{10} Bersama Karine

1.1K 59 2
                                    

Clara's POV

Terdengar suara adzan berkumandang. Aku memutuskan untuk bangun dan melaksanakan salat subuh. Aku duduk di pinggir kasur dengan kaki yang menjuntai kebawah, lalu aku berdiri. Ku ambil ikat rambut diatas nakas, lalu ku ikat asal rambutku. Aku masuk ke dalam kamar mandi untuk berwudhu setelah itu melaksanakan sholat.

Setelah aku selesai melaksanakan ibadah sholat subuh, aku memutuskan untuk menyambung kegiatan tidurku. Ya, aku masih mengantuk. Ini mungkin karena aku begadang semalaman hanya karena menonton film drama korea favoriteku.

*
Sinar matahari pagi meneragi sebagian kamarku. Aku memutuskan untuk bangun. Ku lihat jam bergambar stitch yang terpajang didinding. Waktu menunjukkan pukul 6.25. Aku memutuskan turun ke bawah untuk sarapan. Tidak. Sebaiknya aku membasuh wajahku dan juga sikat gigi terlebih dahulu. Agar kelihat lebih segar. Atau mungkin aku mandi? Tidak. Aku masih sangat malas untuk mandi. Lagian ini adalah hari libur.

Setelah selesai aku berurusan dengan kamar mandi, aku langsung turun ke bawah untuk sarapan. Tidak lupa aku mencepit rambutku dengan jeday. Aku berjalan menurungi satu demi per satu anak tangga hingga sampai ke bawah. Aku langsung berjalan ke dapur dan menuju meja bar lalu duduk di kursinya. Aku diam sebentar dengan jari yang mengetuk di meja.

Aku berdiri dan mengambil gelas untuk membuat susu. Setelah susu sudah jadi, ku ambil roti dan juga selai coklat kesukaanku. Aku mengoleskan selai coklat itu di atas roti. Dan ya, inilah sarapanku. Aku menikmati roti dan juga susu hangat ini di meja bar. Sendirian.
Ntah kemana para penghuni di rumah ini. Aku tidak melihat satu pun orang sejak tadi. Papa? Mungkin sudah pergi kerja. Tapi dimana mama dan juga mba Tika?

Setelah aku selesai sarapan, aku naik ke atas. Ke kamarku. Aku ingin mengambil ponselku.

Kini ponsel sudah berada di tanganku. Aku duduk di sofa ruang televisi. Aku menghidupkan televisi lalu memilih siaran yang menarik. Aku lebih tertarik pada siaran salah satu kartun kesukaanku.

Aku membuka layar ponselku. Ada notif yang masuk. Ku buka chat itu. Aku membuka roomchat grup kelas.

Fina Anggraini : "Hai everybody."

Dimas Firmansyah : "Apaan sih lo."

Dava Akbar : *send stiker*

Fina Anggraini : "Biarin. Yeee."

Karine Reynada : "Haiii, fina."

M. Ilham : "Belajar sana. Ujian mau dekat woy!"

Fina Anggraini : "Hai Karine!"

Karine Reynada : "Sok rajin baget lo ham."

M. Ilham : "Yee, biarin. Masalah buat lo."

Karine Reynada : "-__-"

Aku juga memutuskan untuk muncul di grup itu.

Clara Alicia : *send stiker*

Masih banyak lagi chat-chat yang tidak penting.

Tiba-tiba saja, ada notif dari Dava. Aku langsung membukanya cepat.

Dava Akbar : "Raaa."

Aku sangat senang sekali Dava chat aku. Tapi aku tidak membuka chat nya dulu. Aku sengaja melakukannya. Ya aku tidak mau saja jika aku langsung membukanya, ia akan berfikir bahwa aku senang mendapatkan chat darinya. Sekitar beberapa menit kemudian, baru aku mulai membuka room chat kami dan me-read chat nya.

Hope You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang