46. Kejutan

421 21 0
                                    

Sebelum ke luar villa, mereka meminta izin terlebih dahulu ke pada Januar yang sedang berada di dapur memanggang roti untuk sarapan.

"Yah, aku keluar dulu ya nyari makan sama Sena." izin Amel ke Januar.

Januar pun mengizinkan mereka untuk ke luar mencari sarapan.

"Oh iya Mel, ayah nitip beliin buah-buahan ya." pinta Januar pada Amel yang sudah dejat dengan pintu ke luar villa.

Mereka berdua berjalan ke luar villa. Sena mengajak Amel untuk mencari sarapannya tidak ke pantai, dia tahu jika mengajaknya ke pantai pasti Amel akan melihat Delon dan Fira yang jaraknya sedang sangat dekat.

"Duuuuh, mau nyari ke mana sih Sen? Kenyang nggak, capek iya." kata Amel mengeluh.

"Ya ampun payah lo. Sini gue gendong."

"Seriusan lo? Gue berat tau."

Sena menepuk punggungnya sendiri, menyuruh Amel untuk naik ke gendongannya. Amel pun naik walaupun sempat menolak. Mau bagaimana lagi dia ke lelahan dan Sena yang memaksanya juga.

"Gila berat beneran lo Mel." ledek Sena sambil menggendong Amel.

Amel memukul-mukul Sena di dalam gendongan Sena. Sena hanya tertawa dengan perlakuan Amel kepada dirinya.

Sekitar 5 menit Sena menggendong Amel akhirnya mereka sampai di sebuah warung makan yang memang sederhana namu akan membuat mereka kenyang.

---

Setelah mereka selesai makan, Sena terburu-buru menuju villa untuk merapihkan tas ranselnya dan bersiap-siap pulang ke rumahnya lagi.

"Sen, jangan cepet-cepet jalannya." teriak Amel yang masih tertinggal di belakang Sena.

"Buruan dong, gue mau take off Mel. Yaudah sini biar cepet gue gendong lagideh. Lelet banget lagian!"

"Gak ah gue jalan sendiri aja. Masa abis makan lo gendong."

"Lomba deh ya dari sini sampe villa." lanjut Amel.

"Ayo siapa takut!"

Amel berlari duluan sebelum Sena bersiap untuk berlari.

Sampailah mereka bersamaan ke dalam villa. Amel masuk ke dalam kamarnya dan Sena masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu sebelum pulang ke rumahnya.

Setelah Sena selesai mandi, dia mengetuk pintu kamar Amel. Amel pun mempersilahkan Sena masuk karna memang pintunya tidak terkunci.

"Loh lo mau ngapain Mel?" tanya Sena yang melihat Amel sedang merapihkan pakaiannya ke dalam koper yang dia bawa.

"Gue mau balik juga Sen." jawab Amel.

"Liburan lo kan masih beberapa hari lagi Mel di sini."

"Ya gue di suruh ke kampus Sen, ada kerja kelompok sama temen gue. Gue udah izin juga kok tadi ke ayah. Santai aja. Dia minta lo jagain gue selama di perjalan pulang." jelas Amel.

Sena meng-iyakan. Dia lega sekaligus senang jika dia akan pulang berdua dengan Amel. Perjalannya juga yang cukup lama.

---

Delon dan Fira duduk di kursi. Jarak mereka hanya di halangi oleh meja pantai saja.

"Gue seneng bisa liburan lagi sama lo." kata Fira mencurahkan hatinya yang senang bisa bertemu lagi dengan Delon yang sudah membuat Delon sakit hati akibat ulahnya sendiri.

"Aku juga seneng, kamu gak lupa sama tempat-tempat yang pernah kita singgahi berdua dulu."

"Fir, aku ke toilet dulu ya." lanjut Delon.

Delon meninggalkan Fira yang masih bersantai di kursi pantai itu.

Seseorang dengan pakaian rapih memberikan sepucuk kertas untuk Fira. Entah siapa yang telah memberinya itu.

Perlahan-lahan Fira membuka sepucuk kertas itu.

"Di bawah kursi, di atas pasir, kecil dan putih, ikuti dia. -DLN"

Fira tersenyum "DLN" adalah Delon. Ya, Delon yang telah memberi teka-teki ini. Dia pun tersenyum. Dia menurunkan ke dua kakinya ke atas pasir terlebih dahulu dan mencari-cari lalu mengikuti kerang putih dan kecil yang di perintahkan sepucuk kertas dari Delon itu.

Sampailah dia di 2 kursi dan 1 meja di tengahnya, di hiasi kain berwarna pink dan putih, di atas meja itu terdapat makanan dan piring beserta peralatan makan lainnya. Tidak kurang sudah ada Delon yang duduk di tempat itu menunggu Fira yang di perintahkan lewat teka-teki sepucuk kertas.

Delon berdiri dan menuju ke kursi yang akan di duduki oleh Fira. Dia mempersilahkan Fira duduk. Di tempat itu dan setelah itu Delon kembali duduk di tempatnya tadi.

Mereka berdua makan di tempat yang sudah di sediakan Delon itu. Makanan kesukaan mereka berdua yang tidak pernah Delon lupakan.

Setelah itu Fira membuka pembicaraan.

"Lo tadi bilang mau ke toilet." kata Fira dengan wajah kesalnya.

"Iya maaf, aku ke sini buat siapin ini semua." jawab Delon di sertai senyuman agar Fira tidak marah ke padanya.

"Setelah sekian lama kita gak pernah ketemu, kita lost contact . Tapi jujur hati aku masih nyari kamu ke mana-mana. Aku inget kenangan kita terus dan gak bakal aku lupain itu semua." kata Delon menjelaskan arti semua ini.

"Aku masih sayang sama kamu, makanya aku siapin ini khusus buat kamu aja Fir. Aku pengen kita kayak dulu lagi. Aku gak mau pisah lagi sama kamu. Kamu mau?" lanjutnya.

"Mau apa?" tanya Fira bingung.

"Mau balikan lagi sama aku Fir? Aku gak bisa buka hati buat orang lain selain kamu." Delon menyentuh tangan Fira yang berada di atas meja dengan wajah Delon penuh harapan.

Why Always You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang