Love Shot!

323 37 1
                                    

“Aku mencintaimu.”

Mata Yoona mengerjap. Masih mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan Chanyeol beberapa detik yang lalu. Tawa Yoona pun terdengar, sedikit mencairkan suasana yang menurutnya sempat canggung.

“Kau pasti bercanda.”

Chanyeol menatap Yoona tak mengerti. Apa pertanyaannya tadi terdengar seperti sebuah lelucon bagi gadis yang kini tengah berdiri di hadapannya?

“Ayolah, jangan bercanda tentang hal ini,” kata Yoona sambil menahan tawanya.

“Apa wajahku terlihat bercanda?” Pertanyaan Chanyeol membuat Yoona kikuk seketika. “Aku serius, bodoh.”

Yoona berdeham pelan, menatap Chanyeol yang sedang memandanginya dengan wajah kesal. “Sejak kapan kau mencintaiku?”

“Sejak kita menghadiri acara wisuda Kak Taeyeon.”

“Huh?”

Acara wisuda Taeyeon itu ‘kan sudah dua tahun yang lalu. Dan, oh. Astaga! Jangan katakan Chanyeol mulai menyukainya sejak saat itu. Tidak. Itu sama sekali tidak mungkin. Mustahil.

“Aku sudah menyukaimu semenjak itu. Awalnya, hanya perasaan kagum terhadapmu. Tapi entah mengapa perasaan itu berubah menjadi cinta.”

Mendengar ucapan Chanyeol, Yoona mencibir. “Kau ini puitis sekali. Sudahlah, antarkan aku pulang sekarang. Hari mulai gelap.” Yoona berjalan mendahului Chanyeol yang terdiam.

“Hey! Lalu apa jawabanmu?”

Yoona menoleh, tersenyum sangat manis di mata Chanyeol. “Kita berteman saja dulu, oke? Nanti kalau kita berjodoh, kita pasti bersatu.”

“Jawaban macam apa itu?” Chanyeol menggerutu. Tampak tak puas dengan jawaban Yoona.

“Sekarang, lebih baik kita fokus dulu pada kuliah. Sudah lulus dan dapat pekerjaan, baru memikirkan hal itu.”

“Im Yoona, aku menyatakan cinta padamu, bukan melamarmu!”

“Kau ‘kan tahu, aku tidak mau berpacaran. Aku ingin fokus pada pendidikan.”

Chanyeol dan Yoona sudah berteman cukup baik sejak penerimaan mahasiswa baru tiga tahun yang lalu. Bagi Yoona, Chanyeol adalah teman terbaiknya. Tapi bagi Chanyeol, Yoona lebih dari sekedar sahabat untuknya. Chanyeol tentu juga tahu kalau Yoona sama sekali tidak berminat untuk pacaran. Ah, gadis itu memang aneh. Parahnya lagi, Chanyeol menyukainya.

Mereka berdua memang sering terlihat berangkat dan pulang bersama. Padahal itu hanyalah sebuah kebetulan. Yoona sering bertemu dengan Chanyeol di persimpangan jalan dekat rumahnya, maka dari itu mereka kerap terlihat datang ke kampus bersama. Saat pulang, Chanyeol yang menawarkan diri untuk mengantarkan Yoona. Ya, setidaknya Chanyeol ada waktu untuk berdekatan dengan Yoona meskipun mereka berdua mengambil fakultas yang berbeda. Chanyeol mengambil fakultas Ekonomi dan Bisnis, Yoona fakultas hukum.

“Saat aku menyatakan persaanku padamu, kenapa jawabanmu selalu sama?”

“Bukankah itu bagus?” Pertanyaan yang di balas dengan pertanyaan. Great. “Itu berarti aku konsisten dengan ucapanku.”

“Bagus memang, tapi tidak cukup bagus untuk perasaanku.”

.

.

.

-SKIP-

.

.

.

Yoona dan beberapa temannya terlihat asyik menikmati makan siang mereka di kantin. Mereka membicarakan banyak hal. Mulai dari kekasih, teman kencan, sampai hal-hal yang menjadi topik hangat minggu ini.

• Short Story •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang