{29} Hukuman Bahagia!

833 54 10
                                    

Author's POV

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.20. Sedangkan Clara masih berada didalam selimut kesayangannya.

"Non! Non Clara! Ayo bangun, non. Ntar non telat!" teriak mba Tika dari luar sambil mengetuk pintu kamar Clara.

Gadis itu akhirnya membuka kedua matanya.
"Hhhkkkmmmm!" Ia merenggakan tangannya. Ciri khas orang bangun tidur, pada umumnya.
"Iya, mba. Clara udah bangun," ucapnya masih malas.

"Emang jam berapa, sih--" Clara melirik jam di dinding kamarnya.
"HAH? BISA TELAT NIH!"

Detik selanjutnya, gadis itu langsung meloncat dari kasur, dan segera berlari menuju kamar mandi.

Selesai mandi, Clara memakai seragam sekolahnya dengan terburu-buru. Sambil sesekali melirik jam berbentuk karakter stitch yang terpajang di dinding.

"Ini semua karna Dava! Karna dia nih, makanya jadi telat bangun. Awas aja, tu anak, ntar!" dumel Clara sambil menyisir rambutnya.

Gadis itu mengambil tasnya cepat, lalu segera keluar dari kamarnya.

Memasang alroji di pergelangan tangannya sambil berlari kecil turun kebawah melewati tiap tangga.

"Clara pelan pelan! Ntar kamu jatuh, nak!" teriak Fanny, yang merupakan mama Clara.

Clara dengan cepat meneguk susu dan mengambil roti, lalu dibiarkannya diapit oleh bibir atas dan bibir bawahnya. Gadis itu memasang alroji di pergelangan tangannya.

"Pelan-pelan. Ntar kamu keselek!" peringat Tyo, papa Clara.

"Gak ada waktu pa, ma," ucap gadis itu begitu siap meneguk susunya sampai habis.
"Clara pamit dulu ya, ma, pa." Clara mencium punggung tangan Fanny dan Tyo lalu mencium kedua pipi mereka secara bergantian.

"Kamu hati-hati!" teriak Fanny.

"Eh, Clara!" panggil Tyo.

Clara membalikkan badannya.
"Kenapa, pa?"

"Kamu gak usah bawa mobil, ya. Hari ini."

"Yah, kenapa, pa?"

"Ntar kamu ngebut."

"Tapi Clara udah telat,pa."

"Kamu dianter aja."

"Tapi pa--"

"Sama pak Gio."

"Ya deh, pa."
Clara menunduk malas.

• • •

"Makasih, ya, pak!" ucap Clara pada Gio, supirnya, begitu ia sampai di depan sekolahnya.

"Aduh! Telat lagi!" Clara menepuk jidatnya lalu memegang pagar sekolahnya yang sudah tertutup.

"Pak! Pak! Pak satpam!" Clara berusaha memanggil satpam sekolahnya. Namun nasib baik tidak berpihak padanya. Sepertinya sang satpam sedang tidak ada ditempatnya.

Tidak lama setelah itu, sebuah mobil sport berhenti dibelakang gadis itu. Spontan gadis itu langsung menoleh kebelakang.

Pemilih mobil pun turun dari mobil.

"Lo?"

"Lo?"

"Lo telat?" tanya sang pemilik mobil. Yang tak lain tak bukan adalah, Dava.

"Ya menurut lo? Ini semua karna lo, tau gak!" Clara memutarkan kedua bola matanya malas.

Hope You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang