Kill This Love

404 30 1
                                    

Dia menggenggam erat kartu undangan pernikahan yang belum dibukanya. Wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu menggeram tertahan. Wajahnya terlihat marah bercampur sedih. Tak pernah ia sangka orang yang paling dicintainya akan segera menikah dengan orang lain.

Nama yang tertera pada undangan itu membuat hatinya hancur. Jika saja hubungan yang mereka jalani bukanlah sebuah kesalahan, tentu ia akan mempertahankannya sampai akhir. Ia akan memperjuangkan cintanya.

Ingin sekali ia menghapus nama Vincent Kim yang tertera dengan sangat jelas pada undangan kartu itu. Menggantinya dengan namanya sendiri, Roxanne Im. Yang tentunya berada di sebelah nama orang yang sangat dicintainya, Megan Kwon.

Itu benar.

Roxanne, wanita yang bekerja di sebuah butik yang cukup ternama itu adalah penyuka sesama jenis. Ketakutannya pada seorang lelaki merupakan salah satu penyebabnya. Perbuatannya yang menyimpang itu dimulai sejak ia pindah ke Amerika beberapa tahun silam. Tepatnya saat ia masuk ke perguruan tinggi di sana.

Orang tuanya bercerai ketika Roxanne baru masuk kelas dua tingkat SMA. Kenyataan itu membuat sang kakak frustrasi dan akhirnya meninggalkan Korea setelah menamatkan kuliahnya. Entah di mana kini ia berada. Kabar yang terakhir didengarnya adalah kalau kakaknya menjadi seorang pengacara di LA. Tentu dengan identitas barunya.

Jika ada yang bertanya pada Roxanne darimana ia mengetahui kabar tersebut, jawabannya mudah saja. Sepupunya yang berada di Korea adalah yang memberikan informasi mengenai kakaknya. Sepupu yang sangat dekat dengannya dan juga kakaknya.

Meskipun berada di satu kota yang sama, nyatanya wanita itu sama sekali tak berniat untuk mencari kakaknya. Ia telah menata kehidupannya dari awal. Memulai lagi semuanya dari bawah. Jati diri yang baru. Serta kepribadian yang baru pula.

Di pertengahan semester kelas dua tersebut, Roxanne berambisi untuk menjadi kandidat terbaik dalam acara pertukaran pelajar. Ambisi besarnya membuahkan hasil. Ia akhirnya sekolah di Ashford High School. Tanpa di duga, kepala sekolah di sana sangat kagum dengan prestasi yang dimilikinya. Nilai akademiknya selalu yang tertinggi dari sekitar seratus siswa yang setingkat dengannya. Pihak Ashford High School memberikan penawaran khusus untuknya melanjutkan sekolah dan masuk dalam perguruan tinggi di Amerika dengan beasiswa. Penawaran itu tentu tidak disia-siakan olehnya. Roxanne langsung menerimanya tanpa pikir panjang.

Masuk ke perguruan tinggi, Ashford Academy, dia bertemu Megan. Perempuan berkulit tan yang juga berasal dari Korea. Megan mendapatkan beasiswa penuh selama kuliah di Ashford Academy. Ia mengambil jurusan Ekonomi dan Bisnis. Berbeda dengan Roxanne yang mengambil jurusan Desain.

Keduanya begitu akrab. Sampai akhirnya perasaan terlarang itu tumbuh dalam hati mereka. Keduanya sama-sama memiliki perasaan yang sangat tidak wajar. Perasaan yang seharusnya tidak pernah mereka rasakan dan miliki.

Roxanne, dengan sedikit malu-malu, mengungkapkan perasaannya pada Megan. Saat itu mereka berada di taman belakang kampus. Duduk bersebelahan menikmati hembusan angin musim gugur. Megan sempat terkejut dengan penuturan Roxanne. Namun detik berikutnya sebuah kecupan mendarat di pipi perempuan manis beriris madu tersebut. Dengan senyuman cerahnya, Megan berkata bahwa ia juga mempunyai perasaan yang sama pada Roxanne.

Mereka menjalin hubungan terlarang itu secara diam-diam, tanpa sepengetahuan keluarga Megan. Walaupun Roxanne sering berkunjung ke kediaman Megan, akan tetapi mereka tak menunjukkan sikap yang mencurigakan. Mereka memperlihatkan hubungan seperti teman dekat, layaknya saudara pada umumnya. Hal itu dilakukan agar tak menimbulkan kecurigaan pada orang tua Megan.

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang