“Aku malas di sini, lebih baik bermain basket,” celetuk Krystal dengan tangan kanan yang menopang kepalanya.
Yuri menyahut, “Kau benar.”
Victoria, sang ketua tim basket, langsung berdiri dari duduknya, meneguk minumannya hingga tandas. “Aku mau main basket. Siapa yang ingin ikut denganku?” Bahkan tanpa menunggu jawaban dari anggota tim basket lainnya, sang ketua sudah berjalan mendahului mereka.
Sooyoung mendengus. “Selalu saja seperti itu.”
Tanpa banyak bicara, Yuri, Krystal, dan Sooyoung mengikuti Victoria. Sekarang tinggal hanya Yoona yang melanjutkan makan siangnya bersama Taehyung yang masih saja berceloteh tidak jelas.
“Kau berisik.” Dua kata yang Yoona lontarkan sebelum ia meninggalkan Taehyung dan menyusul sahabat-sahabatnya yang lain ke lapangan basket.
.
***
.
Victoria, Krystal, Sooyoung, Yuri, dan Yoona. Mereka adalah lima mahasiswi yang cukup populer di kampus. Gadis-gadis itu sangat mahir dalam permainan basket. Basket adalah hobi mereka berlima, saat gadis-gadis yang lain justru hobi ke salon atau berbelanja.
Krystal, Sooyoung, dan Yoona masih tampak asyik memainkan bola basket tersebut. Peluh yang membasahi tubuh mereka tak dipedulikan sama sekali. Justru mereka semakin bersemangat. Terlebih, beberapa mahasiswa lain terlihat menyemangati mereka.
Berhasil mendapatkan tiga poin langsung, Yoona bersorak. Ia bertepuk tangan seraya meninggalkan lapangan. Lalu Yuri masuk, menggantikan Yoona yang terlihat sangat kelelahan. Saat berpapasan dengan Yuri, Yoona sempat berhi-five dengannya.
Nafas Yoona terengah-engah, ia duduk di bangku pemain cadangan dan meminum air mineral yang tadi dibawanya. “Ayo, Yuri!” seru Yoona.
Gadis Im itu kembali meneguk minumannya, sempat tersedak karena kedatangan seseorang yang sangat mengejutkannya. Sungguh, tak ada yang tahu kalau Yoona ingin membunuh orang itu detik ini juga.
“Yoona!” seru Taehyung seraya menepuk bahu Yoona.
Yoona menatapnya tajam, siap membunuhnya. “Kau membuatku terkejut, bodoh!”
“Bagaimana?”
Alis Yoona bertaut, tidak mengerti apa maksud orang di sebelahnya ini. “Apa maksudmu?”
“Pernyataan cintaku yang waktu itu. Kau menerimanya atau tidak?” tanya orang itu tidak sabaran.
“Hey, Playboy, minggirlah sedikit!” Krystal langsung duduk di sebelah Yoona setelah sebelumnya ia menjauhkan tubuh lelaki itu dari sahabatnya.
Taehyung mendecih sinis. “Seperti tidak ada tempat lain saja.”
“Berisik,” kata Krystal ketus.
“Ayo, kita pergi!” Yoona mengambil tasnya dan bersiap untuk meninggalkan Taehyung.
“Im Yoona, mulai hari ini kau adalah kekasihku!” ujar Taehyung dengan suara yang sangat lantang.
Yoona dan para sahabatnya membalikkan badan. Mereka menatap lelaki tampan itu dengan tatapan aneh. ‘Apa dia sudah gila?’ batinnya.
Bersikap tak acuh, Yoona sama sekali tidak menanggapi pernyataan lelaki yang terkenal playboy tersebut. Ia kembali menatap lurus ke depan, menggeleng pelan lalu kembali melanjutkan langkah kakinya.
“Karena kau hanya diam, maka aku menganggapmu menerima pernyataanku!” ujar Taehyung dengan suara kerasnya.
‘Ck, terserah apa katamu.’ Yoona hanya membatin. Merasa tak peduli.
Lelaki bernama lengkap Kim Taehyung termasuk mahasiswa yang terkenal karena kebiasaan buruknya yang suka berganti-ganti kekasih dalam waktu singkat. Dan entah mendapat bisikan darimana, tiba-tiba saja sejak kuliah kembali masuk seperti biasa setelah libur musim panas hingga saat ini, Taehyung begitu tergila-gila pada Yoona. Gadis bermarga Im yang cuek dengan apapun, bersikap tak peduli dengan siapapun kecuali orang terdekatnya, dan gadis yang selalu berkata pedas.
