Jodoh Untuk'ku//Part 84

5.2K 99 2
                                    

Jika satu kesempatan tak mampu, aku gapai. Untuk apa aku hidup di dalam rasa penyesalan?
-Dimas.

Hanya sebuah kata MAAF, memang tak mampu menyembuhkan seluruh luka, yang selama ini ku beri kan pada mu.
-Dimas.

Hai haii renyu, aku balik lagi gimanah, ada yang senang kah? Bahagia kah? JUK TIDAK JADI TAMAT? Aku ngelakuin itu semua untuk kalian para readers unyu ku. Oh ya satu lagi, soal part-part awal JUK masih banyak yang belum aku revisi. Tapi tenang itu semua dalam perbaikan revisi, satu-satu yah. 😊 oke kita lanjut yah.

***

Ryan menghela nafas panjang karna sedari tadi ia melihat istri nya hanya duduk dengan tatapan kosong. Sebenarnya ryan tidak suka dengan keadaan alisya yang selalu, mengungkit-ungkit kematian kinar. Ryan mengerti bahwa alisya sangat terpukul kehilangan sahabat terbaik nya, tapi apa harus berlama-lama dan melamun terus? Tidak kan. Suami mana yang tidak sedih melihat, istri nya melamun sepanjang hari tanpa semanggat hidup.

Ryan menarik alisya ke dalam pelukan nya, alisya membenamkan wajah nya di dada bidang ryan. Ryan mengelus rambut alisya dengan lembut sambil mencium aroma rambut alisya. "jangan seperti ini sayang, aku gak suka kamu melamun terus, kata kamu, kamu sudah mengikhlas kan kepergian nya tapi kenapa, masih begini? "

Alisya masih tetap diam.

"kalo kamu lebih suka sama dunia melamun mu, lebih baik kita sendiri-sendiri ajah dulu. Ini udah 2 minggu setelah kepergian kinar, kamu masih ajah kaya gini. Lihat diri kamu, kamu sedang hamil 2 bulan tapi seperti bukan ibu-ibu hamil biasa nya. Tubuh kamu keliatan lebih kurus, makan gak mau. Minum vitamin mesti di paksa, kalo cuma 2 hari atau 3 hari aku masih bisa maklumin. Tapi ini udah 2 minggu. Apa kamu gak mikirin anak kita yang ada di dalam perut kamu? Aku cape sya, kalo kamu masih tetap keras kepala kaya gini, seterah kamu ajah mau kaya gimana" Ryan melepaskan pelukan nya dan berdiri dari ranjang tapi alisya menahan tangan ryan sambil mengeluarkan air mata nya.

"maafin aku" ucap alisya dengan air mata nya.

Ryan menoleh ke arah alisya.

"kamu benar, gak seharusnya aku seperti ini terus, gara-gara rasa melamun ku kalian terabaikan oleh ku. Maaf, aku mohon jangan tinggalin aku" Ryan langsung memeluk alisya.

"ustttt, jangan nangis sayang. Aku cuma mau kamu sadar. Aku gak akan tinggalin kamu" ucap ryan sambil menenangkan alisya.

Ceklek.

Suara pintu kamar mereka terbuka dan masuk lah sosok pria tampan berumur 5,  tahun.

"mommy, papa di luar ada om dimas" ucap gavin yang sudah berdiri di hadapan mereka berdua.

Ryan melepaskan pelukan nya dan menatap putra semata wayang nya "om dimas? Dimana sekarang dia nak? "

"itu, di luar gerbang tapi udah di usir sama pengawal papa"ujar gavin dengan polos nya.

Alisya menarik gavin ke dalam pelukan nya "mommy kangen sama gavin"

Gavin yang begitu binggung akhirnya menoleh ke ryan dan ryan menjawab dengan senyuman" gavin juga kangen sama mommy"

Alisya melepaskan pelukan nya untuk menatap wajah tampan putra nya " maafin mommy yah, karna udah nyuekin kamu selama ini"

Gavin tersenyum dan tangan nya menangkup wajah mommy tercinta nya" mommy gak nyuekin gavin kok, gavin udah gede, bukan anak bayi lagi. Mommy gak perlu khawatir, gavin kan anak laki-laki"

Alisya tersenyum kala mendengar ucapan bijak dari putra nya "anak mommy memang pintar" Alisya mengelus rambut gavin dengan lembut " nanti kalo dede nya udah lahir, gavin mau kan jagain dede bayi"

Jodoh Untuk'ku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang