20. Bukan Prioritas

538 29 7
                                    

Pagi harinya Amel membuka handphone-nya tidak ada chat masuk. Amel pun mengirim chat pada Delon.

Amelia Clara:
Delon.

Amel menunggu jawaban dari Delon yang lumayan lama membalasnya. 10 menit kemudian notif masuk ternyata bukan Delon melainkan Ardi.

Ardi Gamal:
Selamat pagi cantik. Maaf perlakuan aku kemarin ya. Aku terlalu emosi, aku gak mau kita putus. Kamu mau kan balik lagi?

Mengingat nama 'Ardi Gamal' membuat Amel flashback kembali tentang kejadian kemarin.

Amelia Clara:
Gak.

Jawab Amel sangat singkat.

Handphone Amel bergetar kembali notif Line masuk. Amel mengira itu balasan dari Ardi sehingga dia malas untuk membukanya. Ternyata tebakannya salah lagi. Justru itu chat dari Delon yang telah dia tunggu-tunggu.

Amel meloncat girang.

Delon Aditya:
Kenapa Mel?

Amelia Clara:
Gak kenapa-napa. Gue cuma mau bilang makasih aja Lon. Kalo gak ada lo, gue gak tau sekarang gue udah kemana.

Delon Aditya:
Iya santai aja. Kalo ada apa-apa bilang ke gue.

Amelia Clara:
Oke. Lo dimana Lon?

Delon Aditya:
Lagi diluar. Kenapa?

Amelia Clara:
Oh, nggak. hati-hati ya.

Sekitar 10 menit Amel menunggu dan akhirnya membuka chat room- nya dengan Delon. Setelah di lihat Delon hanya me-read chat dari Amel.

rasanya chat di read doang sama orang yang di kagumin dari jauh ternyata gini ya. Gue gak tau gimana perasaan dia ke gue, Gue gak tau maksud perhatian dia ke gue itu apa? Kalo gini berarti gue masih bukan prioritas dia bukan?

Hatinya cukup sakit melihat chat yang hanya di read oleh orang yang sejak tadi dia tunggu-tunggu balasannya.

Apa boleh buat hari ini Amel seharian berada di kamar inap ibunya. Cuaca di luar sekarang mendung, Amel tidak akan bisa juga untuk bermain basket di lapangan. Kak Bobby hari ini pun sikapnya masih dingin terhadap Amel.

"Bi, udah beli makanan?"

"Belum non."

"Yaudah sini Amel yang beli. Daripada gabut. "

Why Always You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang