Author's POV
Fakta bahwa ada sesuatu yang mengganjal antara Dava, Aldrian, dan Kevin dengan Nathly masih setia berada didalam benak Clara. Gadis itu memang sangat penasaran dengan apa sebenarnya yang terjadi diantara mereka. Dilihat dari bagaimana sikap Aldrian dan Kevin disaat keberadaan Nathly bergabung, terutama Dava, sepertinya suatu hal itu sangat besar.
Clara beranggapan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah sesuatu antara Dava dan Nathly. Karna, gadis itu selalu melihat bagaimana reaksi Dava kala Nathly menghampirinya. Seperti, muak, kesal, marah, atau sebagainya. Berbeda dengan Aldrian dan Kevin, yang hanya sekedarnya. Clara ingin sekali tau apa yang terjadi sebenarnya.
Bahkan ia juga sudah pernah menanyakan hal itu langsung kepada Dava. Namun hasilnya nihil. Clara tidak mendapatkan jawaban apapun. Dava memilih untuk mengalihkan pembicaraan yang sedang ingin Clara bahas. Lalu Clara bisa apa? Ia juga tidak mau terlalu memaksa Dava untuk memberitahu atau menceritakannya.
"Lo kenapa?" tanya Karine yang melihat Clara seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Hm?" Clara tersadar. "Gak papa, kok."
Walau Clara mengatakan tidak apa apa, Karine tetap merasakan ada suatu hal yang sedang mengganggu pikiran sahabatnya itu. Namun Karine hanya menuruti keinginan Clara. Mungkin saja sahabatnya itu memang belum ingin bercerita.
Palingan juga dia bakal cerita, kok. Kalo ada apa apa. pikir Karine.
Ponsel Clara bergetar. Gadis itu segera membukanya.
Alfiko Meshach : Ra, bisa keluar sebentar gak?
Clara Alicia : Mau ngapain, Fik?
Alfiko Meshach : Ada yang mau diurus
Alfiko Meshach : Ke ruang OSIS sebentar, bisa?
Clara Alicia : Bisa bisa aja sih. Mau ngapain si emang?
Alfiko Meshach : Mau ngurus soal perkemahan. Bantuin gue ya
Clara Alicia : Ooh, oke
Alfiko Meshach : *send stiker*
Clara Alicia : Eh, tapi lo gak bisa gitu kelas?
Clara Alicia : Kayak, buat izinin gitu?Alfiko Meshach : Harus?
Clara Alicia : Ya gue takut ntar gak dipercaya aja kalo gue ada urusan OSIS
Alfiko Meshach : Kan pelajaran kesenian?
Clara Alicia : Ya gue cuma takut aja kalo gak boleh
Alfiko Meshach : Yaudah, okeee
Clara hanya membaca pesan terakhir dari Alfiko.
Karine yang penasaran langsung bertanya pada Clara, siapa yang mengiriminya pesan. "Siapa, Ra?"
"Eh? Si Fiko."
"Ngapain?"
"Gak tau. Katanya dia minta bantuin ngurus soal perkemahan."
"Perkemahan yang di puncak?" Clara mengangguk menjawab pertanyaan Karine lalu beralih pada buku tulisnya. "Kan beberapa hari lagi," ucap Clara memberitahu.
"Iya sih." Karine juga lanjut menulis. Tiba-tiba gadis itu menole ke Clara. "Eh, Ra." Karine menyentuh pelan lengan Clara. Dan Clara menaikkan sedikit dagunya, sebagai jawaban. "Kok gue ngerasa aneh, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Genç Kurgu"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...