kini ia beranikan untuk menyentuh wajah kevin yang membuatnya kagum saat tertidur ini. 

"Lucu, ternyata ayah kamu punya tahi lalat dihidung." mila berujar seraya mengelus pelan wajah kevin dari pipi, bibir, bahkan dagu juga hidung kevin. 

"Ko gue jadi kayak gini sih? Kenapa rasanya nyaman banget mandangin wajah kevin? 
Ini kamu pasti lagi ngerjain bunda yah?" mila melirik perut buncitnya. Mungkinkan ini memang bawaan bayi didalam kandungannya? Atau ini memang perasaan yang muncul langsung dari hati mila? Entahlah.. 

Mila kembali memandang wajah kevin

"Mukanya emang gak setampan dika, gak selucu alex, juga enggak se keren ali. Tapi mukanya ini bisa bikin hati gue nyaman. 
Kenapa yah? Ko bisa kayak gini?" mila semakin dibuat bingung akan perasaannya sendiri. 

Jari telunjuknya terus mengelus wajah kevin dari kening, hidung, pipi, dan berakhir dibibir.

"Ekhemm.. Ternyata ada juga yah yang kagum sama wajah gue?" tiba-tiba kevin membuka kelopak matanya dengan bibir yang tersenyum menahan tawa. 

Mila langsung buru-buru menghentikan aksinya dan merubah posisinya menjauhi kevin. 

"Gak papa kali mil. Kalau mau sentuh, sentuh aja.." kevin memegang lengan mila yang hendak dijauhkan dari wajahnya. 

"T..tapi g..gue?" mila sangat gugup dan kaget. 

"Gak papa. Pegang aja. Lo suka kan sama wajah gue? 
Gak papa, sentuh aja. Gue seneng ko ngerasain tangan halus lo diatas wajah gue. Seneng banget malah.." ujar kevin lembut. Ia merubah posisinya seraya menempelkan telapak tangan mila pada wajahnya. 

Mila semakin dibuat kaku dan gugup. Posisinya kini bahkan menjadi berbaring dengan kevin yang berada diatas tubuhnya dalam posisi setengah duduk. 

"Dari tadi tuh gue gak bisa tidur. Gak tau kenapa gue kefikiran elo terus. Tapi gue coba buat pejamin mata, pura-pura tidur biar lo juga tidur. Tapi ternyata lo malah gak bisa tidur juga, sama kaya gue.." kevin kembali berujar. Kalimatnya benar-benar lembut dan mampu menyihir mila hingga hanya bisa diam dan diam. 

Kevin menaruh telapak tangan kirinya disamping kanan kepala mila. Tangan kanannya membelai lembut pipi putih mila yang halus itu. 

"Gue suka sama wajah lo mil. Cantik dan bisa bikin hati gue tenang.." ujarnya pelan tanpa kedip. 

Mila lagi-lagi hanya diam. Tubuhnya seolah tidak bisa bergerak dan sangat kaku. 

Cuuuupp.. 

Kevin tiba-tiba mengecup bibir tipis mila, sekilas dan hanya sebentar. 
Mila memejamkan matanya. Ia benar-benar tersihir dan tidak bisa berkutik sedikitpun akan apa yang dilakukan oleh suaminya. Hatinya ingin menolak, namun tubuhnya seolah tidak dapat ia gerakkan. 

"Mmmuuach!" kevin melepaskan kecupannya yang hanya sekilas dan sebentar. 

"S..sorry yah? G..gue gak bermaksud kurang ajar ko. Gue cuma pingin nunjukkin rasa sayang gue aja. 
Gue sayang elo mil.." kevin kembali menjauhkan wajahnya dan menjauhkan tubuhnya yang hampir menempel dengan tubuh mila. 

Lagi-lagi mila dibuat diam. Ia memegang bibirnya yang tadi berhasil kevin kecup. 

"E..elo?" 

"Sorry. Kan barusan gue udah minta maaf.. 
Jangan marah ya? Namanya juga cowok, suka sulit menahan nafsunya.. 
Sekali lagi gue minta maaf.." ujar kevin diiringi senyuman yang begitu manis dan menenangkan. 

"T..tapi k..kenapaaa?" 

"Sekarang kita tidur aja ya? Udah malam. Sini gue peluk, biar lo mau tidur. 
Anak kita pasti pingin deket sama ayah bundanya. Sini mil Aku peluk.." tiba-tiba kevin berbaring dan menarik mila kedalam dekapannya. 

Meski terhalang oleh perut mila yang semakin membesar, namun kevin masih bisa memeluk mila dengan posisi berbaring. 

Mila lagi-lagi diam. Ia merasa banyak sekali keanehan yang terjadi pada kevin. 
Kevin yang sekarang entah kenapa menjadi lembut dan penyayang seperti ini. Bahkan barusan kevin memanggil menggunakan kata Aku bukan Gue lagi. 

"Kepalanya taruh diatas dada aku aja. Biar lebih romantis. Aku yakin kamu pasti bisa nyeyak deeh.." suruh kevin pelan. Mila menurut dan menyenderkan kepalanya diatas dada bidang kevin. 

"Ya Tuhaan.. Ko aku bisa luluh gini sih sama ucapan kevin? 
Kenapa aku gak bisa nolak dan berontak? 
Kenapa ini Tuhaan? 
Apa aku udah benar-benar sayang sama dia?" mila membatin aneh. Ia memejamkan matanya dan merasakan kehangatan juga kenyamanan yang dirasakannya saat dekat dengan kevin. 

"Anak kita sebentar lagi lahir mil. 
Jujur aku mau jadi suami dan ayah yang baik buat kamu juga calon anak kita nanti. 
Tapi apa kamu bisa seperti ini terus? 
Apa kamu bisa bersikap lembut seperti sekarang ini untuk seterusnya? 
Aku ragu, jujur aku nyaman banget dengan sikap kamu yang seperti ini. Sangat nyaman mil.." batin kevin ikut memejamkan matanya. Tangan kanannya mengusap lembut kepala mila, sedangkan tangan kirinya mengelus perut buncit mila yang tengah tumbuh calon buah hati pertamanya. 

"Semoga ini hanya mimpi. 
Aku gak mau kemakan omonganku sendiri. 
Semoga ini cuma mimpi Tuhan.. 
Gak mungkin kalau aku sayang sama kevin. Lalu nanti gimana sama kuliah dan cita-cita aku? 
Aku gak mau jadi ibu rumah tangga. Aku maunya jadi pengusaha sukses seperti papah. 
Semoga ini benar-benar hanya mimpi. Semoga.." harap mila dalam hati. Ia memejamkan matanya tanpa mau dibukanya lagi. Tangan kanannya pun melingkar diatas perut kevin. Memeluk tubuh kevin tanpa mau melepasnya. 

Hingga akhirnya keduanya pun sama-sama terlelap dengan posisi yang tetap sama, saling memeluk dan memberikan kenyamanan untuk masing-masing. 

Jangan lupa vote

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang