Author's POV
Clara dan Karine sedang berjalan menuju kantin. Diperjalanan mereka dikejutkan dengan Dava, Aldrian, dan Kevin.
"Hey, sayang!" sapa Aldrian pada sang pujaan hati. Siapa lagi kalau bukan Karine.
"Hey!" balas Karine.
Dava mulai usil kepada Clara. Lelaki yang tak pernah absen mengganggu Clara itu menyentuh pinggang Clara. Padahal ia tau, bahwa Clara adalah tipe orang yang sangat penggeli.
"Dav! Geli!" teriak Clara. Tapi Dava tidak mendengarkannya. Lelaki itu menyentuh pinggang Clara dengan jari telunjuknya, lagi.
"Dava! Ih!" Clara menghentakkan kakinya. Dava menjulurkan lidahnya lalu berlari. Clara mengejar Dava hingga mereka lebih dulu sampai di kantin.
Karine, Aldrian, dan Kevin hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Clara dan Dava.
"Heran gue, kalo dateng akurnya, akur banget, kalo dateng musuhnya, kayak Tom&Jerry." Kevin menghembuskan napasnya kasar. Aldrian dan Karine tertawa. "Biarin aja. Biar mereka bahagia," balas Karine.
Mereka segera berjalan menuju kantin. Menyusul Clara dan Dava yang sudah sampai.
"Oke oke. Ampun!" Dava menyerah sambil mengangkat kedua tangannya.
Napas Clara masih belum teratur. "Duh, capek, gue."
"Makanya." Napas Dava pun belum teratur sempurna. "Jangan ngejar dong."
"Abis lo ngeselin!"
"Kamu nunggu aja."
"Ha?"
"Iya, nunggu aku."
"Dih, ngapain?" Clara masih sibuk mengatur napasnya.
"Iya, kamu nunggu aku aja. Karna aku yang bakal ngejar kamu."
"Hahaha." Clara tertawa paksa.
"Eh, udah berani ngeledekin aku ya sekarang." Dava mulai mendekati Clara. Gadis itu berjalan mundur perlahan.
"Dav, ampun!"
"Tadi ledikin aku kan, hm?" pancing Dava. Lelaki itu masih saja mendekati Clara dengan perlahan. Didetik selanjutnya, Dava mulai berlari. Hal itu sontak membuat Clara terkejut dan ikut berlari lebih dulu.
"Dava! Ampun!" teriak Clara sambil berlari.
"Gak denger!" balas Dava yang juga berlari dibelakang Clara.
"Dav! Pliissss. Ampun! Gue capek."
"Gak mau!"
"Woi! Lo berdua bener-bener ya!" teriak Kevin ketika Clara dan Dava lewat didepannya.
"Tau! Lo berdua gak capek apa?!" sambung Aldrian.
"Ntar keburu bel woi! Buruan makan!" Karine pun ikut berteriak.
"Iya, gue juga capek. Tolongin gue dong dari Dava!" teriak Clara meminta tolong.
Karine, Aldrian, dan Kevin hanya tertawa.
"Dava! Oke oke. Gue bakal ngasih lo satu permintaan! Tapi jangan ngejar lagi. Ampun. Capek gue."
Dava sepertinya tertarik dengan tawaran Clara. Yang benar saja, ia langsung menghentikan langkahnya. "Bener ya?"
Clara pun ikut berhenti. "Iya, deh," ucapnya pasrah. Dava tersenyum.
Tak tau ntah apa yang akan diminta Dava kepada Clara. Begitu jelas pada raut wajah Dava bahwa ia sedang menginginkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...