Accident°

1K 117 8
                                    

"Kau yakin akan ikut balapan?" tanya Heechul yang sudah kesekian kali. Ia selaku pemilik bengkel terbesar sekaligus pemimpin setiap balapan itu sedikit ragu dengan keputusan gadis yang yang bersandar di bagian depan mobilnya.

Gadis itu tersenyum tipis, "Kau meragukanku, eh?"

"Oke, oke." Heechul menyerah. Percuma saja menghalangi keinginan gadis keras kepala itu untuk balapan.

Heechul menatap seluruh peserta balapan, memperhatikan mereka. "Seperti biasa, pemenang balapan akan mendapatkan uang yang sudah dipertaruhkan," ujar Heechul seraya memamerkan puluhan lembar uang. "Apakah kalian sudah siap?"

"Siap!"

Semua peserta bersiap masuk ke dalam mobil mereka masing-masing. Tetapi Yoona, gadis cantik yang masih tampak santai berdiri di depan mobilnya itu mengangkat tangannya.

"Apa aku boleh mengajak rekanku?"

"Tentu."

Yoona menarik sudut bibirnya. "Yuri, kau ikut aku."

"Huh?"

Semua peserta sudah siap dengan mobil mereka masing-masing. Suara peluit panjang menandakan jika perlombaan dimulai.

Yoona memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sama sekali tak mengindahkan teriakan Yuri. Yoona malah berseru riang dan menatap sahabatnya yang terus berteriak ketakutan.

Tak sampai setengah jam, Yoona sudah sampai di garis finish. Ia turun dari mobilnya dengan senyuman penuh kemenangan.

"I'm so fast, right?"

Yuri yang baru turun dari mobil dan menghampirinya mencibir. "Kau benar-benar gila. Lain kali aku tidak akan mau duduk bersamamu kalau kau sedang balapan."

.

.

.

-SKIP-

.

.

.

Yoona mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Yuri yang duduk di sebelahnya bersyukur karena Yoona tidak memacu mobilnya seperti kemarin malam. Oh, dia tidak tahu betapa takutnya Yuri.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang memotong jalan seenaknya dan berhenti secara mendadak. Yoona langsung membunyikan klakson dan menginjak rem secara refleks. Ia dan Yuri terjungkal ke depan dengan kepala yang hampir terbentur kaca.

"Brengsek!" umpat Yoona.

Dengan perasaan kesal, Yoona langsung keluar dari mobil dan bersiap untuk memberi perhitungan pada orang yang menyabrang dengan seenaknya itu.

"Kau ingin mati, eh?"

"Hey, kau yang melajukan mobilmu dengan kencang, bodoh."

"Kau benar-benar," geram Yoona. Ia masuk ke dalam mobil dengan kesal dan kembali melajukan kendaraan pribadinya tersebut.

.

***

.

"Hari ini kau tidak ada jam kuliah, 'kan?"

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Kebetulan sekali, kalau begitu kau bisa ikut Ibu."

Kening Yoona bertaut. "Ke?"

"Rumah teman Ibu."

Oh, sungguh. Jika ini bukan permintaan ibunya, Yoona pasti tidak akan mau menemani wanita paruh baya tersebut. Ibunya memang berkunjung ke rumah salah satu rekannya, tetapi yang menjadi permasalahan adalah anak dari teman ibunya itu. Seorang laki-laki yang hampir saja ditabrak olehnya.

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang