Fira masih menimbang-nimbang jawaban yang akan di keluarkan untuk menjawab pertanyaan Delon. Dia masih bingung akan menjawab apa. Padahal jika dia masih mencintai Delon dia akan langsung menjawab "iya". Dan Delon pun pasti menunggu jawaban "iya" dari Fira.
"Gue gak bisa Lon!" Fira melepaskan sentuhan tangan Delon dan berdiri menjauhi kursi.
"Gue minta maaf, gue gak bisa!" lanjut Fira ke pada Delon yang masih terduduk di kursi.
"Kenapa Fir? Bukannya kamu masih inget kenangan kita? Kamu nyempetin ke sini buat ke tempat yang waktu itu kita tuju kan?" tanya Delon panjang lebar dan berdiri segera menghampiri ke belakang Fira.
"Tolong jujur. Kenapa?" tanya Delon lagi sambil membalikkan tubuh Fira agar berhadapan dengannya.
"Iya bener gue ke sini buat mengenang masa-masa kita waktu dulu. Tapi dari situ adalah perpisahan gue untuk gak bakal balik lagi ke tempat yang pernah kita kunjungin. Gue gak akan mengenang masa-masa itu setelah ini. Gue..." kata-katanya terputus, dia bingung akan mengatakannya atau tidak.
"Gue hamil." lanjutnya dengan suara yang pelan. Mau tidak mau dia harus mengatakannya walaupun perasaannya sangatlah malu.
Delon terdiam tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Fira.
"Gue bukan perempuan baik-baik Lon, lo gak cocok sama gue. Gue hamil di luar nikah. Gue tau gue bego. Tapi gue nyesel!" jelas Fira.
"Siapa cowok brengsek yang udah hamilin kamu itu? Jawab!" tanya Delon dengan penuh emosi.
"Kalo lo tanya Amel pasti dia tau siapa orang yang pernah gue sama Amel rebutin. Tapi dia tanggung jawab kok. Minggu depan gue bakalan nikah, hanya sebatas ijab kabul aja sih."
"Sorry gue harus pergi dari sini. Ini pertemuan terakhir kita, dan anggap kita gak pernah ke temu di sini Lon. Maaf gue mohon maaf sama lo. Dan tolong doain gue supaya hubungan gue sama cowok itu baik-baik aja." Fira langsung berlari meninggalkan Delon yang terus terdiam mendengar ke jujuran Fira.
Siapa laki-laki yang berani-beraninya nyakitin hati perempuan, yang berani berbuat seenaknya tanpa mikirin keadaan wanita? Kenapa juga harus Fira yang jadi korban? Kenapa harus orang yang gue sayang?
Delon mengacak-acak dekorasi meja dan kursi yang telah dia hias itu. Dia sangat emosi, emosinya yang tidak dapat dia kendalikan lagi.
---
Amel dan Sena sudah berada di bandara Ngurah Rai. Mereka membeli tiket pesawat terlebih dahulu untuk naik ke dalam pesawat. Kebetulan Amel berlibur belum se-paket dengan tiket pulang pesawat, jadi Amel dan Sena bisa duduk bersebelah-sebelahan di dalam pesawat
Perasaan Amel sedikit gelisah, seperti berat untuk meninggalkan Bali yang indah ini, meninggalkan kenangan bersama orang tersayang. Dan memang ini adalah pertama kalinya Amel berlibur ke luar kota.
Amel terus menengok ke belakang dengan wajah gelisah. Berharap ada Delon yang akan menahannya untuk pergi atau ikut pulang bersama dirinya. Ah tapi itu hanya menjadi haluan Amel saja. Delon pasti akan tetap di tempat itu, dan dia akan betah di itu bersama Fira.
Pesawat datang masih sekitar 30 menit lagi. Mereka berdua menunggu di ruang yang telah di sediakan untuk menunggu. Setelah pesawat datang, para penumpang di persilahkan untuk naik ke dalam pesawat.
Mereka berdua mencari tempat duduk di dalam pesawat yang nomornya sesuai dengan tiket yang Sena pegang.
Seperti saat baru berangkat ke Bali, Amel duduk di kursi dekat dengan jendela. Di sebelahnya sekarang bukan Delon, tapi Sena. Dia kembali flashback kenangan bersama Delon dari mulai berangkat hingga di Bali.
Walaupun bagi orang lain itu biasa saja, tetapi bagi Amel itu kenangan yang akan melekat terus di dalam hati dan pikirannya.
---
Delon bergegas menuju ke villa untuk mencari Amel. Dia akan bertanya ke pada Amel yang pasti akan mengetahui jawabannya.
Tapi pada saat dia sampai di dalam villa dan masuk ke kamar Amel, kamar itu semuanya sudah rapih. Tidak ada barang yang berserakan di kamar. Hanya ada ranjang yang telah di rapihkan, lemari yang isinya sudah kosong dan meja lampu hanya ada lampu di atasnya.
Dia segera menghubungi Sena dan Amel, akan tetapi handphone mereka di non-aktifkan karna berada di dalam pesawat.
Delon masuk ke dalam kamarnya dengan Bobby. Di lihat Bobby dan Yumi yang berada di atas balkon menikmati matahari yang akan tenggelam.
"Bang, lo liat Amel sama Sena?" tanya Delon sedikit mengganggu mereka berdua.
Pandang Bobby dan Yumi yang tadinya ke arah pantai, kini melihat ke arah Delon yang bertanya pada Bobby.
"Dia balik. Katanya sih ada kerja kelompok di kampusnya. Lo ke mana aja? Sekarang dia sama Sena yang mungkin dia sekarang yang bakal jagain Amel." Jawab Bobby dengan perasaan kecewa pada Delon yang sudah tidak menjalankan amanah darinya waktu itu.
Tanpa menjawab pertanyaan Bobby, Delon ke luar dari villa dengan terburu-buru dengan wajah yang masih sangat emosi. Dia melewati kamar yang di tempati Leon dan Yumi. Leon yang akan masuk ke dalam kamar pun melihat Delon yang sedang terburu-buru.
"Kak, lo mau ke mana lagi?" tanya Leon sedikit berteriak.
Delon menghiraukan pertanyaan Leon dan terus berjalan dengan sangat cepat menuju ke mobil sewaan yang ter-parkir di pekarangan villa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Always You? [Completed]
Teen FictionDalam berhubungan pasti sangat ingin untuk dihargai oleh pasangannya. Cepat bosan adalah hal yang tidak diinginkan oleh pasangan. Seiring berjalannya waktu karma pun pasti datang kepada orang yang telah menyia-nyiakan seseorang. Lalu, bagaimana upa...