Author's POV
Ponsel Clara berdering. Lagi-lagi dari Dava. Sudah beberapa hari Clara mengabaikan lelaki itu. Karena merasa terganggu, Clara berniat untuk mematikan ponselnya untuk beberapa saat.
Baru ingin mematikan, tiba tiba satu panggilan lagi masuk. Ternyata dari Alvin.
"Hai anak kecil!!!"
"Masih hidup lo?"
"Kok gitu pertanyaannya? Jahat amat."
"Bodo."
"Ya maaf. Kemarin gue banyak banget tugas, Ra."
"Ooh, oke."
"Lo kenapa?"
"Lagi gak mood aja."
"Kenapa?"
"Dava."
"Kenapa tu anak? Dia nyakitin lo? Sini cerita sama gue."
"Ceritanya panjang."
"Coba lo ceritain, biar gue tau."
"Males."
"Tapi, Ra--"
"Gue mau nonton DraKor dulu ya. Bye! See you!"
"Yaudah deh. Bye and see you!"
Clara memutuskan sambungan telepon. Gadis itu meletakkan ponselnya diatas kasur lalu berjalan mengambil laptopnya.
Dan satu pesan pun masuk ke ponselnya.From : Dava
Aku tunggu kamu di taman, Ra..
Aku mau ngomong sama kamu pliss
Aku harap kamu bakal dateng😔
Dan aku bakal tungguin kamu sampai dateng..Clara terkejut membaca pesan yang dikirim oleh Dava. Gadis sangat malas rasanya untuk bertemu Dava.
"Ah, bodo amat," ucap gadis itu lalu melempar ponselnya kembali diatas kasur.
Clara mulai membuka laptopnya yang kini sudah berada disebuah meja kecil miliknya yang diletaknya diatas kasur. Gadis itu segera mencari Drama Korea yang belum habis ditontonnya.
Ditengah sedang menonton, Clara tiba-tiba memikirkan Dava. Apakah lelaki itu masih menunggunya? Sudah hampir satu jam lebih berlalu. Clara berlagak tidak peduli dan melanjutkan kegiatan menontonnya.
Angin berhembus kencang. Suara petir sedikit terdengar. Menandakan langit akan menurunkan air, yang biasa disebut hujan oleh kebanyakan orang. Clara kembali teringat akan Dava. Gadis itu beranjak dari kasurnya lalu berjalan keluar teras kamarnya. Belum sampai lima menit gadis itu berdiri, hujan sudah turun membasahi seluruh permukaan bumi. Clara tidak beranjak sedikit pun dari posisinya. Apakah ia salah jika tidak datang ke taman itu? Apa Dava masih menunggunya? Tidak tidak, mana mungkin Dava masih menunggu. Hujan ini sudah sangat deras.
Setelah beberapa lama bergelut dengan pikirannya, Clara akhirnya memutuskan untuk memastikan bahwa Dava sudah tidak lagi di taman itu.
Clara mengambil cardigan panjangnya dan mengambil kunci mobil. Gadis itu bergegas pergi menuju taman yang dijanjikan Dava.
"Lo pasti udah pulang kan, Dav," ucap Clara sendiri sambil menyetir. "Lo gak mungkin masih disana." Clara sedikit menaikkan kecepatan mobilnya.
Begitu sampai di taman, Clara segera mengambil payung dan masuk ke daerah taman dengan sedikit berlari kecil.
Tidak jauh dari parkir mobilnya, Clara menemukan seorang lelaki yang masih duduk disebuah kursi panjang dalam keadaan yang sudah basah kuyup akibat dibasahi air hujan yang sangat deras. Lelaki itu adalah, Dava.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...