Pagi telah berganti siang, sore hari kini bahkan telah datang...
Mila nampak duduk dikursi teras depan rumahnya. Ia memandang terus kearah depan berharap kalau kevin akan segera datang dan tidak mengecewakannya lagi.
"Ditelfon nomornya malah gak aktif, sebenernya kevin niat gak sih buat pulang kerumah ini? Kalau emang gak niat, kenapa gak bilang aja? Atau gak perlu pulang sekalian! Selamanya!!" mila menggerutu sebal. Ia menarik nafasnya panjang, mencoba menahan emosi yang semakin menggebu.
Mila melirik jam tangan putih dipergelangan kirinya. Ia berdecak. Sekarang sudah tepat pukul lima sore, dan sama sekali tidak ada kabar dari kevin akan pulang atau pun tidak.
"Apa aku telfon ke kantornya aja?" fikir mila tiba-tiba.
Tanpa menunggu lama lagi, mila segera mengeluarkan iphone putih miliknya.
"Untung waktu itu kevin pernah nelfon pake nomor kantor, jadi aku bisa tau nomor kantornya." mila mencari kontak nomor kantor kevin. Ia segera menekan tombol hijau untuk melakukan panggilan.
"Tuut....tuuutt...."
"Halo vin, kaa.."
"Hallo? Ada yang bisa saya bantu?"
Tiba-tiba kalimat yang hendak keluar dari mulut mila terhenti. Ia cukup kaget karna bukan suara kevin yang didengarnya.
"Hallo? Ini dengan siapa yah? Ada perlu apa dengan pak kevin?" suara seorang perempuan muda kembali terdengar disana.
Mila menghela nafasnya. Iphone putihnya kembali ia dekatkan ketelinga.
"Kevinnya ada? Saya mau bicara sama dia?"
"Aduh maaf mba, pak kevin itu lagi sibuk. Mba lain kali aja kalo mau nelfon, sekarang tuh pak kevin lagi sibuk-sibuknya. Jadi saya haa.."
"Saya mau BICARA sama kevin SEKARANG!!" tegas mila sedikit menekan kata-katanya.
Perempuam muda yang ternyata sekertaris kevin ini terpelongo kaget. Baru kali ini ada yang menelpon atasannya sampai memaksa seperti ini.
"Cepetan panggil kevin! Kamu denger saya gak sih?!" mila mulai emosi.
"HEH! Mba tuh siapa sih? Berani-beraninya mba nyuruh-nyuruh sama saya?! Mba gak tau apa kalo saya ituu..."
"Saya ISTRINYA kevin!" tegas mila.
Seketika bola mata sekertaris muda itu membola kaget.
"Kenapa? Kamu kaget hah karna tau saya istrinya kevin?"
"Ha? Hahaha.. Hahaha, apa mba? Coba bilang sekali lagi? Tadi mba bilang apa? Istri pak kevin? Ahahaa.. Hahaha.." sekertaris muda yang diketahui bernama Shela itu malah tertawa hingga terpingkal-pingkal. Alhasil mila semakin dibuat emosi saja akan tingkahnya.
"Errrrrr!!! Kenapa sekertaris gak jelas ini malah ngetawain gue sih?! Emang dia fikir ada yang lucu apa?!" mila membatin penuh emosi.
"Haha aduuh.. Kayaknya mba tuh baru keluar dari rumah sakit jiwa deh. Mba belum sembuh nih pasti. Atau jangan-jangan mba kabur lagi dari sana. Hahaha."
"HEH! JAGA bicara kamu yah!!" bentak mila kesal.
"Hah? Kenapa saya harus jaga bicara saya? Memangnya saya bicara apa mba? Bukannya itu fakta yah? Lagian setau saya, pak kevin itu masih single! Jangankan punya istri, pacar aja dia belum punya. Eh tapi saya siap deh jadi calon istrinya. Jadi mba gak usah ngarang dan ngaku-ngaku deh jadi istrinya pak kevin, karna pak kevin itu belum punya istri sampai sekarang. Jadi kemungkinan yang jadi istrinya itu saya, bukan mba yang gak jelas banget kaya gini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Cinta
RomancePernikahan harus didasarkan atas cinta , namun apa jadinya jika pernikahan kedua insa KEVIN JULIO dan JESSICA MILA ini didasarkan atas perjanjian kedua orang tuanya