Author's POV
Derasnya hujan membuat beberapa siswa harus berdiri di depan lobby sekolah sebelum mereka menuju kendaraan masing-masing.
Clara pun terkurung di lobby sekolah. Kali ini gadis itu pulang bersama Karine. Namun dikarenakan hujan sangat deras, Clara tidak bisa dengan cepat menghampiri Karine yang sudah berada di mobilnya.
Dava juga sedang berdiri di lobby sekolah. Lelaki itu berdiri tidak jauh dibelakang Clara.
Tiba-tiba Dava menghampiri Clara. "Kamu pulang bareng siapa?"
Clara menoleh, "Karine."
"Trus tu anak kemana?"
"Dia nunggu di parkiran, katanya."
Ponsel Clara berbunyi. Ternyata Karine yang menghubunginya. Dan Dava pergi ntah kemana.
"Lo dimana, Ra?"
"Gue di lobby, Rin. Kayaknya gue harus nyari payung dulu biar bisa kesana."
"Yaudah, lo tunggu disana aja. Biar gue yang nyamperin."
"Eh, gak usah. Lo disana aja, biar gue yang nyamperin lo kesana. Hujannya deres banget. Ntar susah muternya."
"Oh, yaudah. Bagus deh. Gak capek gue buat kesana."
"Heh dasar kambing lo!"
Karine tertawa dari balik ponsel.
"Yaudah, byee." Clara langsung mematikan sambungan telepon.
Clara melihat sekitar, berharap melihat sebuah payung. Namun hasilnya nihil. Tidak ada satupun payung yang ditemukannya.
"Pake tas aja, deh," pikirnya.
Clara mulai menerobos derasnya hujan dengan tas yang berada diatas kepala untuk melindungi kepalanya.
Tiba-tiba Dava datang mengejar Clara sambil membawa sebuah payung. Lalu lelaki itu memberikan payung.
Dava memberi kode untuk mengambil alih pegangan payung.
Clara menatap Dava, "Tapi, Dav--" Lelaki itu mengangguk pelan, lagi-lagi memberi kode agar gadis yang berada dihadapannya mengambil payung itu.
Dengan pelan Clara mengambil alih pegangan payung, Dava melepaskan pegangan payung itu perlahan.
"Tapi lo jadi basah, Dav!" ucap Clara agak keras, takut tidak terdengar oleh Dava karena sedang hujan deras.
Dava hanya mengendikkan bahu. Lalu lelaki itu memasukkan kedua tangannya kedalam kedua saku celananya. Perhalan meninggalkan Clara dengan payung yang diberikannya.
Clara masih terdiam ditempat sambil menatap punggung Dava yang mulai menjauh. Lelaki itu berbalik badan sambil tersenyum, lalu berjalan mundur. Setelah itu ia kembali berjalan seperti biasanya.
Setelah punggung Dava tidak terlihat lagi, Clara langsung bergegas menghampiri Karine.
"Lama banget, sih!?" semprot Karine begitu Clara masuk ke dalam mobilnya.
"Ya kan hujan, pintar!" balas Clara kesal. "Tadi ditelfon kenapa sok baik banget, lo!"
Karine menyengir, "Acting."
"Dasar lo!" Clara melipat payung dari Dava.
"Payung siapa?" Karine mulai menjalankan mobilnya.
"Gak tau."
"Lah?"
"Eh lo tau gak, ini Dava yang ngasihin tau. Trus dia jadi basah karna hujan."
"Yaiyalah basah karna hujan. Masa kering karna hujan. Hujankan air semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...