41. Flashback

439 18 0
                                    

Amel merebahkan tubuhnya di atas kasur, melepas penat karna lelahnya perjalanan menuju ke tempat ini.

Pikirannya flashback tentang kejadian-kejadian yang hari ini di alami olehnya dengan Delon. Ini baru hari pertama berlibur bersama sudah banyak kejutan yang di berikan tuhan untuknya. Bagaimana seminggu ke depan jika dia selalu bersama Delon? Pasti lebih banyak lagi kejutan yang membuatnya terkejut lebih dari hari ini.

Sudah menjadi kebiasaan Amel yang hanya menempel di atas ranjang atau menyender di mana pun langsung tertidur. Setelah membayangkan kejadian hari ini Amel memejamkan matanya, membawa kejadian-kejadian tadi ke dalam mimpinya.

Dia tertidur di atas ranjang masih dengan keadaan koper yang belum di rapihkan olehnya, baju lengkap dengan sepatunya yang belum dia ganti dan lepas. Tubuhnya masih belum tertidur dengan sempurna, kakinya masih menekuk menyentuh lantai sedangkan tubuhnya berbaring.

---

Delon masuk ke dalam kamar yang sudah di isi oleh Bobby.

"Bob, gue di sini ya." tanya Delon meminta izin.

"Iya-iya masuk aja Lon asalkan nanti jangan macem-macemin gue ya!" ledek Bobby.

"Paling bangun-bangun baju lo udah ke buka semua." kata Delon balik meledek sekaligus menakut-nakuti.

Mereka berdua pun terkekeh bersamaan di dalam kamar yang tidak dapat di dengar oleh orang yang berada di luar kamar.

Delon menuju balkon kamar yang view- nya langsung menuju ke pantai. Terlihatnya matahari yang beberapa menit lagi akan tenggelam. Dia tersenyum melihatnya.

Bukan tersenyum karna matahari, tapi tersenyum akan kelakuannya yang di lakukan kepada Amel hari ini. Membuat dirinya salah tingkah sendiri mengingat itu semua. Banyak hal gila yang telah dia lakukan untuk memperdekat lagi dirinya dengan Amel.

Entahlah, tapi hatinya masih sekeras batu. Dia belum bisa menebak dirinya telah jatuh hati pada wanita itu atau tidak sama sekali. Setiap memikirkan masalah hati untuk Amel pasti dia selalu terbayang atas sahabatnya yang sangat jelas sudah terang-terangan bahwa dia mencintai wanita itu.

"Woy mikirin apa lo? Gue liat tadi lo senyum-senyum sendiri, sekarang tiba-tiba senyum lo ilang." tanya Bobby menghampiri Delon yang berdiri di balkon.

"Kepo lo! hahaha," jawab Delon yang enggan untuk bercerita.

Delon kembali ke dalam kamar dan meninggalkan Bobby yang masih berada di balkon kamar. Dia segera membuka kopernya, mengeluarkan pakaiannya dari dalam koper dan menaruhnya di dalam lemari.

Tok, tok, tok...

Seseorang mengetuk pintu kamar yang di tempati Delon dan Bobby.

"Buka aja!" teriak Delon dari dalam kamar.

Pintu pun terbuka, di buka oleh Yumi yang ingin bertemu dengan Bobby. Delon menunjukkan keberadaan Bobby pada Yumi dan mempersilahkannya masuk.

Bobby yang sedang melamun tidak sadar jika ada orang yang masuk ke dalam kamarnya. Yumi menutup mata Bobby dari belakang.

"Aroma-aromanya kayak kenal nih." Bobby menyentuh kedua lengan Yumi. Dia melepaskan tangan Yumi yang menutupi matanya dan juga dia membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Yumi.

"Tuhkan aku bener." lanjutnya.

Mereka bercanda ria di atas balkon sambil melihat pemandangan pantai dan ramainya pantai dengan orang yang berkunjung.

Delon yang tidak nyaman jika terus berdiam diri di dalam kamar melihat orang berpacaran pun langsung keluar dari kamar.

Dia menaruh snack yang di bawa dari rumahnya ke bagian dapur yang berada di lantai bawah. Setelah itu dia keluar dari villa dan sekedar berjalan-jalan di pinggir pantai.

---

Leon berada di ruang tv, menonton tv sambil cemal-cemil ala-ala pemalas yang tidak tau akan melakukan apalagi selain itu.

Januar melewati Leon yang sedang asik dengan fokusnya menonton acara tv. Setelah Leon terlewati olehny, Januar berbalik lagi ke arah Leon. Dia menyuruh Leon memanggil yang lainnya untuk bermain di pantai bersama-sama.

Leon pun masuk ke dalam kamar yang Amel tempati. Saking kebluknya Amel tidak juga sadar dari tidurnya.

Berkali-kali Leon menggoyahkan tubuh Amel tidak juga bangun, sampai pada akhirnya Leon membawa gayung dengan di isi sedikit air untuk di cipratkan ke wajah Amel yang belum tersadar dari tidurnya.

"Eh basah, tsunami ya tsunami?" Amel terbangun dari tidurnya dengan panik setelah terkena cipratan air oleh Leon.

"Bangun lo Mel sadarrrrr, belum lepas sepatu, ganti baju juga. Dasar pelor. Ayo kita mau jalan di pantai sama semuanya!" teriak Leon kesal sambil berjalan ke kamar mandi menaruh gayung.

"Gak usah pake cipratan juga kali, jadi basah kan. Baru juga tidur." gumam Amel yang kesal kepada Leon.

Amel langsung berdiri turun dari ranjangnya bersiap-siap berganti baju untuk ke pantai. Baju-baju yang Amel bawa dari rumahnya itu ala-ala pantai, tapi tetap dengan fashionnya agar masih terlihat cantik. Tentu, untuk di hadapan Delon.

Why Always You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang