132. Kutukan Sang Badik

6.8K 103 10
                                    

SATU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SATU

LEMBAH Welirang terletak di tenggara kawasan Bukit Menoreh, tak jauh dari sebuah desa kecil sepi penduduk bernama Imoyudan. Sepanjang pagi asap kuning yang berbaur dengan kabut menggantung di udara membuat pandangan mata kadang-kadang hanya bisa menembus jarak beberapa tombak saja. 

Bau belerang tercium di mana-mana. Siapa saja yang berada di sekitar lembah, apa lagi berani menuruni sampai ke bawah, akan mengalami sesak nafas bahkan bisa jatuh pingsan akibat sengatan uap belerang yang menyumbat jalan pernafasannya.

Namun saat itu di bibir lembah sebelah timur kelihatan sepasang muda-mudi asyik bercakap-cakap sambil memasang mata dan telinga, seolah-olah tidak terganggu oleh asap dan kabut serta-bau belerang yang begitu santar. Kalau tidak memiliki kepandaian tinggi, tidak mungkin keduanya bisa berbuat seperti itu.

Sang pemuda yang berambut gondrong berpakaian serba putih dan bukan lain adalah Pendekar 212 Wiro Sableng adanya berdiri di bibir lembah, menatap ke arah danau kecil menyerupai kawah berair kuning pekat di dasar lembah. Dari danau kecil inilah berasalnya asap berbau belerang yang menyatu dengan kabut.

Beberapa saat berlalu, Wiro alihkan pandangan ke bagian lembah di atas dan seputar danau belerang yang hampir seluruhnya tertutup oleh batu-batu cadas berwarna kuning dan coklat. Murid Eyang Sinto Gendeng dari Gunung Gede itu tidak melihat dengan pandangan mata biasa karena penglihatannya di sana-sini akan terhalang kabut. Dia menerapkan llmu Menembus Pandang yang di-dapatnya dari Ratri Duyung yang saat itu berada di sampingnya. Seperti Wiro Sang Ratu juga telah mengerahkan ilmu yang sama untuk menyelidik keadaan seantero Lembah Welirang.

Seperti diceritakan dalam Episode sebelumnya berjudul "Meraga Sukma" kedua orang ini baru saja keluar dari dasar kawasan samudera selatan. Sesuai petunjuk Kakek Segala Tahu dengan diantar Ratu Duyung Wiro telah menemui Nyi Roro Manggut dan berhasil mendapatkan ilmu yang disebut Meraga Sukma. Konon hanya dengan ilmu inilah Pendekar 212 akan mampu menyelamatkan dan membebaskan Suci gadis alam roh yang lebih dikenal dengan nama Bunga dari sekapan guci tembaga Iblis Kepala Batu Alis Empat.

"Ratu, kau melihat sesuatu?" tanya Wiro.

Ratu Duyung yang memiliki bola mata berwarna biru gelengkan kepala lalu berkata.

"Lembah di bawah kita tidak seberapa besar. Tapi ternyata tidak mudah untuk mencari tahu dimana bagian lembah yang dijadikan sarang tempat kediaman dan persembunyian oleh Iblis Kepala Batu Alis Empat."

"Kita sudah tahu, kawasan Lembah Welirang ini adalah sarang kediaman Iblis itu. Jika sulit mencari, dari pada membuang waktu lebih baik kita hancur leburkan lembah ini. Masakan makhluk jahanam itu tidak akan muncul unjukkan diri."

Ratu Duyung tersenyum mendengar ucapan Wiro. Sambil memegang mesra lengan sang pendekar dia berkata.

"Bagi kita berdua memang mungkin saja melakukan hal itu. Tapi apakah dengan cara seperti itu kita akan mampu menyelamatkan gadis alam roh itu dari dalam sekapan guci tembaga Iblis Kepala Batu?"

Serial Wiro Sableng Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 - Bastian TitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang