I Like That

275 38 1
                                    

Yoona sedang menikmati kebersamaannya dengan Krystal dan Lisa, juga beberapa teman lelakinya. Ditemani beberapa botol sampanye dan makanan ringan. Tawa riang mereka terdengar samar karena kencangnya suara musik yang menghentak-hentak. Daripada ikut menari-nari di lantai dansa, Yoona dan teman-temannya memilih untuk mengobrol ringan di sofa yang terletak di sudut ruangan.

Tiga gadis cantik dengan pakaian sangat seksi, dan enam laki-laki berparas tampan dengan pakaian kasual. Terlihat jelas sekali jika mereka merupakan anak orang kaya. Hey, memangnya anak orang miskin mau menghabiskan uang di tempat laknat seperti ini? Tidak mungkin.

Krystal tampak bergelayut manja di lengan Sehun yang di samping kirinya ada Eunwoo, Jaehyun, Yoona, Minho, Daniel, serta Zitao yang tampak melingkarkan lengannya di pundak mulus Lisa. Lelucon yang sekarang ini menjadi topik bahasan tak hentinya membuat mereka bersembilan tertawa cekikikan.

Hingga kedatangan seseorang menghentikan sejenak tawa mereka. Yoona yang sedikit menundukkan badannya untuk meletakkan gelas kacanya di atas meja melirik ke kanan dan ke kiri. Merasa heran mengapa semua teman-temannya berhenti tertawa. Lalu Yoona mendongakkan kepalanya.

“Oh, halo!” sapa Yoona riang. Dilihatnya sosok berparas rupawan mengenakan setelan jas hitam tengah menatap tajam padanya.

“Kau tidak mengangkat teleponku dan justru bersenang-senang di tempat ini?”

“Santai saja, Kawan,” ujar Jaehyun sembari meneguk sampanye di gelasnya.

Eunwoo terkikik pelan. “Yoona hanya sedikit merasa penat.”

Kemudian Daniel melirik Yoona dengan senyuman tipisnya. “Kurasa dia butuh sedikit... hiburan?” katanya sembari mengangkat gelas berleher panjang.

Minho tertawa geli. “Aku merasa kasihan padanya yang terlihat begitu frustrasi.” Kemudian melirik bergantian pada Yoona dan lelaki itu.

“Kak Chanyeol, daripada kau berdiri dengan tampang kusut begitu, sebaiknya kau ikut bergabung bersama kami. Hm?” Lisa mengusulkan ide yang menurutnya sangat bagus.

Krystal mengangguk setuju. “Sekali-laki kau perlu bersenang-senang juga, bukan?”

Dua gadis itu menatap teman-temannya yang lain, meminta persetujuan. Keenam laki-laki yang bersama mereka mengangguk antusias. Sedangkan Yoona hanya tersenyum tipis. Gadis cantik bersurai kemerahan itu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, lalu melipat kedua tangannya.

“Aku hanya ingin menikmati masa remajaku ini, apa itu salah?” tanya Yoona sarkastik sembari melipat kakinya.

Hal itu membuat lelaki pemilik nama lengkap Park Chanyeol tersebut menggeram kesal. Sebab apa yang baru saja Yoona lakukan membuatnya memperlihatkan paha mulusnya.

“Apapun itu, terserah!” dengus Chanyeol. “Orang tuamu mempercayakan aku untuk menjagamu. Sekarang sudah malam, dan kau harus pulang bersamaku.” Lelaki itu langsung menarik tangan Yoona, tanpa mempedulikan rontaannya.

Dalam tarikan yang sedikit kuat itu, Yoona menatap Lisa dan Krystal dengan senyuman penuh arti. Yang hanya dibalas dengan lambaian tangan oleh mereka berdua.

Chanyeol mendorong Yoona masuk ke dalam mobilnya. Yoona meringis pelan sambil mengusap pergelangan tangannya yang memerah. Ia mendengus saat Chanyeol masuk ke dalam mobil. Selama beberapa menit mereka hanya terdiam.

“Apa yang kau inginkan sebenarnya?” tanya Chanyeol yang sudah mulai tenang.

“Akhiri hubungan ini,” kata Yoona tegas.

“Aku tidak mau.”

“Lalu apa maumu, hah? Kau pikir aku tahan melihatmu yang setiap hari dikelilingi oleh para perempuan berpakaian minim di kantormu?”

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang