The Six Prince's (TSP): Our Son's

346 41 2
                                    

Sepasang suami-istri yang tengah tertidur itu sedikit terganggu mendengar suara tangisan. Semakin kencang suara tangisan itu, semakin kening mereka menukik cukup dalam. Hingga perlahan pria dan wanita itu membuka matanya. Mereka saling berpandangan. Lalu saling melemparkan senyuman.

"Selamat pagi," sang pria menyapa dengan memberikan kecupan singkat di bibir istrinya.

"Pagi," balas wanita itu sembari tersenyum.

Keduanya terkekeh pelan saat mendengar suara tangisan anak-anaknya semakin kencang. "Kami datang, Sayang!" seru mereka bersamaan. Yang langsung membuat tangisan anak-anaknya sedikit mereda.

Kyuhyun segera beranjak dari tempat tidurnya setelah memberikan kemeja putihnya yang tersampir di atas nakas untuk dikenakan istrinya. Pria itu memakai celana panjangnya sebelum keluar dari kamar.

Menghela nafasnya, Yoona bermaksud ingin kembali merebahkan kembali tubuhnya. Akan tetapi Kyuhyun kembali datang dan memberikan tatapan tajamnya. "Jangan coba-coba untuk kembali menyentuh bantal itu, atau aku akan membuatmu tak bisa bergerak sekalian!" ancam pria itu sebelum kembali berjalan ke kamar anak-anaknya.

Yoona mendengus sebal. "Selalu saja seperti itu ancamannya." Wanita itu mengambil kemeja milik suaminya dan memakainya. Kemeja itu jelas saja terlalu besar untuk ukuran tubuhnya. Tak masalah, daripada ia sibuk mencari bajunya di lemari.

"Sayang!" teriakan itu menggema. Siapa lagi kalau bukan dari Kyuhyun.

"Sebentar!" balas Yoona dengan suara nyaringnya. Ia segera beranjak dan menemui anak-anaknya.

Yoona berlari kecil menuju kamar anak-anaknya. Dan betapa terkejutnya ia melihat kamar anak-anaknya sangat berantakan seperti kapal pecah. Mainan berserakan di mana-mana. Mengabaikan semua itu sejenak, Yoona mencari anak-anaknya yang ternyata sedang berada di kamar mandi bersama sang ayah. Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada, Yoona menatap datar anak-anaknya itu. Mereka tampak begitu senang bermain air dengan sang ayah.

"Kalian semua rapikan kamar kalian seperti semula setelah selesai mandi!" ujar Yoona sembari menunjuk keenam anaknya. "Dan kau," telunjuknya tepat menunjuk wajah Kyuhyun, "cepat kau mandikan anak-anak. Jangan terlalu lama bermain. Kalau nanti kalian sakit, aku juga yang repot." Setelah itu Yoona melenggang pergi begitu saja.

Kyuhyun menatap anak-anaknya yang memandang kepergian sang ibu. "Ayo, kita mandi yang bersih. Setelah itu kita jalan-jalan!" pekik Kyuhyun riang. Yang dibalas dengan sorakan gembira anak-anaknya.

Keenam bocah laki-laki berusia sekitar lima tahun itu tampak asyik bermain air bersama sang ayah di kamar mandi. Kebiasaan mereka setiap hari yang begitu menyenangkan. Meski sang ibu sering mengomeli mereka semua saat sarapan atau ketika memakaikan baju. Tapi seakan ucapan ibunya itu hanya dianggap angin lalu.

Selesai memandikan anak-anaknya, Kyuhyun mengajak mereka semua untuk berpakaian. Meski masih berusia lima tahun, keenam bocah laki-laki itu sudah bisa memakai baju sendiri. Mereka termasuk anak yang cerdas, sama seperti kedua orang tuanya.

Kyuhyun hanya tertawa melihat anak-anaknya yang berebut sisir untuk merapikan rambut mereka yang berantakan. Ada juga yang kebingungan sendiri memakai kaosnya. Dengan sikap lembutnya, Kyuhyun membantu mereka semua.

"Perlu bantuan?" tanya Yoona yang berdiri di ambang pintu kamar.

Kyuhyun menatap istrinya dengan senyumannya. "Kemarilah."

Yoona menghampiri anak-anaknya dan membantu mereka yang sedang kesulitan. Ia tersenyum kecil saat melihat salah satu anaknya memakai kaos yang terbalik. Tangan kecilnya melepaskan kaos itu dari tubuh anaknya dan kembali memakaikannya dengan benar.

Tak lama kemudian mereka sudah selesai berpakaian. Setelah itu mereka membersihkan kamar berisikan enam ranjang berukuran sedang itu. bersama-sama. Dan kemudian sarapan di meja makan dengan disertai celotehan keenam anak laki-laki itu.

Hari ini Kyuhyun akan mengajak keenam anak laki-lakinya itu untuk jalan-jalan. Seperti janjinya minggu lalu. Pria itu hanya membiarkan anaknya berlari keluar rumah menuju mobil. Ia dan istrinya tertawa kecil melihat mereka yang saling adu mulut. Memperebutkan siapa yang akan duduk di depan.

Yoona yang kini barada dalam rangkulan Kyuhyun berdeham pelan. Menarik perhatian keenam anaknya. "Ibu yang akan duduk di depan bersama Ayah. Kalian berenam duduk di belakang saja."

"Benar," kata Kyuhyun dengan senyuman tipisnya, "kalian masih anak-anak silakan duduk di belakang."

Keenam anak laki-laki itu memandang sebal ke arah orang tuanya. "Menyebalkan."

Ekspresi Yoona berubah sendu menatap keenam anaknya itu. "Bagaimana jika suatu saat nanti orang tua mereka datang pada kita dan merebut mereka kembali?"

"Apa yang kau katakan? Mereka anak-anak kita, selamanya mereka akan bersama kita," ujar Kyuhyun tajam.

"Aku hanya takut, Oppa." Yoona menundukkan kepalanya menahan airmatanya yang siap tumpah.

Kyuhyun memeluk tubuh istrinya yang bergetar. "Darah kita sudah mengalir di dalam tubuh mereka berenam. Walau mereka bukan anak kandung kita, tapi kita sudah menyatu dalam diri mereka. Apapun yang akan terjadi nantinya, mereka tataplah anak-anak kita." Pria itu masih mencoba menenangkan istrinya.

Kyuhyun dan Yoona memiliki adalah keturunan vampir berdarah bangsawan. Keduanya menikah sekitar lima puluh tahun yang lalu. Namun, mereka tak kunjung memiliki anak. Bagi vampire darah bangsawan, butuh usia pernikahan seratus tahun untuk dapat memiliki keturunan.

Pasangan itu hanya pasrah. Dan saat itu, mereka menemukan bayi laki-laki dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Dalam kurun satu tahun saja, Kyuhyun dan Yoona menemukan enam bayi laki-laki yang dibuang. Mereka merawat bayi-bayi itu dengan kasih sayang layaknya orang tua pada anak kandungnya sendiri.

Atas dasar persetujuan kedua orang tua mereka, Yoona dan Kyuhyun memutuskan untuk memberikan setetes darah vampire mereka kepada anak-anaknya itu. Yang kemudian membuat anak-anak itu menjadi vampire setengah manusia. Yang memiliki kekuatan sangat luar biasa.

Meski saat acara pertemuan keluarga mereka sering menjadi obek perbincangan orang-orang yang sedang berkumpul, tapi Kyuhyun dan Yoona tak peduli.

Jisung, Jaemin, Jaebum, Jeno, Jason, dan Junior adalah anak mereka.

Walau banyak yang menentang hal itu, nyatanya wajah keenam anak laki-laki itu begitu mirip dengan Yoona dan Kyuhyun. Mereka tampan dan begitu mempesona. Cerdas dan sangat berbakti pada orang tua. Kyuhyun dan Yoona beruntung memiliki mereka berenam.

Jika suatu saat orang tua biologis keenam anaknya itu datang padanya dan meminta mereka kembali, Yoona dan Kyuhyun tidak akan pernah menyerahkannya. Sebab, mereka yang begitu tega membuang anak yang tak berdosa itu. Lalu kenapa mereka harus datang lagi dan meminta anak-anaknya kembali?

Hal itu sungguh tidak adil. Orang tua macam apa yang tega membuang anak kandungnya sendiri dalam keadaan yang menyedihkan? Sungguh, makhluk yang seperti itu tidak pantas disebut orang tua. Mereka bahkan tidak memiliki rasa belas kasih sedikit saja kepada darah dagingnya sendiri.

Kyuhyun dan Yoona akan melindungi anak-anak mereka. Tidak peduli jika nyawa mereka sendiri yang menjadi taruhannya.

.

.

.

-THE END-

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang