Jodoh Untuk'ku//Part 13

12.3K 307 0
                                    

                        Cemburu 2

Ryan Pov

Pemandangan apaan ini. Istri ku sendiri menyentuh pipi pacarnya, yaampun aku mungkin sudah gila telah menyetujui semua perkataan istri ku untuk berpura-pura menjadi abang nya. Dan membiarkan istri ku berpacaran, Gila..gila benar-benar gila. Ku disinih benar-benar muak melihat alisya dan dimas saling menatap seperti aku lah yang menjadi duri untuk hubungan gila mereka. Padahal dimas lah yang durinya. Sudah 30 menit aku dan alisya disinih tapi sih dimas tak kunjung melepaskan tangan alisya dari tangannya, hati ku semakin panas saja, lebih baik aku keluar saja dari sinih, malas aku mendingan aku cari udara segar dan cuci mata diluar, istri ku saja juga sedang asikk. Ku langkah kan kaki ku menuju pintu luar.

"Loh nak ryan, mau kemana? Bunda mau nanya apakah dimas sudah sadar. "ucap bunda sambil tersenyum pada ku

"Ooh dimas sudah sudah sadar "ucap ryan dengan nada yang biasa dan tersenyum datar pada bunda lalu pergi begitu saja.

Dan akhirnya Alisya pun keluar dengan mata sendu.

"Alisya kamu kenapa? Dimas gak apa-apa kan nak "ucap bunda sambil merangkul ku yang hampir saja terjatuh dan bunda mendampingi ku untuk duduk dikursi.

"Aku gak apa-apa bun, cuman aku gak kuat ngeliat dimas seperti ini keadaannya "ucap ku sambil menundukan kepala ku

"Kamu harus kuat sayang, bikin dimas kuat karna kamu ya cantik "ucap bunda sambil menggangkat dagu ku kemudian ia mencium pipi kanan ku

"Aku akan kuat bun demi dimas "ucap ku sambil memeluk bunda "

"Bundanya dimas itu sudah seperti mama nya sendiri, ia juga sangat menyayangi nya. Aku jadi punya 3 ibu itu menyenangkan sekali dan rasanya nyaman sekali, tapi tunggu deh...  Tadi aku ke RS dan ke kamar rawat dimas bareng ryan kan, terus kemana dia? Kalo dia keluar kenapa dia tidak pamit pada ku? ketika aku teringgat ryan langsung ku lepaskan pelukan ku ke bunda. "ucap ku dalam hati.

"Maaf bun tadi bunda liat abang aku gak itu bang ryan? "ucap ku. Asli tidak enak banget menyebut ryan dengan sebutan abang huekkk

"Ohh abang kamu, itu dia tadi pergi gak tau deh kemana dia gak bilang kok orang keluar begitu aja, kaya orang kesal keliatan ko dari wajahnya di dalam kamu baik-baik aja kan sama ryan? ..."ucap bunda sambil menaikan sebelah alisnya.

"Pergi yahh bun? Gak kok bun gak ada masalah dia mah emang gitu orangnya cuek tapi aslinya mah baik kok bun "ucap ku sambil tersenyum binggung

"Kemana yah sih ryan itu, apa dia pulang ninggalin aku..  Aku juga kan ngantuk pengen pulang tapi aku tidak enak ngomongnya sama bunda, lagian udah jam 1 malam, mana ada taksi lewat kalo pun ada aku takut sendirian "ucap ku dengan kaki yang gemetar

"Kamu kenapa nak, ooh iya ini udah malam lebih baik kamu pulang gih coba kamu tlpn abang kamu dimana dia. "ucap bunda

"Iya bun "ucap ku sambil mentelepon ryan tapi tidak dianggkat-anggkat

Ryan Pov

Saat ini aku sedang berada di luar RS dekat parkiran mobil ku, tapi tepatnya lagi di luar parkiran yang ada warung kecil. aku sudah memesan white coffee untuk menghanggatkan tubuh ku karna saat tadi ku lihat jam sudah jam 1 malam, aku sangat mengantuk, inggin sekali aku pulang ke rumah tapi aku tidak tega dengan alisya. Di warung ini hanya ada 4 orang terhitung dengan ku juga, dan orang-orangnya bapak-bapak semua.

"Mas keliatannya kaya lagi nunggu nih, nunggu siapa emangnya mas? Sampe udah abis 4 gelas coffee "ucap bapak itu sambil tertawa pelan

"Iyah pak, lagi nunggu istri lagi di dalam RS "ucap ku sambil tersenyum.

Jodoh Untuk'ku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang