17. Putus

605 29 5
                                    

Hari ini kuliah libur. Amel menyempatkan untuk ke lapangan basket di pagi seperti ini.

Amel berjalan menyusuri jalanan kompleknya. Setiap langkahnya itu Amel selalu melewati orang-orang yang sedang berjogging di komplek, tidak hanya satu atau dua orang saja.

Beda dari yang lainnya, Amel berlari kecil sambil men-drible bola basketnya.

"Mel lo mau kemana?"

"Lapangan basket." jawab Amel setelah tahu bahwa Delon yang bertanya.

"Gue ikut."

Amel menahan senyumnya agar tidak terlihat jika Amel senang.

"Mau ngapain? Lo kan gak bisa basket." kata Amel sambil memasang wajah datarnya tapi tetap menahan senyum.

"Dari pada lo gak ada temen. Ngomong sendiri di sana?"

---

Bobby baru terbangun dari tidurnya. Sarapan Andin sudah habis di lahap oleh Andin sendiri.

Bobby mengecek handphone miliknya. Di lihat ada nomor tidak di kenal menelpon dan mengirim pesan padanya.

085XXXXXXXXX
Bob, saya tunggu nanti siang di restaurant dekat rumah.

Restaurant? Yumi? Masa Yumi sms tumben banget.

Bobby membuka aplikasi Line dan tertera nama kekasihnya. Yumi.

Yumi:
Bob,aku gabut nih sore ini. Keluar yuk?

Sikap Yumi memang sudah tidak kaku lagi kepada Bobby. Mereka sudah menjalani hubungan sekitar satu bulan.

Bobby:
Ini nomor kamu bukan yang sms aku?

Bobby mengirim screenshot pesan itu pada Yumi.

Yumi:
Sejak kapan nomor aku itu Bob?

Bobby:
Berarti bukan? Yaudah nanti sore kamu ikut aku ya. Daripada aku kenapa-kenapa gak di jagain kamu.

Yumi:
Ih cowok lah yang jagain aku, wuuu.

Hubungan mereka sudah terjalin sangat baik, mereka mampu menghadapi ego masing-masing, dan mereka menyikapinya secara dewasa di dalam hubungan itu.

---

Amel duduk di samping Delon setelah bermain basket.

Delon memberikan minuman yang sudah berada di tangannya daritadi.

"Makasih. Lo kok mau sih nungguin gue?" sambil mengambil minuman yang berada di tangan Delon.

Why Always You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang