Clara's POV
Hari kedua di Jogya. Tapi ini adalah hari pertama kami untuk berwisata. Tujuan tempat wisata kami yang pertama adalah ke pantai. Pantai Parangtritis.
Aku dan Karine bersiap-siap karena sudah mendapatkan panggilan dari bu Salma.
Kami sibuk mencari baju dan mencocokkannya agar matching.
Aku sudah selesai mandi sedari tadi.
Aku tinggal mengenakan baju."Eh, lo pake baju apa, Ra?" Tanya Karine.
"Ini." Aku menunjuk ke atas kasur yang sudah terpampang style bajuku disana.
"Oh, oke."
"Hm."
"Gue mandi dulu yak." Karine menyengir. Mengambil handuk, di letakkan di pundaknya lalu ia mengambil ponselnya dan memainkannya.
"Hm." Jawabku sambil mengambil ponseku.
"Buruan mandi, ih. Ntar di panggil bu Salma lagi, kita." Tuturku.
"Iya iya ah, bentar." Gadis itu masih sibuk dengan ponselnya.
Gadis itu bergegas menuju kamar mandi.
Dan aku sudah siap dengan penampilanku.Aku memakai celana jeans dan baju kaos. Sebuah kemeja aku ikat kedua bagian tangannya melingkar di pinggangku dengan sempurna. Tidak lupa aku memakai bannie hat. Tak lupa pula tas ransel kecil dan sepatu andalanku.
Ponsel Karine berbunyi.
"Rin, hp lo bunyi." Teriakku.
"Iya, dari siapa? Angkat aja tolong, Ra." Teriaknya juga.
Aku mulai mendekat ke ponsel Karine.
"Aldrian?" Aku menyeringit bingung.
Aku menggeser layar ponsel Karine.
"Hallo. Apaan? Ngapain lo nelfon Karine?"
"Ha. Hallo. Clara?"
"Hm, iya, gue. Kenapa? Ada apa?"
"Eh, gak papa. Gue cuma mau ngingatin lo pada, buruan dandannya. Tinggal lo berdua aja nih."
"Ye, sabar kali. Karine juga masih mandi. Bentar lagi kami turun."
"Okee."
"Ye."
Aku memutuskan panggilan dan Karine pun sudah selesai mandi, ia keluar dari kamar mandi.
"Siapa, Ra?"
"Aldrian." Jawabku santai sambil memakan snack.
"Hah? Aldrian? Trus dia bilang apa aja sama lo?"
"Gak ada sih." Aku masih menjawab santai dan memakan snack.
"GAK ADA GIMANA?! DIA NGOMONG APA AJA TADI?" Gadis itu sepertinya sangat penasaran.
"Ya ampun, Rin. Selo kali."
"Ya abis, gue kepo."
"Gue udah tau."
"HAH TAU APA?!"
"Aldrian."
Terlihat wajah gadis itu seketika mulai pucat dan dari badannya mulai keluar cairan, keringat dingin sepertinya. Padahal ia baru saja selesai mandi.
"Biasa aja kali. Gak usah sampe keringat dingin gitu. Lo baru siap mandi tau. Masa udah keringetan aja, ntar bau." Ledekku.
"Ah, engga kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...