Oke begini. Ini cuma hasil refleksi saya selama seharian ini. Bahwasanya hidup kita itu seperti menjalani misi di film kartun Naruto. Tapi yang menjadi hambatan adalah kita sendiri terkadang gagal memahami apa yang menjadi misi hidup kita. Kok bisa? Begini menurut pemikiran saya malam ini.
Saya sendiri terlalu banyak mendengarkan hal hal yang tidak perlu didengarkan. Sebagai contoh gosip dan lain lain. Saya jarang sekali mendengarkan apa yang hati nurani saya ingin katakan. Padahal, saya yakin 100% bahwa Tuhan ingin berbicara dengan kita melalui hati kita masing masing. Tapi kita sendiri terkadang malah sibuk dengan pemikiran kita sendiri ataupun malah tidak memberi waktu untuk mendengarkan hati yang justru menjadi pintu bagi Tuhan untuk berbicara dengan kita.
Pikiran seperti ini muncul dikarenakan akhir akhir ini saya menonton video tentang bagaimana inigo de loyola berubah menjadi seorang santo yang kita kenal sebagai ignatius loyola. Ignatius yang memiliki latar belakang ksatria, bergelimang harta dan dipancing dengan nafsu duniawi, diarahkan Tuhan untuk menjadi seorang santo. Eits. Sabar untuk komentarnya ya. Tulisan saya ini tidak bermaksud mengkristenisasi anda. Anggap saja cerita ignatius loyola tadi seperti cerita cerita kepahlawanan macam nabi Muhammad saw ataupun Siddharta Gautama yang mencapai titik buddhanya. Semua sama. Hanya saja saya memang mengidolakan ignatius loyola semenjak saya SMA.
Oke kembali ke mendengarkan hati tadi. Intinya adalah berikan waktu sejenak untuk berefleksi setiap harinya. Dengarkanlah apa yang ada di dalam hatimu. Pisahkanlah suara suara obsesi dan keinginanmu terlebih dahulu dan mulailah meminta Tuhan untuk berbicara. Tanyakanlah "Tuhan, hal apa yang ingin aku lakukan untukMu?". Niscaya dengan mendengarkan hatimu lebih jernih, kita bisa mulai menyelesaikan misi yang diberikan Tuhan pada hidup kita. Sebab kita semua adalah shinobinya Tuhan. Ye kan?