Jodoh Untuk'ku//Part 105

4.7K 142 21
                                    

" Jika Tuhan mentakdirkan kamu untuk kembali ke sisinya
Aku bisa apa? "

Saat suara mesin muncul, suara tangis ryan kembali terdengar begitu keras. Dan detik itu pula ryan memeluk tubuh istri nya yang semakin hari semakin kurus, Keluarga alisya dan ryan yang menunggu di luar sudah menangis dengan sangat memilukan.

Mungkin kah ini akhir semuanya? Apakah ini jawaban atas semua doa-doa ryan? Berpisah dengan dunia yang berbeda? Mampu kah? Jawabannya hanya akan ada setelah ini. 😉😭😭

***

" Hanya akan satu nama, yang melekat di hati ku dan seluruh hidup ku. Walau nama itu kini dan sang pemilik nya sudah tenang bersama tuhan di sanah. Namun luka yang di torekan begitu dalam. Nama itu telah meninggalkan banyak orang yang menyayangi nya, mungkin ini yang terbaik. Kita tidak tau bagaimana kedepan nya. Perpisahan bukanlah hal yang mudah untuk setiap orang. Tidak ada perpisahan yang tidak menimbulkan luka atau air mata mendalam. Aku tau kini diri nya sudah tidak berada disisi ku, ia telah pergi jauh selamanya, walau sangat sulit bagi ku untuk menghikhlaskan nya tapi aku akan berusaha merelakan nya. Terima kasih atas waktu ,cinta, pengorbanan mu, kasih sayang mu, kesetian mu, kesabaran mu. Terima kasih istri ku atas semua yang kau berikan kepada ku, aku punya satu permintaan terakhir ku untuk tuhan yang ku persembahkan untuk mu,

saat diri mu masih di rumah sakit permintaan terakhir ku ialah jika suatu hari nanti kamu menghembuskan nafas terakhir mu, aku akan berdoa untuk mu agar tuhan memberikan kebahagian yang melimpah untuk mu disanah, dan bisa bertemu dengan dady. Aku terluka tentunya. Aku kehilangan kamu sayang. 3 jam yang lalu aku menyaksiksan sendiri , diri mu menghembuskan nafas terakhir mu dirumah sakit sembari memengang erat tangan ku. Aku sudah memegang erat tangan mu sembari ku berbisik ditelinga mu kalau jangan pernah lepas tangan ku, tapi nyata nya kamu melepaskan pegangan ku. Aku terisak saat itu seketika saja nafas ku berhenti, bagaimana bisa kamu meninggalkan ku begitu saja, saat 3 bulan lamanya aku menunggu mu untuk kembali dan kau malah memilih menyerah . tapi semua orang bilang kalau aku harus menghikhlaskan mu. 3 jam yang lalu adalah kehidupan terburuk ku

bagaimana bisa kau meninggalkan ku tanpa pesan, kau begitu jahat alisya. Tapi aku jauh lebih jahat karna belum bisa membahagiakan diri mu. Maka dari itu aku meminta permintaan terakhir ku untuk mu agar kamu bahagia disana, walau aku yang menderita disini.

Sayang ku, istri ku. Maaf karna aku banyak mengecewakan atau membuat mu terus menangis. Tapi ketahuilah bahwa hanya akan ada nama mu di hidup ku. Bahagia lah disanah, jika suatu saat nya telah tiba, tunggu aku disanah. Untuk mu istri ku tercinta. Semoga tidur lama mu nyenyak. Aku mencintaimu. Dari suami mu "ryan"
                      " Jumat, 22-12-17 "

Setelah menulis surat itu, ryan kembali terisak sambil menangis . surat yang ia tulis untuk istrinya telah selesai walau menulis surat itu begitu sulit. Bahkan untuk memegang pulpen saja tangan nya bergetar. Ia memilih menyediri dikamar setelah pemakaman alisya 3 jam yang lalu, duduk di ruang kerja nya sembari menulis surat terakhir untuk istri nya. Ryan hancur, hatinya remuk redam namun dia paham, Mempertahankan alisya sama dengan memperlama penderitaan alisya.

***

Flashback ke 3 jam yang lalu dirumah sakit.

Ryan membelai pipi alisya, sementara tangan satu lagi ryan terarah ke mesin ventilator.

"Jangan dokter yang mematikan mesin ventilator itu, biar saya saja"Ucap ryan yang sedari tadi sudah menahan air mata nya.

Para dokter pun menganggukan kepala nya sembari memberi arahan untuk ryan.

Ryan menutup matanya, mendekatkan keningnya dengan kening alisya.

"Aku mencintaimu Alisya Ayudya Petter, sangat mencintaimu."

Dengan perasaan patah hati, ryan mematikan alat ventilator dengan tangan gemetar dan dengan cepat mematikan alat itu, Saat alat dimatikan, suara tangis di depan kamar alisya pecah seketika. Bahkan saat ryan membuka mata dan memberanikan diri melihat keadaan di depan sana melalui kaca, ryan bisa melihat mama nya yang jauh-jauh keindonesia pingsan, bahkan vecca dan mama alisya juga pingsan. Dan di bantu oleh Daniel dan dimas yang ntah kemana.

Ryan kembali memandang alisya "Aku, ryan wijaya akan selalu mencintai kamu, Alisya Ayudya Petter. Selamanya akan tetap seperti itu. Selamat tinggal istri ku"

Untuk terakhir kalinya ryan mencium bibir alisya dengan bibir yang bergetar. Air mata nya pun keluar begitu banyak bahkan tangis ryan menjadi pecah saat istrinya di nyata kan sudah meninggal.

 Air mata nya pun keluar begitu banyak bahkan tangis ryan menjadi pecah saat istrinya di nyata kan sudah meninggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya ,sangat berat mengetahui bahwa seseorang yang kita sayangi dan kita cintai telah pergi begitu cepat.

Setelah itu alisya segera di urus oleh pihak rumah sakit untuk prosesi pemandian dan bahkan pemakaman.

Dan saat prosesi pemakaman telah tiba, ryan yang sedari tadi berusaha menahan air mata nya agar tidak keluar namun selalu gagal. Semua dilakukan oleh ryan sampai ke pertemuan terakhir air mata ryan tak henti-henti nya keluar, bahkan sampai pak ustad menyuruh ryan untuk segera keluar dari liang lahat, dengan berat hati ryan keluar dari liang lahat dan menyaksikan tubuh alisya lama kelama hilang di telan tanah. Dan dengan siap Daniel membawa ryan kedalam pelukanya. Dan seketika itu ryan menangis sejadi-jadinya. Yang kalian tau di part sebelum nya bahwa ryan mempunyai kemampuan khursus untuk bisa melihat makhluk yang sudah tiada. Dan seperti hari ini ryan bisa melihat istrinya yang tak jauh dari makam. alisya sedang berdiri sambil menangis memandang ryan. Ryan tau kalau istrinya ada di sekitar makam nya. Tapi ryan berusaha untuk tidak tau. Walau dirinya begitu sakit melihat istrinya yang berbeda wajahnya , tapi istrinya terlihat cantik mengunakan baju putih bersih dan ada banyak cahaya di sekelilingnya. kini dunia mereka berbeda.

"gavin, rei ayo kita pergi dari sinih, mommy udah pergi sayang"Ucap ryan sambil memegang bahu kedua anak nya.

Tapi sedari tadi rei dan gavin tidak mau meninggalkan makam alisya, dan masih terus menangis.

"Aku gak pulang yah"Ucap rei ditengah tangisnya.

"gavin juga pah"Ucap gavin juga.

Lantas ryan melirik ke arah alisya yang masih juga menangis disana. Dan ryan memalingkan pandangannya ke kedua anak nya.

"Jangan seperti ini nak, mommy akan sedih liat kalian seperti ini. Katanya gavin sama rei gak mau liat mommy nangis maka dari itu ayo kita pulang"Ucap ryan membujuk kedua anaknya.

Dan akhirnya rei dan gavin mau juga ikut pulang. Sebelum pergi meninggalkan makam istri nya, ryan tersenyum kearah alisya yang masih berdiri di dekat makam nya sembari berkata "Aku dan anak-anak akan kembali menjenguk kamu, kamu tidak perlu khawatirkan aku dan anak-anak. Kami akan belajar menghikhlaskan kamu. Selamat tinggal"

Daniel yang memperhatikan ryan tau dengan segala perlakuan ryan. Daniel tau kalau ryan bisa melihat alisya. Ia juga merasakan apa yang ryan rasakan. Sangat berat itu lah yang Daniel rasakan.

Mereka berempat pergi meninggalkan makam alisya menyusul yang lain sudah sedari tadi pergi meninggalkan makam alisya dengan air mata yang masih mengalir.

Selamat Jalan Alisya, nama mu akan terkenang di hati kami.

Bagaimana part ini? cukup sedih kah? sama aku juga berat nulis part yang ini, aku menulis part ini juga nangis apalagi ditambah dengerin lagu yang melow mendukung banget.  siap-siap untuk sisa-sisa part terakhir yah. Bye

Jodoh Untuk'ku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang