50. Memperhatikanmu

443 20 0
                                    

Mereka pun sampai ke rumahnya masing-masing dengan perasaan senang, kecuali Delon. Ya pastinya perasaan dia akan tercampur aduk.

Amel dan Delon sama-sama merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang berada di kamarnya masing-masing.

Di atas ranjang mereka itu, mereka berdua membayangkan hal yang sama, tentang kenangan pertama kali mereka bertemu sampai akhirnya sekarang salah satu dari mereka berdua telah memiliki orang terkasih.

Hingga terbenamnya matahari, munculnya bulan di temani bintang-bintang, mereka masih memikirkan hal yang sama tanpa beranjak dari tempatnya.

Rasanya Amel masih belum bisa untuk menghilangkan sedikitnya perasaan untuk Delon. Rasanya Delon terlambat untuk menemukan perasaan cinta kepada Amel.

Ah, mereka berdua ini sama-sama memendam perasaannya sendiri.

Esok harinya Sena membawa Amel ke sebuah taman tak jauh dari rumah Amel yang di hiasi banyak bunga. Sena dengan perhatiannya membuat Amel terus luluh dengan perlakuannya.

Delon sedang berkumpul dengan anak para tetangga yang sebaya dengannya. Baru kali ini Delon menyempatkan untuk berkumpul dengan mereka.

Seperti anak lelaki biasanya, apapun dan setiap orang yang melewati mereka pasti di jadikan bahan ledekan dan membuat mereka tertawa bersama.

Setiap ada wanita yang melewatinya, termasuk wanita cantik pasti di jadikan bahan godaan.

"Neng, kiw. Itu roknya terbang-terbangan." goda salah satu dari mereka.

"Eh, gua waktu itu tuh udah lama banget ngeliat cewek cantik tiap hari main basket di lapangan basket di sini. Cantik coy, tapi gatau deh sekarang dia udah gak pernah keliatan di lapangan lagi."

Delon yang mendengar itu seperti mengetahui sosok wanita yang di jadikan bahan omongan mereka.

"Amel?" tanya Delon pada temannya yang bicara seperti itu.

"Mana gue tau namanya. Lo kenal?"

"Nah yang itu tuh yang lagi jalan sama cowok. Lo kenal Lon?" lanjut salah satu teman Delon yang tiba-tiba berteriak ke arah sepasang kekasih yang sedang berjalan berdua.

Benar saja itu Amel dan Sena yang sedang berjalan berdua di taman yang hanya bersebrangan dengan tempat berkumpul Delon bersama teman sebayanya itu. Dan Amel lah yang di maksud salah satu teman Delon itu.

"Yah udah punya cowok ternyata. Sabar bro." ucap teman yang lain.

Delon memperhatikan mereka berdua yang sedang berjalan di taman itu. Diam-diam dia mengikuti mereka dari belakang sambil mengumpat di balik apapun yang di dekatnya dan meninggalkan teman-temannya sebentar.

Dia melihat perlakuan sahabatnya yang sangat perhatian terhadap Amel, dan Amel juga menerima perhatian itu dengan baik. Mereka berdua tertawa bersama mengingat Sena yang memiliki sifat humoris.

Mungkin hari-hari Amel mulai sekarang akan lebih berwarna, di isi dengan hadirnya sosok sahabatnya yang selalu menghibur Amel.

Meskipun kini kau bukan bagian dalam hidup ku
Meskipun kau telah dengan yang lain
Dan Meskipun hidup ku hampa tanpa adanya dirimu
Tapi percayalah...
Hidup ku berharga melihat bahagia mu
Langkah ku tenang melihat senyuman mu
Dan aku kan terus mencoba membuat hati ini tetap tegar
Melihat sosok indah dirimu, berjalan dengan yang baru...

~Delon Aditya~

Jujur saja Amel ini sangat menghargai apa yang telah Sena perjuangkan untuknya. Dia berusaha untuk terus mencoba mencintai seseorang yang selalu berada di hadapannya sekarang.

"Mel, mau makan gak nih? Bengong mulu. Keburu makanannya di makan angin nih." ucap Sena yang sudah siap menyuapkan sesendok makanan ke mulut Amel.

"Hahaha apa sih. Receh deh ah." jawab Amel yang langsung membuka mulutnya, siap melahap suapan dari Sena.

"Receh tapi cinta kan?" mereka berdua terkekeh, bergembira bersama.

Andai Amel mengetahui hadirnya Delon di sisi mereka. Amel pasti akan diam jika melihat Delon ada di dekat mereka. Dia pasti akan memfokuskan matanya untuk melihat Delon. Bukan karna dirinya tidak peduli akan adanya Sena, tetapi dia pernah mencintai Delon dalam diam.

"Woi, Lon. Ngapain lo di sini? Ayo ke sana lagi. Bocah mau pada cabut cari makan tuh." ajak salah satu temannya yang menghampiri Delon.

Sejak saat itu pun Delon menghilangkan pandangannya dari Amel dan Sena. Lalu dia menjauhkan dirinya dengan mereka berdua.

Delon harus menghiraukan hadirnya Sena di hidup Amel lagi. Mulai saat ini wanita itu akan aman dengan sahabatnya itu.

Gue bahagia ngeliat lo bahagia. Gue seneng ngeliat lo udah sama orang yang pasti. Sahabat gue akhirnya di terima juga sama lo. Tapi kalo lo di sakitin dia, gue bakal berdiri di depan lo, ngejagain lo. Walaupun yang sakitin lo itu sahabat gue sekali pun. Karna lo seorang wanita, yang harus selalu gue jaga sampai kapan pun gue ada atau gak ada di samping lo.

---

Author:
Hai-hai-hai. Gimana nih cinta segitiga antara Delon, Amel dan Sena? Baper gak hayooo?
Sayang ya Amel malah jadiannya sama Sena, bukan sama Delon. Tapi mungkin Amel coba buat buka hati untuk orang lain, lagian Delonnya juga gak pasti sih.
Siapa nih yang masih penasaran? Perjalanan cinta segitiga mereka masih panjang loh. Masih ada kebaperan yang lainnya. Jangan sampai ketinggalan baca part-part selanjutnya! Di jamin bakal baper deh!
Btw, ini part ke 10 dari bawah, menjelang tamat loh! Ikutin terus sampe ending!
Salam hangat dari author😘

Why Always You? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang