Pagi ini Amel menunggu Leon di kursi taman depan gedung fakultasnya. Sambil duduk dia menundukkan kepala, melamunkan seorang Delon yang dari kemarin masih terus ada di pikirannya. Berharap pagi ini dia berpas-pasan dengan Delon.
"Hai Amel." sapa sahabatnya dengan suaranya yang cempreng.
"Berisik lo. Ganggu mulu sih ah!"
"Ganggu apaan sih? Baru juga nyapa. Coba cerita sama gue, lo tuh kenapa?"
"Le, gue tuh gabisa di perhatiin, di romantisin sama orang."
"Gabisa? Garing dong percintaan lo?" Leon bertanya dengan sikap polosnya.
"Ih bukan gitu, maksudnya gue gampang kagum sama orang yang perhatian dan romantis berlebihan ke gue."
"Ada yang gitu ke lo Mel? Kok dia mau ya?" tanya Leon kaget.
"Yeeeh gue lagu serius nih. Ada laaah. Banyak malah. Tapi gue kagumnya ke satu orang doang, gak tau gue juga kenapa bisa gitu." jawab Amel sambil bangkit dari duduknya dengan wajah senyum-senyum sendiri dan meninggalkan Leon yang tadi sedang mendengarkan curhatan Amel.
"Baru juga maba Mel." susul Leon dari belakang.
"Ah banyak omong lo Le, gak tau orang lagi jatuh cinta apa?!"
Setiap jam kuliahnya hari ini Amel masih saja memasang wajah yang ceria, tersenyum girang sendiri.
Chat Line masuk dan itu dari Leon.
Leonny:
Mel, lo pulang duluan aja! Gue kerja kelompok dulu nih.Setelah membaca chat itu Amel menuju halte bus. Amel sangat berharap orang itu akan datang kembali.
"Mel, bareng lagi gak?" ucap seseorang dari balik punggung Amel.
Amel menengokkan kepalanya dengan cepat. Orang yang di harapkan muncul saat itu juga.
"Bareng lagi? Gak salah tuh? Gue takut lo ga hafal jalan, mau ke rumah soalnya."
"Ya udah sih santai aja, sini cepet sebelum ujan."
Amel mendongakkan kepalanya ke atas melihat awan yang sudah sangat gelap menunggu hujan turun.
"Yaudah iya-iya."
Mereka pun akhirnya sampai di rumah Amel tepat pada saat hujan turun sangat lebat.
"Lon cepet masuk dulu! Deres gini nih!"
"Lo masuk duluan Mel! neduh di dalem jangan di sini! Gue parkirin motor gue dulu ke dalem garasi lo."
Amel berlari ke teras rumahnya agar tidak basah kuyup. Amel masuk ke dalam rumahnya dan sekarang di tangannya sudah ada handuk dan baju Bobby untuk Delon yang bajunya sudah sangat kuyup.
"Delon cepetan sini!"
Delon sudah berada di teras bersama Amel.
"Nih!" Amel menyodorkan handuk dan baju itu ke Delon.
"Apaan? gak usah deh ngerepotin." tolak Delon.
"Ntar lo masuk angin Lon! Ganti!" suruh Amel dengan nada yang tinggi.
"Bawel." ledek Delon.
"Lagian so-so an mau anter gue sih lo."
"Gak tau diri lo. Bukannya bilang makasih." kata Delon sambil berjalan menuju kamar mandi di dalam rumah Amel.
Setelah itu Delon menghampiri Amel yang sedang menunggu Delon di ruang tamu. Selama di ruang tamu mereka canggung, tidak mengeluarkan sepatah kata sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Always You? [Completed]
Teen FictionDalam berhubungan pasti sangat ingin untuk dihargai oleh pasangannya. Cepat bosan adalah hal yang tidak diinginkan oleh pasangan. Seiring berjalannya waktu karma pun pasti datang kepada orang yang telah menyia-nyiakan seseorang. Lalu, bagaimana upa...