Sudah seminggu terakhir ini Yoona tinggal di rumah keluarga Kim. Seminggu pula ia telah resmi menyandang marga Kim dan berstatus sebagai istri sah dari seorang CEO kaya raya, Kim Woo Bin.
"Apakah ada yang bisa kubantu, Nyonya Kim?" tanya Woo Bin yang berdiri di ambang pintu. Tentu saja kedatangannya yang tiba-tiba itu sedikit mengejutkan Yoona.
Dan oh, sejak kapan pria itu sudah berada di sana?
"Tidak perlu."
Dengan tak acuh, Yoona kembali meneruskan kegiatannya mengepak barang-barang yang akan dibawa ke dalam koper. Rencananya besok pagi mereka akan pergi ke Jepang, menghadiri acara pertunangan Lisa dan Hansol.
Woo Bin mendesah pelan, mencoba untuk terbiasa dengan sikap lain dari istrinya. "Kau seperti istri yang sedang merajuk dan akan pergi dari rumah," gumamnya sambil membantu Yoona memasukkan barang-barangnya ke dalam koper berukuran sedang.
Yoona menatap Woo Bin sinis. "Jadi, kau menginginkan aku pergi dari rumah?"
"Hey, bukan itu maksudku," sahut Woo Bin cepat, "kau ini kenapa sensitif sekali, sih?"
"Kenapa kau membawa baju banyak sekali? Bukankah kita hanya tiga hari di sana?"
"Siapa bilang tiga hari?" Woo Bin mengernyit heran, sementara Yoona mengulas seringai lebar. "Aku akan tinggal di Jepang selama dua minggu."
"Apa?"
Yoona mengangkat bahunya tak acuh, "Aku ingin liburan di sana. Kalau kau tak ingin berlama-lama di Jepang, silakan pulang sendiri."
"Hey, Kim Woo Bin! Berhenti menatapku seperti itu!" pekik Yoona keras. Tatapan mata Woo Bin yang penuh intimidasi sangat membuat Yoona terganggu. "Apa yang akan kau lakukan?!" Yoona bergeser ke sisi kanan, demi menghindari Woo Bin yang semakin mendekat ke arahnya.
Woo Bin memiringkan kepalanya, senyuman tidak kunjung pudar dari wajahnya yang tampan. "Ayah dan ibu sedang pergi, bagaimana kalau kita melakukan malam pertama kita yang dulu tertunda?"
Melihat seringai mesum suaminya, ingin sekali Yoona melemparkan sepatu hak tinggi ke wajahnya yang menyebalkan itu.
Sedikit mengingatkan, malam hari setelah acara pernikahan, Yoona diminta untuk tinggal di rumah keluarga Kim. Kamar yang sebelumnya hanya milik Woo Bin seorang itu telah dihias sedemikian rupa untuk sang pengantin baru.
Setelah Yoona berganti pakaian, ia melihat Woo Bin tengah menatapnya cukup intens. Mencoba tak peduli, wanita itu berjalan menuju ranjang dan mulai merebahkan tubuhnya. Ia lelah sekali.
"Apa yang kau lakukan?!" sentak Yoona yang memergoki Woo Bin sedang mencuri kesempatan untuk menciumnya.
"Memangnya kenapa? Kita sudah remi menjadi suami istri, 'kan?"
"Dasar bodoh," maki Yoona sinis, "berani menyentuh tubuhku, tidurlah di sofa!" Nada penuh ancaman itu Yoona lontarkan untuk suaminya.
Malam itu pun berakhir dengan Woo Bin yang tidur di sofa karena dia tidak tahan untuk tidak menyentuh Yoona. Ck, padahal saat itu ia hanya menyentuh rambut Yoona, tapi akibatnya bisa sefatal itu. Menyebalkan.
Yoona menahan pergerakan Woo Bin dengan tangannya yang terulur ke depan. Seringai Woo Bin semakin lebar kala ia mampu mengunci pergerakan Yoona begitu mudah. Tangan kiri Woo Bin menggenggam erat kedua tangan Yoona yang sedari tadi memukuli dadanya.
"Kau tidak akan bisa lari dariku, Sayang," ujar Woo Bin dengan senyuman menggoda.
"Lepaskan aku," desis Yoona tajam.
"Melepaskanmu dan kau akan lari? Cih, kau pikir aku bodoh?"
"Kau memang bodoh."
Tangan Woo Bin yang bebas ia gunakan untuk menyentuh kulit wajah sang istri. Membelainya lembut. Tubuh Yoona menegang seketika. Mengetahui hal itu, seringai Woo Bin kembali terlihat. Pria itu semakin mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya yang semakin hari semakin cantik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Short Story •
أدب الهواةKumpulan cerita singkat yoona x boys. Setiap bagian memuat cerita yang berbeda-beda dan tidak ada kesinambungan sama sekali. . . . . . Mohon maaf bila ada kesamaan judul, cast, dan alur. Semua itu adalah ketidaksengajaan. Yang pasti, semua ff yang...