4. Terulang Kembali

926 49 13
                                    

3 hari ini Amel izin tidak masuk sekolah karna menjaga Andin yang masih drop dan berada di rumah sakit. Bibi kemarin baru saja pulang ke kampung karena anaknya juga sakit jadi tidak ada yang bisa menjaga Andin. Kondisi Andin akhir-akhir ini semakin hari semakin pucat.

Tok, tok, tok,..

Dibukanya pintu kamar inap itu. Saat Amel sudah membuka pintunya ternyata Januar, ayahnya yang sudah menikah dengan wanita lain dan sekarang menampakkan wajahnya lagi dihadapan Amel.

"Untuk apa ayah ke sini? cuma ingin nyakitin hati ibu aja? Kalau benar begitu lebih baik ayah tidak usah ke sini!"

"Tidak nak, ayah juga ingin menjenguk ibu mu." jawab Januar dengan halus.

"Menjenguk? Kemarin-kemarin ayah kemana? Ayah hanya sibuk dengan istri baru ayah sehingga ayah tidak pernah memperhatikan ibu lagi. Disaat keadaan ibu seperti ini ayah pun baru mau datengin ibu,"

"Cukup Amel! Sudah cukup kamu menghina ayah! Ayah masih berstatus suami dengan ibumu! Apa hak kamu melarang ayah?!"

"Saya lebih memiliki hak karna hanya saya sekarang yang memperhatikan ibu, bukan anda! Bahkan, kedudukan bibi pun jauh lebih di atas dibandingkan anda!"

Januar keluar kamar inap dengan tergesa-gesa. Amel meraih punggung tangan Andin dan menangis di samping Andin yang sedang tertidur nyenyak sehingga tidak mendengar apa yang telah terjadi tadi.

Pokoknya gue harus jagain ibu dari lelaki berengsek! selamanya! Dan gimana pun caranya!

"Ibu tenang ya bu, Amel bakal tetep jaga ibu! Gak ada yang boleh nyakitin ibu lagi termasuk orang tadi." Amel terisak-isak sampai terlelap di samping ranjang ibunya.

---

Pagi hari jam 5 tangan ibu bergerak membuat Amel yang sedang berpegangan menjadi terbangun.

"Mel, bangun. Hari ini kamu sekolah ya! Beberapa hari lagi kamu try out,"

"Tapi bu..."

Ibunya pun tersenyum menandakan ibunya baik-baik saja di sini.

"Yaudah iya bu Amel pulang ya siap-siap ke sekolah. Ibu jaga diri baik-baik."

Pas sekali saat Amel akan membuka pintu, suster masuk untuk menge-check ibu Amel.

"Sus, saya sekolah ya. Saya nitip ibu saya di sini jangan sampe kenapa-kenapa!"

Suster mengangguk meng-iyakan.

Saat akan berangkat sekolah, Amel menghubungi Bi Juju dulu.

"Bi, udah di mana? Ibu sendiri di rumah sakit. Aku disuruh ibu sekolah,"

"...."

"Oke Bi, cepet ya Bi. Hati-hati!"

Syukurlah Bi Juju sudah hampir sampai rumah sakit.

Amel tiba di kelas yang masih sangat sepi. Wajar saja masuk pukul 8 tetapi Amel sudah berada di kelas pukul 7. Sahabat-sahabatnya pun belum juga sampai ke sekolah. Amel memilih berjalan mengelilingi sekolah dari pada harus sendiri di dalam kelas. Di lihatnya Fira sedang menunggu seseorang sendirian di gerbang. Amel menghiraukannya dan segera ke tribun lapangan.

Why Always You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang