Amel mencari-cari sosok Delon dalam kegelapan di tepi pantai, hanya ada lampu-lampu di pinggir dan lampu kamar-kamar hotel yang dapat Amel lihat.
"Delon, lo dimana? Gak lucu Lon!"
Amel melihat ke arah pantai, dia takut Delon sudah terseret ombak.
"Lon gelap. Gue takut gelap sumpah please keluarrrr!" teriak Amel mencari keberadaan Delon.
"Gue mau pulang sendiri tau-tau Delon gak ada di villa juga kan bahaya, berarti bener dia ke seret ombak. Lagian gue gak tau jalan ke villa juga sih." gumam Amel sendiri.
"Deloooon ih gak lucu sumpah!" teriak Amel lagi.
Tiba-tiba ada yang mencoleknya dari belakang. Mata Amel terbelalak ketakutan sebelum dia menengok.
Mampus gue, siapa nih.
Pelan-pelan dia menengok untuk melihat siapa yang mencoleknya itu. Dengan perasaan ketakutan dan tubuh bergemetar dia harus memberanikan diri untuk menengok ke belakangnya itu.
"Duaaaarrr ," teriak Delon mengagetkan Amel yang sudah ketakutan setengah mati.
"Aaaaaaaaaa," teriak Amel yang langsung berlari tanpa melihat sosok Delon terlebih dahulu.
Delon mengejar Amel dan mendapatkan tangannya Amel agar tidak melanjutkan larinya lagi.
"Ini gue Mel hahaha," kata Delon sambil tertawa terbahak-bahak.
"Lo kemana aja tadi? Dateng-dateng ngagetin gue. Maksud lo apaan sih? Emang kata lo ini lucu?" Amel terus bicara panjang lebar tanpa mempersilahkan Delon berkata.
"Udah?" tanya Delon setelah Amel diam menunggu jawabannya.
"Gue tadi emang niat mau ngumpet," lanjutnya.
"Gue takut gelap!"
Wajah Amel sudah sangat jengkel mendengar jawaban Delon yang memang sengaja mengumpat meninggalkan Amel sendiri. Dia sudah mengangkat kakinya untuk melanjutkan langkahnya meninggalkan Delon.
"Tapi abis itu gue beli senter gak jauh dari tempat gue ninggalin lo. Nih, buat kita jalan berdua di pinggir pantai. Lo bilang kalo lo takut gelap kan." lanjut Delon lagi yang tadi belum sempat di lanjutkan.
Perasaan Amel mudah luluh, wajahnya sekarang berubah menahan malu salah tingkah sendiri.
Delon sudah melihat Amel tersenyum. Dia menarik tangan Amel kembali untuk menuju ke tepi pantai lagi, melanjutkan langkahnya di atas pasir dalam ke gelapan yang hanya di terangi oleh lampu senter yang di beli Delon tadi.
---
3 hari kemudian...
Saatnya Delon mengajak Amel berjalan-jalan berdua lagi setelah dari kemarin mereka dan yang lainnya berwisata ke banyak tempat bersama.
Hari ini Delon mengajak Amel ke sebuah pantai yang masih tidak ramai oleh wisatawan, di tambah ini bukan hari weekend bagi para pelajar Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).
Mereka berdua menuruni anak tangga untuk menuju pantai yang akan mereka tuju itu.
Sebuah keindahan di bumi ini yang baru pertama kali Amel lihat. Hanya dia bersama sosok lelaki idamannya itu yang berada di pantai ini. Pantai yang tidak begitu luas, tapi mampu membuat orang yang berkunjung menjadi takjub adanya.
"Indah ya." kata Amel memecahkan lamunan Delon yang sedang menatap langit dan laut yang terlihat sempurna dengan perpaduan warnanya.
"Seneng?" tanya Delon tersadar dari lamunan itu.
Amel tersenyum senang tanda meng-iyakan pertanyaan Delon.
"Btw, lo tau dari mana tempat ini? Secara kayaknya ini masih jarang wisatawan."
"Kepo lo Mel!" jawab Delon sambil berlalu meninggalkan Amel.
Amel melepas sandalnya dan mengejar Delon di atas air tepi pantai itu.
Delon pun berlari juga menghindari Amel yang mengejarnya. Mereka berdua tertawa riang seakan-akan dua anak kecil yang tidak pernah mengerti apa itu sakit hati, hanya kegembiraan yang ada.
Delon sesekali mencipratkan air ke tubuh Amel dan Amel pun membalasnya. Baju mereka kini sudah di basahi oleh air.
"Udah, udah sini istirahat dulu!" ajak Delon melihat sebuah batang pohon patah yang telah di jadikan tempat duduk untuk mereka.
"Ini pertama kalinya gue bawa orang kesini lagi." lanjut Delon sambil segera duduk di batang pohon itu.
Amel tersenyum mendengar ucapan Delon itu.
Mungkin hari ini hari terbaik gue selama gue hidup. Bercanda berdua sama Delon. Kapan lagi gue dapetin hari kayak gini.
Delon menatap wajah Amel yang masih di baluti dengan senyuman indahnya itu.
"Mel ada pasir di muka lo." kata Delon segera membersihkan pasir itu di wajah Amel.
Amel memperhatikan Delon yang sedang membersihkan wajahnya itu.
Ada seorang wisatawan wanita yang berjalan sendiri melewati Delon dan Amel dari belakang. Wanita itu melirik ke arah mereka berdua.
"Delon?" ucap wanita itu.
Delon yang mendengar itu langsung menengok ke arah wanita yang menyebut namanya itu.
Setelah Delon menengok dan sadar wanita itu yang sangat dia kenal dari dulu.
"Fira? Lo disini?" tanya Delon kepada wanita yang bernama Fira itu.
Amel pun menengok dan berdiri untuk melihat mereka berdua, dan Amel seperti mengenal sosok wanita itu.
"Fira? Lo beneran Fira musuh SMA gue kan?" Amel baru sadar dia adalah Fira yang selalu bertengkar dengannya saat SMA, apalagi tentang merebutkan lelaki.
![](https://img.wattpad.com/cover/94018015-288-k386734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Always You? [Completed]
Teen FictionDalam berhubungan pasti sangat ingin untuk dihargai oleh pasangannya. Cepat bosan adalah hal yang tidak diinginkan oleh pasangan. Seiring berjalannya waktu karma pun pasti datang kepada orang yang telah menyia-nyiakan seseorang. Lalu, bagaimana upa...