When I Loved You

250 35 1
                                    

Kyuhyun terbangun dari tidurnya karena suara jam wakernya. Pria berusia tiga puluh tahun itu menghela nafasnya. Biasanya dulu ia akan bangun karena dering ponselnya. Seseorang akan menghubunginya dan mengomelinya. Menyuruhnya agar cepat bangun dan tidak lupa untuk sarapan.

Sekarang ini tak ada lagi yang mengganggunya. Tak ada lagi dering ponsel di pagi hari. Tak ada lagi omelan yang didengarnya. Tak ada lagi suara cerewet yang mengusiknya. Orang itu telah pergi dari sisinya.

.

***

.

Rapat sudah selesai sejak setengah jam yang lalu. Dan Kyuhyun masih betah berlama-lama di dalam ruang kerjanya. Tanpa ada niatan beranjak pergi untuk keluar makan siang.

Biasanya di jam seperti ini perempuan itu akan datang pada Kyuhyun dengan senyuman lebarnya. Membawa bekal makan siang dengan berbagai lauk-pauk dan sayuran. Serta roti untuk mengganjal perut Kyuhyun sebelum jam makan malam tiba.

Perempuan itu sangat perhatian, juga baik hati. Walau masakannya tidak terlalu enak, tapi ia sudah berusaha keras melakukannya. Tak pernah tersinggung setiap kali Kyuhyun mengatainya. Tak pernah bersedih saat Kyuhyun membentaknya.

Oh, Kyuhyun benar-benar menyukai perempuan itu.

Tidak. Perasaan yang dirasakan oleh Kyuhyun bukan lagi suka, tapi cinta.

Ya, Kyuhyun mencintainya.

.

***

.

Tidak seperti biasanya, malam ini Kyuhyun menerima ajakan teman-temannya untuk makan malam bersama di restoran. Tempat kalangan borju itu menyajikan menu masakan khas Asia yang lezat.

Kyuhyun dan teman-temannya semula membicarakan bisnis masing-masing. Sesekali mereka akan mengomentari beberapa perempuan yang baru saja datang atau keluar dari restoran tersebut. Lalu kemudian tertawa bersama.

"Bukankah itu Yoona?" Salah seorang teman Kyuhyun angkat bicara. Pandangannya tertuju ke arah jam sebelas.

Di mana seorang perempuan duduk sendirian sambil memainkan ponselnya. Penampilannya terlihat sangat mempesona. Gaun warna putih yang melekat sempurna di tubuh rampingnya. Rambut lurus yang panjangnya mencapai pinggang itu terurai indah.

Perhatian Kyuhyun mengarah pada apa yang dilihat oleh teman-temannya. Dan benar apa kata mereka. Itu Yoona. Mantan tunangan Kyuhyun.

Sialnya, Kyuhyun mengakui kalau penampilan Yoona malam ini sangat cantik. Beda dengan Yoona yang dulu masih berstatus sebagai tunangannya. Yoona yang dulu selalu tak peduli pada penampilan. Terkesan apa adanya dan terlihat kurang menarik.

"Temui dia," usul seorang lelaki yang duduk di sebelah Kyuhyun, "akui perasaanmu padanya."

"Kita semua sudah dewasa. Kau dan dia juga," yang lain itu memberikan suara, "tidak perlu lagi menjaga gengsi."

Kyuhyun menarik nafasnya. Menegakkan tubuhnya dan tersenyum. "Aku akan katakan padanya kalau aku mencintainya."

Sibuk memainkan ponsel, hingga tak menyadari seseorang berjalan menghampirinya. Yoona mendongak. Mengalihkan perhatiannya dari layar ponselnya. Di depannya ada sosok Kyuhyun sedang ebrdiri dengan senyuman khasnya. Senyuman yang dulu begitu Yoona dambakan.

"Oppa," lirih Yoona. Ia memang sedikit terkejut, namun dengan cepat menguasainya. "Duduklah."

Kyuhyun tak bisa untuk memungkiri bahwa ia merasa senang. Yoona masih ramah dan baik padanya. Seakan tidak terjadi sesuatu yang buruk di masa lalu mereka.

"Saranghae, Yoona." Kata-kata itu langsung keluar setelah keheningan menyelimuti Kyuhyun dan Yoona. Dengan tatapan mata yang lurus ke arah manik mata Yoona yang bercahaya, Kyuhyun menunjukkan keseriusannya. "Jeongmal saranghae."

Raut keterkejutan jelas terlihat di wajah Yoona. Sama sekali tak menyangka jika mantan tunangannya itu akan menyatakan cinta setelah kandasnya hubungan mereka dua tahun silam.

"Kau mau kembali lagi padaku, 'kan?" tanya Kyuhyun penuh harap. Senyuman tipisnya ia berikan pada Yoona yang tampak kaget. "Aku janji padamu, kali ini aku akan memperlakukanmu dengan baik. Aku bersumpah takkan melakukan kesalahan yang sama seperti dulu lagi."

Yoona terdiam. Tak tahu harus mengatakan apa pada Kyuhyun. Ia juga bingung bagaimana berkata jujur pada lelaki yang dulu sangat ia cintai. Perlahan Yoona mengangkat wajahnya. Memandang Kyuhyun yang menampakkan ekspresi seriusnya.

"Kita mulai lagi semuanya dari awal lagi. Oh, kita tak harus menjadi pasangan kekasih atau melanjutkan pertunangan kita. Bukankah jauh lebih baik jika kita menikah?"

"Mianhae, Oppa," kata Yoona setelah cukup lama terdiam. Kedua tangannya bergerak gelisah di atas pangkuannya. "Aku tak bisa lagi kembali pada dirimu."

"M-Mwo?" Kyuhyun tampak kecewa. "Waeyo?" Ia menginginkan penjelasan lebih jauh dari Yoona. Namun, gadis itu justru diam.

"Selamat malam, Sayang," ujar seseorang yang berjalan menghampiri mereka dan kini berdiri di samping Yoona. "Sudah lama menunggu?"

Yoona menggeleng singkat. "Belum terlalu lama." Senyumannya mengembang.

Lalu perhatian Yoona terarah pada Kyuhyun yang terlihat bingung, kaget, dan kecewa. "Dialah alasanku tak bisa kembali padamu, Oppa."

"Apakah dia kekasih barumu?"

Yoona beralih memandang lelaki yang kini merangkul pundaknya. Sorot mata lelaki itu tampak teduh. Dan Yoona menyukai itu. "Dia bukan kekasih baruku," suara Yoona mengalun lembut. Kemudian menatap Kyuhyun lagi dengan senyumannya. Kedua tangan Yoona merangkul lengan lelaki yang sukses menggantikan posisi Kyuhyun di hatinya. "Melainkan suamiku."

Seketika itu juga Kyuhyun merasa nafasnya tercekat. "Kau sudah menikah?"

Mengangguk singkat, Yoona semakin menggenggam erat tangan suaminya. "Suamiku adalah teman bisnis ayahku yang baru. Dia datang padaku dan berniat menikahiku. Dia memberikan cinta yang begitu besar hingga membuatku terbuai akan keindahan cinta."

"Jeongmal mianhae." Setelah itu Yoona menggandeng lengan lelaki itu untuk pergi dari sana.

.

.

.

-THE END-

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang