54. Pembalasan Pendekar Bule

5K 105 0
                                    

PENDEKAR 212 WIRO SABLENG SESAAT BERDIRI MEMANDANGI BANGUNAN BESAR BERBENTUK JOGLO ITU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PENDEKAR 212 WIRO SABLENG SESAAT BERDIRI MEMANDANGI BANGUNAN BESAR BERBENTUK JOGLO ITU.
"BANGUNAN BEGINI BESAR TAPI TIDAK SATU MANUSIAPUN KELIHATAN," KATA MURID SINTO GENDENG DALAM HATI. DI SAMPING KANAN BANGUNAN TAMPAK SEBUAH KERETA PUTIH.

TAK JAUH DARI SITU SEEKOR KUDA PUTIH TENGAH MENCARI MAKAN DI HALAMAN YANG BANYAK DITUMBUHI RUMPUT LIAR. BINATANG INI TAMPAK GELISAH. SEBENTAR-SEBENTAR DIA MENEGAKKAN KEPALA LALU MERINGKIK. 

WIRO MENDEKATI KUDA PUTIH INI LALU MENGUSAP-USAP LEHERNYA SAMPAI BINATANG INI TENANG KEMBALI, MALAH BALAS MENGGESER-GESERKAN PIPINYA KE BAHU SANG PENDEKAR.

"NENEK HANTU BULAI! APAKAH KAU ADA DI RUMAH?!" WIRO BERTERIAK MEMANGGIL SESEORANG YANG PUNYA GELAR ANEH YAITU SI PEMILIK RUMAH BESAR.

SUARA SANG PENDEKAR MENGGEMA SESAAT. DIA MENUNGGU. TAK ADA JAWABAN. WIRO BERSERU SEKALI LAGI. SEKALI LAGI. TETAP HANYA KESUNYIAN YANG MENYAMBUT. DIA LALU MEMASANG TELINGA. LAPAT-LAPAT DIA MENDENGAR SUARA SEPERTI AIR MENCURAH DI SEBELAH TIMUR BANGUNAN.

"AGAKNYA ADA AIR TERJUN DI BELAKANG SANA..." PIKIR WIRO. LALU DIA PUN MELANGKAH CEPAT MENUJU BELAKANG BANGUNAN. TANAH DI BAGIAN BELAKANG BANGUNAN BERBENTUK JOGLO ITU TERNYATA MENURUN TAJAM MEMBENTUK SEBUAH JURANG KECIL. DI SEBELAH TENGAH ADA TANGGA YANG DIBUAT DARI SUSUNAN BATU KALI. DI KIRI KANAN TANGGA TUMBUH RAPAT SEMAK BELUKAR DIPAGARI OLEH POHOH-POHON BESAR. SUARA AIR YANG MENCURAH ITU DATANG DARI DASAR JURANG.

WIRO MELANGKAH MENURUNI TANGGA BATU DEMI BATU SAMBIL MENGHITUNG SEMENTARA SEPASANG MATANYA MENGAWASI KEADAAN DI SEKITARNYA. PADA HITUNGAN KE TIGA BELAS, BERARTI PADA ANAK TANGGA ATAU BATU KALI YANG KE TIGA BELAS, PENDEKAR 212 HENTIKAN LANGKAH.

"ANGKA TIGA BELAS..." MEMBATIN PEN DEKAR 212. "AKU TIDAK PERCAYA SEGALA MACAM TAHAYUL, TAPI KAKIKU MENDADAK SAJA TERHENTI PADA LANGKAH KE TIGA BELAS. HATIKU TIBA-TIBA SAJA MERASA TIDAK ENAK..."

KEDUA MATA MURID SINTO GENDENG MENATAP TAK BERKESIP LURUS-LURUS KE DEPAN. DI UJUNG TANGGA BATU MELINTANG SEBUAH SUNGAI KECIL DANGKAL PENUH DENGAN BEBATUAN BERWARNA HITAM. DISEBERANG SUNGAI KECIL INI MENCURAH SEBUAH AIR TERJUN SETINGGI HAMPIR DELAPAN TOMBAK. 

YANG DIPERHATIKAN PENDEKAR 212 BUKANLAH AIR TERJUN ITU, MELAINKAN SEBATANG POHON BERINGIN YANG TUMBUH DI SEBELAHNYA. DAN BUKAN PULA POHON BERINGIN ITU YANG MENJADI PUSAT PANDANGAN MATANYA, MELAINKAN SESOSOK TUBUH BERPAKAIAN SERBA PUTIH, BERKULIT BULAI, YANG TERGANTUNG DI AKAR POHON, KAKI KE ATAS KEPALA KEBAWAH! RAMBUTNYA YANG PUTIH TERGERAI LEPAS, MELAMBAI-LAMBAI DITIUP ANGIN. KEDUA TANGANNYA TERKULAI KEBAWAH!

"NENEK HANTU BULAI!" TERIAK WIRO TERCEKAT. TANPA PIKIR PANJANG LAGI MURID SINTO GENDENG INI MELOMPATI TANGGA BATU, TERJUN KE DALAM SUNGAI DANGKAL, LARI KE ARAH POHON BERINGIN.

"NENEK BULAI! SIAPA YANG BERBUAT KEJI BEGINI RUPA TERHADAPMU?!" TERIAK WIRO BEGITU SAMPAI DI HADAPAN SOSOK TUBUH YANG TERGANTUNG. LALU DIA SEGERA BERTINDAK UNTUK MEMUTUSKAN AKAR YANG MENGIKAT KEDUA PERGELANGAN KAKI PEREMPUAN TUA ITU.

JUSTRU PADA SAAT ITU ORANG YANG TERGANTUNG MEMBUKA KEDUA MATANYA. TERNYATA ORANG INI BELUM MATI WALAU MAUT TAK MUNGKIN DIHINDARINYA DALAM WAKTU BEBERAPA SAAT LAGI! SEPASANG MATA YANG TAMPAK SANGAT MERAH TANDA BANYAK DARAH TERKUMPUL DISITU MEMBUKA HANYA SESAAT.

"KATAKAN SIAPA KAU YANG MUNCUL DISAAT AKU SEKARAT BEGINI?!" TIBA-TIBA SI NENEK KELUARKAN SUARA SANGAT PERLAHAN, HAMPIR TIDAK TERDENGAR DIANTARA DERU AIR TERJUN.

"AKU WIRO SABLENG. MURID EYANG SINTO GENDENG DARI GUNUNG GEDE. AKU DATANG MEMBAWA PESAN GURU..."

"LUPAKAN SAJA PESAN ITU. SEBENTAR LAGI AKU AKAN MATI..."

"AKU AKAN MENURUNKAN TUBUHMU, NEK..."

"TIDAK USAH! PERTOLONGAN TAK ADA GUNANYA LAGI. UMURKU HANYA TINGGAL BEBERAPA SAAT..."

PENDEKAR 212 MANA MAU PERDULI. DIA CABUT KAPAK MAUT NAGA GENI 212 DARI PINGGANGNYA. SINAR BERKILAUAN BERKIBLAT DISERTAI SUARA GAUNGAN DAHSYAT.

CRASSS....

SEKALI TABAS SAJA SEMBILAN AKAR GANTUNG POHON BERINGIN PUTUS. TUBUH SI NENEK BULAI JATUH KE BAWAH. WIRO CEPAT MENYAMBUTNYA, MENDUKUNGNYA BEBERAPA LANGKAH LALU Dl8ATU TEMPAT YANG BERSIH DAN TERLINDUNG DARI SINAR MATAHARI TUBUH PEREMPUAN TUA BERGELAR HANTU BULAI ITU DIBARINGKANNYA. 

Serial Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 - Bastian TitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang