One Shot

280 29 1
                                    

Jaejoong baru saja mengantar Yoona ke kampus. Saat di tengah jalan yang sepi, ada seorang pemuda yang menghadang jalannya. Mematikan mesin motor dan melepaskan helmnya, Jaejoong mendecih pelan. Ia benar-benar malas berurusan dengan anak-anak berandalan, terutama pemuda di hadapannya. Seorang lelaki yang berada di kampus yang sama dengan Yoona. Dan setahu Jaejoong, lelaki itu adalah senior Yoona dan sangat terobsesi pada adiknya.

“Turun kau!” ujar lelaki yang dikethaui Jaejoong bernama Seung-Gi.

“Memangnya kau siapa menyuruhku turun, eh?”

“Tidak penting aku siapa.”

Seung-Gi mendekati Jaejoong. “Jangan pernah mendekati Yoona!” desisnya.

‘Bocah ini liar sekali, aku tidak boleh membiarkannya dekat-dekat dengan Yoona.’ 

Senyum sinis Jaejoong tercipta, ia memandang laki-laki bernama lengkap Lee Seung-Gi tersebut dengan remeh. Jaejoong memiringkan kepalanya. “Kau pikir kau siapa? Berani sekali menyuruhku untuk tidak mendekati Yoona?” Dalam hati Jaejoong bersumpah akan memukul wajah lelaki itu jika berani mengatakan bahwa Yoona adalah kekasihnya. “Minggir! Kau menghalangi jalanku.” Jaejoong kembali memakai helmnya, menyalakan mesin dan berlalu meninggalkan Seung-Gi.

.

***

.

Oppa mau ke mana?”

“Ada sedikit urusan dengan anak-anak,” jawab Jaejoong. Ia mengernyitkan dahinya melihat penampilan Yoona yang terlihat rapi. “Kau sendiri mau ke mana?”

“Hari ini aku ada acara prom night di kampus.”

Jaejoong tertawa. “Yang aku tahu selama ini kau tidak pernah menyukai acara bodoh seperti itu,” ledeknya.

“Aku juga tidak akan pergi kalau teman-temanku tidak memaksa.”

“Pergilah,” ujar Jaejoong seraya mengelus surai hitam adiknya, “jangan pulang lebih dari jam sembilan malam, oke?”

Yoona mengangkat tangannya, bersikap hormat pada kakaknya. “Siap, Kapten!” Dua bersaudara itu saling melempar senyum.

Jaejoong menemui anak buahnya di markas Poseidon. ada sekitar dua puluh lima orang disana. Mereka adalah sahabat baik Jaejoong dari SMU, yang sudah mengenalnya dengan amat sangat baik. Ya, karena dulu Jaejoong adalah ketua gangster dari salah satu SMU elit di Seoul sebelum menjadi pemimpin Poseidon. Kini, sahabat-sahabat baik Jaejoong tersebut telah menjadi anak buahnya.

“Yoona sedang ada acara di kampusnya,” ujar Jaejoong seraya menatap para sahabatnya. “Dan aku ingin tiga dari kalian mengikuti dia.”

“Ah, prom night?” tebak Kyuhyun dengan senyuman khas miliknya.

Kris menyahut. “Bolehkah aku berdansa dengannya?”

“Boleh,” jawab Jaejoong enteng, ia memberikan jeda sejenak dalam kalimatnya, “kalau kau sudah bosan hidup.”

“Kau mau ke mana?” tanya Hankyung mengalihkan pembicaraan.

Jaejoong bergumam seraya memakai jaket kulitnya yang berwarna hitam. “Aku akan pergi ke suatu tempat,” katanya, “jika dalam waktu satu jam aku tidak kembali, datangi aku di daerah Myeongdong.”

“Oke.”

“Tunggu dulu!” Zhoumi menghentikan langkah kaki Jaejoong yang akan keluar dari ruangan khusus tersebut. Malas mengeluarkan pertanyaan, Jaejoong hanya mengangkat sebelah alisnya. “Siapa yang kau inginkan untuk mengawasi Yoona?”

“Kau, Hankyung, dan Changmin.”

.

***

.

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang