Author's POV
Setelah kejadian tempo hari, perihal Clara marah kepada Dava. Kini kedua insan tersebut sudah berbaikan. Begitu banyak perjuangan Dava untuk mendapatkan maaf dari sang pujaan hati.
Ya, mendapatkan maaf dari seorang gadis yang bernama Clara Alicia tidaklah mudah. Setelah berbagai cara yang telah dilakukan Dava, akhirnya Clara mau memaafkan lelaki itu.
"Oke, aku maafin."
Dava tersenyum senang. "Makasih banyak, Ra."
"Tapi," Clara menatap Dava. "Kalo kamu kayak gitu lagi aku gak mau maafin." Clara memandang lurus kedepan.
"Iya, Ra. Aku minta maaf. Aku gak maksud buat kayak gitu."
"Dan satu lagi, kalo kamu emang bosen, atau udah gak mau lagi sama aku, bilang." Clara menoleh. "Jangan pernah main dibelakang. Jangan pernah selingkuhin aku. Aku gak mau diselingkuhin. Kalo kamu mau selingkuh sama cewek lain, bilang. Kamu putusin aja aku."
"Kamu apaan sih, Ra, ngomongnya gitu!" protes Dava.
"Kita gak tau gimana kedepannya. Dan aku juga gak bisa maksa kamu buat sayang sama aku terus terusan."
"Aku gak mungkin selingkuhin kamu, Ra."
"Gak usah ngomong. Buktiin aja," jawab Clara. "Aku harap kamu bener bener serius dengan ucapan kamu."
"Iya sayang. I love you."
"I love you too."
• • •
Clara sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Tidak lupa ia mencoba periksa tasnya kembali. Takut jika ada barang yang tertinggal. Hari ini gadis itu dijemput oleh sang pujaan hati. Ya, siapa lagi kalau bukan Dava.
Kini gadis itu sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi.
Ponsel Clara berbunyi.
Dava is calling...
"Iya hallo, Dav."
"Kamu udah siap belum?"
"Udah kok. Ini aku lagi sarapan."
"Ooh, yaudah deh. Aku jalan sekarang yaa."
"Oke. Kamu mau aku bawain roti gak?"
"Boleh deh."
"Okee."
"Aku otw jemput kamu yaa."
"Iya, hati-hati ya kamu!"
"Iya sayangku. I love you."
"Hmmm." Clara enggan membalas kalimat Dava. Karena saat ini ada sang mama dan papa. Clara malu jika mama dan papa nya nanti mendengar.
"Loh kok cuma hmm doang?"
"Iya, ini sama mama papa sarapannya."
"Ooh, ada lagi calon mertua aku." Dava tertawa diseberang telepon.
"Udah dulu yaa."
"I love you, sayang."
"Iyaa."
"Bales dong. Gak bales 'love you too' nih? Ah jadi sedih aku." Dava terus saja ingin membuat Clara kesal.
"Dava!" ucap Clara sedikit kesal.
Dava tertawa.
"Iya iya ampun. Aku otw yaa.""Iya, hati hati!"
Sambungan telepon pun terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...