{21} Panik

767 45 9
                                    

Author's POV

Hari ini Dava latihan basket.
Karna mereka akan mengikuti pertandingan basket beberapa waktu kedepan.

Dava melewati kelas Clara.
Dava rindu gadis itu. Biasanya Dava bertemu dengannya. Walaupun tidak bicara, tapi Dava bahagia jika hanya melihat wajahnya.

Lelaki itu sedang asik berjalan melewati koridor. Tiba-tiba ada seorang gadis yang berjalan sambil menyentuh setiap dinding dan tiang di dekatnya.

Dava mulai mendekati gadis itu.
Dan ternyata, gadis itu adalah, Clara.
Dava segera berlari kecil.

"Ra lo kenapa?" tanya Dava panik. Gadis itu memejamkan matanya beberapa kali.

"Gak papa," jawab Clara setengah lemas, sepertinya. Tapi Dava yakin bahwa Clara pasti berbohong.

"Gak papa gimana? Lo pucet gini," Dava menyentuh kedua bahu Clara dan didetik selanjutnya, gadis itu pingsan. Dava menyambutnya cepat dan mengangkatnya. Berlari dan segera membawanya ke UKS.

Dava merebahkan tubuh Clara diatas kasur yang tersedia di UKS.
Dava pergi ke ruang rapat OSIS, berniat untuk mengizinkan Clara.

"Permisi!" Dava mengetuk pintu dan itu membuat seluruh mata yang ada di dalam ruangan tertuju pada Dava.

"Ada apa?" tanya Alfiko melihat Dava.

Dava berjalan kedalam.
"Gue mau ngizinin Clara. Bisa kan? Dia gak bisa ikutan rapat kali ini," Dava menatap Alfiko dan seluruh orang yang ada di ruangan.

"Emang Clara kemana?" tanya salah satu gadis di dalam ruangan.

"Gak bisa ikutan rapat," jawab Dava.

"Emang Clara pergi ya?" tanya yang lain.

"Udah gue bilang kan?" Dava menoleh ke arah Alfiko.
"Intinya dia gak bisa ikutan rapat," sambungnya dan Dava keluar dari ruangan. Kembali ke UKS melihat keadaan Clara.

Dava duduk di kursi dekat kasur yang menjadi tempat Clara berbaring saat ini. Menunggu gadis itu hingga sadar.

"Lo?" akhirnya gadis yang sukses membuat Dava cemas itu sadar jugs.

"Lo gak papa?" Dava masih sedikit cemas.

"Lo ngapain disini?"

"Ya nungguin lo lah! Ngapain lagi?" gadis yang sedang berbaring dihadapan Dava itu menyeringit bingung.

"Lo tadi pingsan pas gue ketemu sama lo," gadis itu membulatkan mulutnya.

"Gue mau rapat OSIS dulu," Clara mencoba untuk duduk.

"Udah selesai. Gue juga udah izinin lo tadi. Rebahan aja lagi," Dava membantu Clara merebahkan tubuhnya kembali ke kasur.

"Lo yakin udah selesai?"

"Kayaknya sih gitu," Davamenaikkan kedua bahunya.

"Thank's ya."

"Dav! Ayo buru, latihan!" ajak Aldrian dan Kevin yang sedang berdiri di ambang pintu. Dan Dava menoleh kebelakang lalu kembali menatap Clara.

"Siapa sih, Dav?" tanya Kevin penasaran dan ia masuk untuk melihatnya.

"Clara!?" Kevin terkejut.

"Clara?" Aldrian pun ikut masuk.

"Lo kenapa, Ra?" tanya Kevin.

"Gak papa. Gue cuma pusing aja tadi."

"Karine mana, Ra? Udah pulang, ya?" kini Aldrian yang bertanya.

Hope You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang