Author's POV
"Lo serius?" Karine kaget.
Clara tertawa. "Iya gue serius." Ia berdiri mengambil minum. "Dava yang beliin gue pembalut."
"Gila ya si Dava." Karine menggelengkan kepala. "Segitunya, sampai mau beliin gituan segala."
"Iyalah." Clara tersenyum. "Dava kan sayang gue."
"Iya tapi lo sering banget jahat sama dia."
"Kemarin pas waktu itu aja gue ada berantem sama dia." Clara tertawa. "Tapi bukan berantem yang kayak gimana gitu sih. Kayak saling jawab gitu. Kayak debat."
"Ih, lo tu ya! Udah dibeliin gitu juga sama si Dava nya."
"Ya abis dia nyebelin banget."
"Kebiasaan lo!"
"Ye bodo!"
Tiba-tiba ponsel Clara berbunyi. Gadis pemilik ponsel tersebut pun langsung melihat layar ponselnya.
"Siapa?" tanya Karine dengan suara sangat pelan.
"Biasa," ucap Clara santai sambil menggeser layar ponselnya dan Karine bingung.
"Hai anak kecil!!"
"Apaan sih lo! Datang datang udah ngeselin!"
"Alvin?" ucap Karine kaget. "WOY!!" teriak Karine cepat melihat layar ponsel Clara.
"Eh ada lo juga?"
"Apa kabar lo?"
"Tau nih, dia udah mulai sombong, Rin. Udah jarang sekarang ngubungin gue."
"Bukan gitu. Jangan ngambek gitu, dong. Besok gue beliin lo ice cream banyak deh."
"Bener ya?"
"Iyaa."
"Yang banyak banget tapi ya?"
"Iyaa, terserah lo."
"Dih, apaan sih, Ra. Lo gampang banget dibujuknya. Cuma ice cream doang. Dasar ya emang anak kecil!"
Alvin dan Karine tertawa, sedangkan Clara tersenyum malu.
"Jadi, ada cerita apaan, nih?"
"Eh, Vin. Lo tau gak, si Dava beliin Clara pembalut!"
"Karine! Ihh!"
Alvin tertawa. "Hah Maksudnya gimana? Ceritain dong, Ra."
"Iyaa, jadi waktu kemarin itu gue tembus di sekolah."
"Tembus apaan?"
Clara menghembuskan napas kasar. "Ihh, itu loh!"
"Hah?Oohhh, iya iya. Terus?"
"Nah, waktu itu udah pulang. Gue tinggal sendirian di kelas. Dava nyamperin gue ke kelas. Mungkin karna gue gak keluar keluar."
"Terus?"
"Yaudah gue bilang deh gabisa keluar. Dava panik gitu kan. Trus dia ketempat gue, ditanyain kenapa. Gue bisikin. Trus dia langsung pergi gitu aja ninggalin gue. Eh ternyata dia beli itu." Clara tertawa. Alvin dan Karine pun ikut tertawa.
"Segitunya ya si Dava."
"Emang, Vin. Si Clara nih aja yang suka seenaknya sama si Dava."
"Apaan sih!"
"Hati-hati, Ra. Mana tau masih ada cewek yang ngincer Dava. Secara kan dia ganteng juga. Dan lo bilang juga cewek -cewek emang banyak yang naksir sama dia kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Ficção Adolescente"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...