perjanjian cinta part 28

6.4K 214 9
                                    

Dua keluarga besar Harison dan Stev kini sudah berada didalam ruang rawat kamar mila. 
Mereka asik bercengkrama satu sama lain. Memuji akan rasa kagum serta bahagia saat melihat wujud bayi mungil nan tampan yang menjadi cucu pertama sekaligus cucu yang mereka idam-idamkan. 

"Lihat Stev, wajahnya sangat mirip denganku. Dia benar-benar mirip dengan Opa-nya ini Stev.. Haha dia lebih mirip denganku dari pada kau, hahaha.." 

"Heeh, tidak bisa!" jelas Stev tidak terima. 

"Tapi tetap saja wajahnya lebih mirip dengan kevin dari pada mila. Haha lihat saja, wajahnya itu mirip kevin anakku, bukan anakmu Stev. Jadi dia memang sangat mewarisi semua dari keluargaku, bukan keluarga muhh." Harison tetap bersikukuh. 

"Tidak-tidak. Enak saja kau! Anakku yang merasakan sakit melahirkan bayi ini. Jadi mana mungkin tidak ada mirip dengan anakku. Gila kau! Dia ibunya, jadi sudah pasti sangat mirip dengan ibunya dari pada anakmu yang mengesalkan itu!" 

"Haha tidak bisa. Kau salah Stev.. Hahaha anak ini tetap lebih mirip kevin dari pada mila. Hahaha." 

"Errrrr.. Bicara apa sih kau ini? Jangan memancing emosiku!" 

"Ohh rupanya opamu marah jagoan kecil. Lihat wajahnya langsung berubah menjadi berwarna pink, sangat lucu sekali opamu yang satu itu.." ledek Harison seraya mengajak bicara bayi mungil yang tengah digendongnya. 

"Papaah.. Udah dong paah.." ujar kevin tiba-tiba. Merasa risih akan perdebatan konyol ayah dan mertuanya. Akhirnya kevin pun mencoba melerai. 

"Tau nih papah, kayak anak kecil aja. Masa sama besan sendiri malah saling meledek. Benar-benar bocah!" Casma tampak kesal. 

"Papah juga! Kenapa sih dari tadi tuh ribut terus? 
Gak sama handphone, gak sama orangnya. Terus aja ribut sendiri.." tambah Femmy ikut mengomel memarahi Stev suaminya. 

Alhasil dua lelaki paruh baya itu pun hanya bisa diam saat semua mata tertuju dan menatapnya dengan tatapan kesal. 

"Aku ingin menggendong cucuku.." Stev meraih bayi mungil cucu pertamanya dari gendongan Harison. 

"T..tapi aku baru saja menggendongnya Stev.." Harison tampak lemas karna Stev langsung mengambil alih bayi tampan itu. 

Tak lama kevin beranjak dari samping mila. Menghampiri papah serta ayah mertuanya yang masih saja berdebat tidak jelas itu. 

"Mending bayinya sama kevin. Sini-sini.." ujarnya enteng mengambil alih bayi mungil nan tampan yang berada dalam gendongan Stev. 

"Yaahh k..ko diambil sih vin?" wajah Stev seketika menjadi lemas. 

"Haha rasakan! Siapa suruh kau mengambil alih bayi itu dariku." Harison cekikikan sendiri. 

"Mending kamu sama ayah ya sayang? 
Kamu pasti lebih mau sama ayah dibanding dua opa kamu yang kurang waras itu.." kevin menciumi wajah bayi tampannya lalu membawanya mendekati mila. 

"Enak saja aku dibilang tak waras! Anak durhaka kau kevin!" Harison membatin kesal. 

"Sini vin, aku pingin gendong.." 

"I..iya mil, nih bayinya.." dengan senang hati kevin memberikan jagoan kecilnya itu pada pangkuan mila. 

"Muuach, kamu lucu banget sayang. Keadaan yang segini ribut dan berisiknya tapi kamu tetep aja anteng. Enggak terusik apalagi bangun. Mmuach, anak bunda emang pinter.." puji mila kagum. Ia mengecup wajah jagoan kecilnya berulang-ulang. 

"Anak siapa dulu dong mil, anak akuu.." ujar kevin pede. Ia ikut mengecup kening jagoan kecilnya yang tengah mila pangku. 

"Oh iya, nama buat bayi ini biar mila aja yang kasih ya mah, pah? Vin?" mila menatap bergantian wajah ibu, ayah, serta suaminya. 

"Enggaklah, yang berhak kasih nama untuk anak ini tuh ya harus ayahnya. Masa kamu? Kan gak lucu.." 

"Emangnya aku lagi ngelawak kamu bilang gak lucu? 
Lagian kan ini anak aku, hak aku dong.." 

"Tetep gabisa. Aku tuh udah punya nama buat anak ini. Dan nama itu sangat bagus juga indah.." 

"Siapa?" mila menatap kevin ketus. 

"ATHAYA ALTEZZA JULIO , yang artinya sebuah pemberian mulia dan jiwa pembimbing "

"Gue gak mau , soalnya gue udah siapin nama buat anak gue "protes mila

"Tapi guekan ayahnya yang wajib beri nama " protes kevin

"Gak bisa! Pokoknya anak ini tuh mau gue kasih nama MARIO MAURER STEFANUS. Itu lebih keren dari pada nama buatan lo yang abstrak!" jelas mila kekeh. 

"Busyeet lo bilang nama buatan gue abstrak? Enak aja. Gak bisa! Pokoknya gak boleh ada Mario-Mario, lo kira Mario Bros!!" 

"Bodo, gue gak peduli, yang penting gue suka dan seneng.." 

"Tapi gue gak suka!" 

"Gue gak nyuruh lo buat suka tuh. Iya kan Rio sayang? Mmuach.. Mario anaknya bunda.." 

"Errrrrr lo tuh ngeselin banget sih? Namanya ATHAYA bukan MARIO!!" tegas kevin mulai geram.

"Gak! Namanya itu MARIO! No ATHAYA!" balas mila tetap kekeh. 

"Issshh lo tuh bener-benerrr..." 

"STOOOOPPP!!!" tiba-tiba Harison berteriak cukup kencang dan keras. 

Kevin dan mila pun akhirnya diam. Saling menatap satu sama lain, kemudian bersamaan menatap kearah lelaki paruh baya bertubuh kekar itu. 

"Papah dan papah Harison sudah punya nama untuk anak ini. 
Sejak jauh-jauh hari, kita sudah memikirkan nama untuk cucu pertama kita. 
Jadi kalian jangan berharap bisa memberikan nama sesuka hati kalian pada anak ini." tutur Stev tiba-tiba angkat bicara. 

"Benar. Papah dan Stev sudah punya nama untuk jagoan kecil ini. Dan nama itu jauh lebih bagus dari pada nama aneh buatan kalian berdua." setuju Harison membenarkan. Ia berjalan menghampiri mila, lalu beralih menggendong jagoan kecilnya. 

"Ko gitu sih pah? Itu namanya gak adil. Memangnya papah siapa? Kan yang lebih berhak itu kevin bukan papah." 

"DIAM kamu!!" Harison membentak. 

Mendengar ayahnya berbicara seperti itu akhirnya kevin pun diam. Mila terkekeh menahan tawa melihat ekspresi kevin yang tidak bisa berkutik didepan ayahnya. 

"Bagaimana Stev?" Harison melirik lelaki paruh baya disampingnya.

"Tetap Harison. Kita gunakan nama yang sudah kita persiapkan." ujarnya mengangguk setuju. 

Bibir Harison tersenyum lebar. Jawaban yang begitu sempurna yang memang ia inginkan keluar dari mulut Stev. 

"Memangnya apa nama bayinya pah?" tanya mila penasaran. 

Harison dan Stev tersenyum. Ia saling menatap satu sama lain, kemudian menoleh menatap mila secara berbarengan. 

"Nama anak ini ELFARIS PUTRA JULIO STEFANUS." ujarnya kompak secara bersamaan. 

"HAH?" kevin tampak kaget tidak percaya. 

"Namanya bagus pah.. Ada Elfarisnya. Aahh mila suka.." mila antusias sendiri. 

"Bagus dari sebelah mananya? Masa namanya El? Elfaris? Anehh. Bagusan juga Athaya" 

"Heh?" 

"Hemm.. Iya-iya. Yaudah Elfaris.. Pasrah aja deh.. Yang penting anak gue sehat dan pinter gak kaya elo entar.." 

"Gue juga pinter kali. Lo gak usah mulai lagi deh vin.." 

"Pinter dari sisi mananya? Tadi aja gak tau Asi itu apa. Heeemz.." 

"Gak usah diungkit!" 

"Iya-iyaa.. Gitu aja marah, huh." 

Jadi anak kevin sama mila namanya adalah ELFARIS PUTRA JULIO STEFANUS dipanggil EL

Dan jangan lupa vote

Perjanjian Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang