Author's POV
Clara saat ini sedang disibukkan dengan kegiatan di OSIS. Sampai gadis itu melupakan kesehatannya. Tidak jarang asam lambungnya kumat dan membuat perutnya terasa nyeri. Sangat nyeri.
"Lo gak ikut rapat OSIS, Rin?" tanya Clara kepada Karine, karna melihat Karine sepertinya akan langsung pulang.
"Enggak, Ra. Gue izin. Mau jemput kak Faris soalnya. Mama sama papa lagi gak bisa jemput. Masih ada kerjaan," tutur Karine.
Clara menghentikan langkah mereka.
"Ha? Kak Faris balik?" Clara terkejut dan dibalas anggukan oleh Karine."Ntar gue ke rumah, ya! Udah lama gak ketemu kak Faris!" semangat Clara.
"Iya datang aja."
"Kenapa kak Faris pulang?" mereka lanjut melangkah.
"Lagi libur katanya." Clara membulatkan mulutnya, menandakan ia mengerti.
"Yaudah, lo pulang duluan aja, Rin. Gue mau OSIS dulu," ucap Clara.
"Lo ikutan rapat?"
"Iya, gue mana bisa gak rapat. Peran gue penting, soalnya," Clara menghembuskan napas kasar dan Karine melirik malas.
"Lo rapat dong! Jangan bareng Aldrian mulu!""Iya iya, besok gue rapat,"
"Nah, gitu dong," Clara tersenyum.
"Lo juga! Jangan OSIS mulu. Jangan lupa makan! Ntar asam lambung lo kambuh, tau!" sepertinya Karine mulai kesal dengan Clara. Karena gadis itu berbicara dengan nada lumayan tinggi.
"Sakit nih, kuping gue," Clara melihat Karine ngeri.
"Gue lagi gak bercanda, Clara Alicia!"
"Iya iya, ngerti," tunduk Clara.
"Lo ngerti ngerti aja. Lo sampai pusing, trus pingsan waktu itu."
"Kok lo tau?"
"Mama yang cerita," Karine melihat sekitar.
"Lo jangan lupain makan, dong. Gue jadi khawatir," Karine menoleh kesamping."Iya, iya."
"Apa perlu gue beliin jam, yang bisa ngingetin lo makan, kapan waktunya lo makan?" tanya Karine sedikit kesal dan Clara tertawa.
"Lah? Malah ketawa."
"Ya abis lucu."
"Gak lucu."
"Ih, lucu, tau!" Clara kembali tertawa.
"Mana ada jam kayak gitu," lagi lagi gadis itu tertawa."Nih, ya. Gak lucu. Lo ingat gak sih, lo tu suka ke rumah sakit karna apa?" Karine menjeda ucapannya.
"Karna asam lambung, Ra. Asam lambung lo kambuh," kini kedua gadis itu saling berhadapan. Clara mendengarkan setiap ucapan yang dikeluarkan oleh sahabatnya itu.
"Dan lo tau, karna sifat lo tu ya gitu. Kalo lagi sibuk sama sesuatu, makan aja lo sampe lupa. Dulu lo awalnya kan mag. Tapi lo tetep aja gitu. Makanya sekarang jadi asam lambung. Trus lo malah gini lagi. Lo mau kronis?" celoteh Karine panjang lebar."Kronis diatas asam lambung kan ya?" Clara bertanya dengan polosnya.
"Trus diatas kronis apalagi, ya?" ia mulai berpikir."Ya makin parahlah, intinya!"
"Trus ntar diatas kronis kan parah, kalo gue nyampe kesitu, gimana ya?" Clara tampak berpikir.
"Trus gue bisa mati dong, ya. Trus ntar lo gimana ya? Lo nangis gak?" sambungnya."Ra, gue serius!" Karine menatap Clara serius.
"Iya iya maap," Clara menunduk.
"Lo tu kebiasaan tau gak. Gue paling gak suka kalo penyakit serius gitu lo becandain. Kalo misalnya beneran gimana?!" Karine pergi meninggalkan Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope You Know
Teen Fiction"Siapa?" "Dava." Aku hanya menundukkan kepalaku kebawah. Gadis dihadapanku kini terkejut dan tidak percaya dengan jawaban yang kukatakan. _________________________________ Clara dan Dava selalu berselisih faham. Tidak jarang mereka bertengkar. Namun...