Namun jangan salah, Yoona juga seorang player. Bedanya, Yoona hanya menikmati kebersamaannya dengan lelaki yang mendekatinya dalam lingkaran pertemanan. Jikalau harus menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih, Yoona akan selalu menolak hal itu mentah-mentah. Kadangkala, sahabat-sahabat Yoona itu merasa aneh juga dengan sikap gadis bermarga Im tersebut.
Selain seorang player, Yoona dan Taehyung sama-sama populer dan memiliki IQ di atas rata-rata. Kecerdasan mereka tidak dapat di pandang remeh. Taehyung dapat membius para kaum hawa dengan suaranya yang menggetarkan hati saat bernyanyi, sementara Yoona dapat memukau para kaum adam dengan kemampuan sexy-dance yang luar biasa.
Selama dua minggu ini Yoona harus memiliki kesabaran ekstra menghadapi sikap Taehyung yang selalu mengganggunya setiap waktu. Di kantin, taman belakang kampus, dan yang baru saja terjadi adalah di lapangan basket Seoul International University.
Yoona merasa jengah dengan sikap Taehyung. Apalagi saat lelaki itu datang dengan tiba-tiba dan mengejutkannya. Beruntung Yoona tidak mempunyai penyakit jantung, jika hal itu terjadi Yoona tidak tahu apa yang akan terjadi padanya.
Ah, ada satu hal yang perlu digaris bawahi. Taehyung dan Yoona sama-sama belum pernah sekali saja berciuman dengan lawan jenis. Mereka hanya mencari kesenangan saja pada teman kencan mereka, dan juga pelarian dari masalah yang ada.
Taehyung juga bukan seorang perokok, dan itu merupakan nilai plus untuknya. Sedangkan Yoona bukan seorang penyuka alkohol, sebab di keluarga Im menerapkan hidup sehat tanpa alkohol. Hubungan Taehyung dan Yoona selama satu minggu ini juga terlihat sangat tidak jelas. Aneh. Dan tidak bisa diterima nalar.
Bagaimana tidak? Taehyung selalu saja mengganggu Yoona saat gadis itu sedang tidak ada mata kuliah. Yoona sendiri hanya bersikap tak acuh seperti biasa. Lalu, Taehyung mengakui jika Yoona adalah kekasihnya. Sementara Yoona menganggap bahwa Taehyung adalah orang asing yang memaksa dirinya masuk ke dalam hidup lelaki itu.
Sooyoung dan Victoria selalu memandang Taehyung dengan sinis saat lelaki itu mulai merayu Yoona dengan kata-kata murahan, membuat mereka bertiga ingin mengeluarkan seluruh isi perutnya. Sedangkan Yuri dan Krystal hanya akan menatap Taehyung dengan malas, berbeda dengan Yoona yang hanya menatapnya tanpa ekspresi.
.
.
.
-SKIP-
.
.
.
Taehyung terus saja meneriaki nama Yoona, namun sama sekali tidak diindahkan oleh gadis itu. Ia malah asyik dengan permainan basketnya. Senyum penuh kemenangan terlukis di wajah cantiknya ketika ia berhasil memasukkan bola itu ke ring.
“Im Yoona, kita putus!” seru Taehyung tiba-tiba.
Para mahasiswa yang tadi menyorakkan nama Yoona kini terdiam. Yoona yang telah menyelesaikan permainan basketnya itu termenung, menatap Taehyung yang berdiri tak jauh darinya dengan seringai khasnya.
“Memangnya kapan aku menjadi pacarmu?” Pertanyaan polos dan bodoh itu keluar begitu saja dari mulut Yoona.
Beberapa mahasiswa yang melihat dan mendengar kalimat itu menganga tak percaya akan apa yang ditanyakan oleh Yoona. Sahabat-sahabat Yoona yang lain hanya menggelengkan kepala. ‘Dia itu polos atau bodoh?’
“Apa?!”
Taehyung sedikit tergagap. Ia tak mengerti kenapa Yoona justru mengeluarkan pertanyaan itu. Padahal, ia berpikir kalau Yoona akan memohon agar hubungan mereka tetap bertahan. Tapi, yang terjadi justru hal yang di luar dugaan.
What the...?
“Permainan selesai, kita pulang sekarang,” ucap Yoona yang kembali bersikap tak acuh terhadap Taehyung.
Dalam hati Taehyung mengumpat. ‘Dia itu benar-benar!’
“Kau gila, Im Yoona.”
“Biarkan saja.”
.
.
.
-THE END-
KAMU SEDANG MEMBACA
• Short Story •
FanfictionKumpulan cerita singkat yoona x boys. Setiap bagian memuat cerita yang berbeda-beda dan tidak ada kesinambungan sama sekali. . . . . . Mohon maaf bila ada kesamaan judul, cast, dan alur. Semua itu adalah ketidaksengajaan. Yang pasti, semua ff yang...