Beergahayu untuk Republik Indonesia tercinta ke 72. Terimakasih pula untuk rakyat rakyatnya yang sungguh unik dan lucu (termasuk saya). Jika ditinjau secara antropologis, Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya yang amat sangat luar biasa.
Maka dalam rangka 72 tahun Republik Indonesia ini berdiri, maka saya memiliki refleksi demikian.
Apa yang akan saya nyatakan disini sebenarnya amat sangat klise. Karena saya yakin 100% tidak semua orang di ulang tahun Indonesia yang ke-72 ini merasa dirinya merdeka. Membangun budaya yang memerdekakan pula adalah sebuah upaya yang luar biasa jika kita sendiri sudah memulainya.
Maka saya akan memulai dengan mendefinisikan apa itu merdeka. Merdeka menurut saya sendiri adalah sebuah situasi dimana kita bisa memilih, bisa bertindak dan bereaksi tanpa adanya suatu kelekatan apapun yang ada dalam diri kita. Lantas kemerdekaan itu sendiri saya maknai sebagai usaha dalam hidup kita sendiri untuk melawan kelekatan yang ada. Melawab ketergantungan yang membuat diri kita sendiri menjadi lemah dan lesu. Merdeka adalah sebuah tujuan.
Kembali menilik diri sendiri. Apakah sebenarnya kita sudah merdeka? Ataukah kita masih amat dengan senang hati dijajah oleh hedonisme, kemalasan dan ketidakpedulian? Maka di momen ulang tahun NKRI yang ke-72 ini, saya mengajak anda sekalian untuk membangun sebuah kebiasaan yang nantinya menjadi sebuah kebudayaan yang merdeka.
Merdeka dari hedonisme.
Merdeka dari kemalasan.
Merdeka dari ketidakpedulian.
Merdeka dari diri sendiri.Sanggup?