Clara's POV
Aku melangkah dengan semangat masuk ke dalam sekolah.
"Clara!" Aku menoleh dan ternyata Dava yang memanggilku.
Lelaki itu berlari agar cepat sampai ditempatku.
"Kenapa?" tanyaku langsung ketika ia sudah berada dihadapanku.
"Gak papa," Dava menyengir.
"Dasar aneh!" Aku berjalan duluan meninggalkan Dava. Dan lelaki itu tetap saja mencoba menyamakan langkahnya denganku.
"Mau lo apa, sih?!" tanyaku dan aku menghentikan langkahku.
"Lo." jawab lelaki itu cepat dan aku menaikkan sebelah alis mataku.
"Lo pulang sama siapa nanti? Itu maksud gue," sambungnya cepat.
"Kenapa?"
"Emang kalo setiap orang nanya lo selalu harus jawab 'kenapa' ya?"
"Belum tau, ada apa emang, nanyain gue pulang sama siapa nanti?" aku mulai melanjutkan langkahku yang sempat tertuda.
"Ya gak papa sih. Ntar pulang bareng gue aja gimana? Mau gak?"
Aku menyentuh dahi lelaki yang berada tepat disampingku.
"Lo sakit?" Dava menyingkirkan tanganku."Ya enggak lah," protesnya.
"Trus kenapa 'sok' nawarin gue pulang bareng lo segala?"
"Ya gak papa. Lo mau gak?"
"Liat nanti deh. Kayaknya gue bareng Karine." Aku dan Dava mulai berpisah, karena kelas kami tidaklah sama.
"Gue duluan!" pamitku."Oh, okey," teriaknya dan hanya ku balas dengan sebuah senyuman.
• • •
"Rin, ntar gue nebeng, yak!" Aku tersenyum penuh harap kepada Karine ketika kami sedang bersiap-siap untuk pulang.
"Hah? Lo mau nebeng gue?" Aku mengangguk semangat.
"Yah, gue gak bawa mobil, Ra," ucap Karine sedih.
"Yahh," ucapku ikut sedih.
"Trus lo pulang gimana? Pake taxi?" tanyaku lagi."Dianterin Aldrian," gadis itu tersenyum sangat bahagia. Aku menghembuskan napas kasar dan memutar kedua bola mataku malas.
"Makanya, punya pacar dong!" ledek Karine.
"Biar ada yang anter-jemput-nemenin." Gadis itu menjulurkan lidahnya."Iya. Suatu saat." Aku mulai berjalan, dan Karine pun mengikutiku.
"Atau, lo bareng gue sama Aldrian aja gimana?"
"Ih, gak. Ogah gue." Aku langsung menolak. Yang benar saja, aku akan menjadi nyamuk diantara mereka.
Masih ingat waktu itu, aku pernah pulang bersama Karine dan Aldrian. Alhasil aku harus kuat melihat ke-alay-an mereka berdua.
Mulai dari si Aldrian yang memancing Karine agar marah. Dan ketika Karine sudah marah, Aldrian berusaha membujuknya dengan mencoba merayu gadis itu.
Dan aku hanya bisa melihat itu semua dengan sabar."Yaudah. Gue duluan ya, Ra!" pamit Karine.
"Hati-hati loh, Ra." Gadis itu mulai menakut-nakutiku."Apaan sih lo. Bye!"
![](https://img.wattpad.com/cover/90783849-288-k438570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...